nine

404 52 2
                                    

"Pemulihan bertahap selama dua bulan"

Namjoon mengangukkan kepala mendengar penjelasan dari Jungkook tentang pemulihan kawasan permukiman sipil yang dilakukan oleh pemerintah pusat. Pada hari saat badai dinyatakan telah usai dan situasi aman, tim tanggap darurat dari Incheon tiba di Pulau Yeonpyeong menjemput korban terluka dan memulai pencarian terhadap warga hilang. Pada hari berikutnya, tim rekonstruksi dari pemerintah pusat tiba untuk memulihkan lagi situasi permukiman di pulau perbatasan itu. Kegiatan rekonstruksi mencakup pada pembersihan area dan juga pembangunan kembali rumah penduduk.

Namjoon baru kembali dari permukiman sipil bersama dengan Jungkook. Ia mengemudi sementara Jungkook masih sibuk melakukan panggilan melalui handy talkie miliknya. Ada banyak hal yang harus dilakukan oleh junior Namjoon itu. Jungkook bertanggung jawab memantau proses pemulihan pelabuhan dan juga bertanggung jawab untuk posko darurat di dekat bunker yang digelar sampai warga sipil dapat kembali ke rumah satu persatu.

Namjoon menghentikan mobilnya di dekat bunker di mana sudah tampak pula tenda yang disediakan oleh unit logistik untuk para warga sipil. Namjoon turun dari mobil jeep militer itu kemudian mengambil kardus pada bagasi lalu berjalan menuju ke tenda medis. Ia meninggalkan Jungkook yang sudah lebih dulu bergabung dengan serdadu peletonnya. Namjoon barusan pergi ke pelabuhan untuk mengambil alat kesehatan bantuan sesuai dengan permintaan Yoonji dan juga sekalian menjemput Jungkook di sana.

Suasana siang hari di pengungsian tampak sepi. Sebagian besar warga sipil tengah sibuk membenahi rumah mereka. Kebanyakan di pengungsian adalah anak-anak dan lansia yang kini tengah bermain dan bercengkrama di tanah lapang luas kawasan perbukitan itu. Namjoon menundukkan kepala sopan setiap bertemu dengan warga sipil hingga akhirnya ia sampai di tenda dengan lambang redcross.

"Permisi" ucap Namjoon seraya masuk ke dalam tenda khusus tim medis yang tidak terlalu luas itu.

Di dalam tampak Seokjin sedang memeriksa seorang anak-anak yang terlihat pucat dan didampingi ibunya. Semenjak badai, banyak warga sipil yang mengalami demam karena perubahan suhu dan cuaca ekstrim. Namjoon berhenti melangkah dan mencoba agar bisa bertukar pandang dengan Seokjin yang kini sedang menyampaikan hasil pemeriksaan. Namun, Namjoon merasa gadis itu seolah mengabaikan kehadirannya. Padahal ia juga tahu kalau Seokjin sebenarnya melihatnya.

Namjoon menghela napas kemudian beralih menuju pada Yoonji yang sedang memeriksa stok obat bersama dengan apoteker militer dan juga dari tim relawan medis.

"Oh, kau sudah kembali, Senior!" ujar Yoonji terkejut merasakan kehadiran Namjoon yang berdiri di sampingnya tiba-tiba.

"Aku bawakan titipanmu"

"Terima kasih, Letnan Kim" ucap apoteker militer itu sambil sekilas membungkukkan badannya sopan lalu menerima kardus itu.

Namjoon mendudukkan dirinya pada salah satu kursi di dekat Yoonji yang masih sibuk memegang papan berisikan daftar obat dan juga alat kesehatan. Dua hari lalu, bantuan berisi obat dan vitamin datang dalam jumlah yang banyak guna mendukung pemulihan kondisi fisik warga sipil dan juga para tentara. Tim medis bertanggung jawab membagikan suplemen dan obat-obatan tersebut.

Namjoon memperhatikan betapa sibuk dan seriusnya Yoonji memeriksa satu persatu isi kardus yang jumlahnya banyak bertumpukan di tenda medis itu. Para apoteker dan juga perawat tampaknya kewalahan mengurus banyaknya logistik medis yang baru tiba.

"Apa ada pekerjaan yang bisa aku bantu?" tanya Namjoon seraya mendekati Yoonji lagi.

Dokter militer itu mengerutkan dahi terkejut karena seniornya mendadak menawarkan diri membantu pekerjaannya.

Rewind [NamJin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang