♡
"Kita selesaikan dengan cara yang baik"
Namjoon sangat setuju dengan perkataan dari Mayor Son sebagai pimpinan tertinggi di pangkalan militer ini. Beruntungnya, Mayor Son datang tepat waktu ke klinik saat situasi tengah sangat kacau dengan penodongan pistol dari Kapten Jiyong dan pingsannya Seokjin secara tiba-tiba.
Kapten Jiyong tentu menahan diri saat Mayor Son berteriak padanya. Pimpinan pangkalan militer di Pulau Yeonpyeong itu menengahi dan membiarkan Yoonji memastikan kondisi Seokjin dulu. Sesuai dugaan, tekanan darah Seokjin turun ditambah dengan situasi pelik membuatnya dilanda stres dan berujung kehilangan kesadaran.
Saat ini, Seokjin sudah sadar.
Sementara itu, Namjoon dan Yoongi berdiri di dekat Seokjin yang duduk di bed bersama Yoonji yang memeriksa kondisinya. Namjoon dan Yoongi juga berhadapan dengan Kapten Jiyong yang masih saja bersikeras membawa pergi Seokjin dari pangkalan militer.
"Tekanan darahnya 80/60" ucap Yoonji. "Itu sudah lebih baik dari pagi tadi"
"Apa Dokter Kim Seokjin baik-baik saja?" tanya Mayor Son pada Yoonji.
"Ya, Komandan" jawab Yoonji. "Dokter Kim Seokjin masih muda dengan imunitas bagus dan tekanan darah ini termasuk bagus untuk hari kritis dimana harusnya tekanan darah akan turun secara drastis"
Mayor Son menganggukkan kepala paham.
Yoonji melayangkan pandangan tidak suka ke arah kapten dari batalyon elit itu. "Sebagai dokter yang menanganinya, aku yang berhak menentukan apakah Dokter Kim Seokjin bisa melakukan perjalanan jarak jauh atau tidak. Kalau ada yang memaksa membawa kabur pasienku, aku akan melaporkannya pada pimpinan di markas pusat!"
Kapten Jiyon jelas tak suka hal itu.
"Baiklah kalau begitu. Kau pastikan kondisi Dokter Kim Seokjin stabil dulu"
"Dimengerti, Komandan!"
Seokjin melirik pada Namjoon yang berdiri di ujung kasurnya kaku menatap tajam ke arah tentara yang tadi hendak menyeret paksa dia untuk pergi kembali ke Seoul. Seokjin lantas melirik pada Yoonji yang tengah menyuntik vitamin ke selang infusnya.
"Letnan Dokter Yoonji..." panggil Seokjin. "Bisa tolong ambilkan ponselku?"
Yoonji mengangguk kemudian mengambilkan ponsel Seokjin di meja kecil samping bed dan menyerahkannya pada dokter sipil itu.
Seokjin melakukan panggilan pada ayahnya.
"...."
Ruang rawat itu hening dan hanya terdengar suara ponsel Seokjin yang melakukan panggilan pada presiden Korea Selatan itu.
"Ayah?"
Seokjin memanggil sang presiden sebagai seorang anak pada ayahnya ketika panggilan itu telah tersambung.
"Aku sakit..."
Suara Seokjin terdengar menyayat hati bagi siapapun di ruang rawat inap itu.
"Kenapa Ayah tidak menelfonku dan malah melakukan hal seperti ini?"
Namjoon memejamkan mata mendengar Seokjin mempertanyakan hal tersebut.
"...Seokjin-ie?"
Presiden Kim Sihyuk menjawab panggilan itu dengan memanggil nama kesayangan dari anaknya dengan suara parau.
"Ayah bukannya tidak menelfonmu tetapi Ayah menunggu kau menelfon Ayah dulu"
Suasana di ruangan rawat inap itu menjadi tegang saat para prajurit militer mendengar suara dari pemilik kekuasaan tertinggi pada angkatan bersenjata di Korea Selatan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rewind [NamJin]
FanfictionIn the end I will only come back to you. NamJin GS AU!