DELAPAN BELAS

305 35 4
                                    

Siang hari ini Nathan dengan penuh emosi memarkirkan mobilnya di sebuah area perkantoran yang dia tempuh selama dua puluh lima menit dengan kecepatan menyentuh seratus dua puluh kilo meter perjam. Membanting pintu mobilnya kencang, dia berjalan cepat menerobos area resepsionis menuju kearah pria yang sedang mengobrol dengan beberapa rekan kerjanya.

"Kevin Huijsman dasar kau Bajingan Sialan!" Seru Nathan menarik pundak lelaki itu lalu menghantamkan kepalan tangannya keras, penuh emosi tepat ke wajah Kevin, membuat lelaki itu tersungkur di lantai lobby kantornya.

"Berani-beraninya kau membuat laporan dan membuat polisi menjemput Thom untuk dibawa ke kantor polisi. Sebenarnya bajingan macam apa kau ini?" Sebuah kepalan kembali Nathan layangkan tepat ke rahang Kevin membuat lelaki itu semakin kepayahan berada di bawah tubuh Nathan yang sudah dikuasai emosi.

Kevin terbatuk lalu berusaha untuk duduk ketika akhirnya dua orang yang dia kenali sebagai rekan kerjanya menarik Nathan menjauh dari tubuhnya. Sebuah senyuman mengejek terukir dibibir Kevin yang diwarnai dengan bercak darah segar akibat perbuatan Nathan.

"Oh, anak muda ingusan lainnya. Apa tujuanmu datang dan menghajar orang yang beberapa tahun lebih tua darimu? Ah, pasti karena polisi menjemput sahabatmu bukan?" Ucap Kevin semakin menyulut emosi Nathan.

Sebuah kursi terguling karena Nathan menendangnya keras. "Bagaimana bisa kau melaporkan Thom ke polisi atas tuduhan penculikan padahal dia mengantar putramu pulang ke Mommy-nya?" Teriak Nathan sambil memberontak kembali berusaha menghajar Kevin.

"Tentu saja bisa. Kalian anak muda yang tidak paham atas permasalahan keluarga orang lain berhentilah ikut campur.

Termasuk kau, berhentilah mengacau disini atau aku akan menjebloskanmu ke penjara bersama dengan sahabatmu itu." Ucap Kevin sebelum akhirnya meminta security untuk mengusir Nathan.

--

Siang tadi selepas berlatih, Thom dan Nathan memutuskan untuk menghabiskan waktu bersama di salah satu cafe favorit mereka tak jauh dari training ground SC Heereven. Mereka baru menikmati separuh dari menu brunch mereka ketika dua orang polisi menghampiri meja mereka, menunjukkan surat penjemputan untuk Thom dengan alasan melakukan penculikan terhadap Fredd.

Tentu semuanya adalah ulah dari Kevin. Lelaki itu marah ketika dua hari yang lalu akhirnya Thom mengantar Freds pulang kembali ke Mommy-nya. Sungguh gila.

Claire dan pengacara keluarganya duduk di ruang tunggu untuk bertemu dengan polisi sebagai penjamin dari Thom. Gadis itu datang setelah Nathan menghubunginya dan mengatakan bahwa Thom dibawa ke kantor polisi atas tuduhan penculikan.

Mengurut kepalanya yang terasa pusing, Claire menyadari ini adalah akibat dari Thom yang nekat membawa Fredd kembali ke rumah Bibe tanpa ijin Kevin, mengingat keduanya tengah dalam konflik tuntutan hak asuh.

"Nona Claire Haye?" Seorang polisi mengkonfirmasi identitas Claire.

Gadis itu mengangguk, kemudian berpindah ke kursi lain bersama dengan James -pengacara mereka. "Saya kakak Thom, sekaligus wali kelas dari Fredd Huijsman. Dan ini James Rodrigues, pengacara kami."

Setelah memberi keterangan pada pihak kepolisian, Claire dan Jamer memiliki waktu tiga puluh menit untuk bertemu dengan Thom. Dan disinilah mereka duduk bertiga disebuah ruangan yang memang dikhususkan untuk bertemu dengan terdakwa, dengan seorang polisi berjaga tak jauh dari mereka.

Claire memeluk Thom lalu mencium pipi adik lelakinya itu sebelum akhirnya memukul pundaknya keras. "Aku kan sudah memperingatkanmu kemarin sebelum kita mengantar Fredd pulang!" Seru Claire meluapkan kekesalannya, membuat Thom meringis.

"Tapi Kevin benar-benar keterlaluan." Jawab Thom, sebuah borgol melingkar dipergelangan tangannya. "Apakah Bibe dan anak-anak tahu hal ini?"

"Untuk Bibe dia tahu, tapi anak-anak tidak. Aku tidak ingin mereka membenci Kevin." Jawab Claire.

James berdeham sebelum ikut berbicara, "Mrs. Vedder akan memberi keterangan sore nanti. Saya akan pastikan anda akan segera kembali ke rumah dengan bersih."

Thom mengangguk berterima kasih. "Sebenarnya ada yang lebih aku khawatirkan."

"Apa?" Claire menatap adiknya penuh selidik.

"Nathan sepertinya menemui Kevin. Ada stick golf di jok belakang mobilnya. Aku takut dia akan membunuh lelaki itu." Ucap Thom sambil menahan tawa yang tak urung justru membuat Claire menahan nafas dan mengurut kepalanya, semakin pusing.

Thom Haye - Lovely MommyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang