Pagi di meja makan di sebuah rumah mewah, setiap penghuninya tengah sarapan dengan tenang tanpa obrolan yang sengit, karena ada satu orang yang tengah moody membuat mereka semua tidak bersuara.
Namun ada satu orang lagi yang ikut ciut di antara mereka yang sebenarnya ia lebih tua dari semua yang ada di meja itu.
"Aku harap Kakek ga ambil keputusan buat mendekatkan Nachia dengan gadis gila itu hanya karena ayahnya rekan Kakek!" Tegas Shani.
"Kita bisa tanya Nachia nya lebih dulu kan?"
"Engga ke, ga perlu di tanya juga aku ga mau" Timpal Nachia.
"Kakek denger sendiri kan, ok sarapan selesai kita lanjut pada misi berikutnya" Shani beranjak lebih dulu menuju ruang tamu, tak lupa membawa tab nya yang berisi informasi penting mengenai kasus berikutnya.
Yang lainnya mengekori kemana Shani melangkah, merekapun membawa tab nya masing-masing.
Mereka duduk dengan serius memandang tab masing-masing, membaca artikel yang tertera dengan jelas.
"Anak SMA sekarang ko serem-serem, sampe bisa jual beli senjata ilegal, lagian ko bisa sih lolos masuk Indo, ini pihak bea cukai, ngapain aja" Celetuk Christy bergidik ngeri.
"Pada serius kakek sampe di anggurin" Gumam sang Kakek yang ikut nibrung terakhir.
"Pasti ada kerja sama dari dalam ka makanya bisa lolos masuk ke Indo" Ujar Oline.
"Bener kata Oline, dan anak-anak SMA nya jug pasti rapi banget nyembunyiin ini semua" Tambah Erine.
"Ok kalian berempat akan ke sana menjadi anak SMA seperti biasa, tapi kali kalian akan jadi perempuan saja, meski para pelakunya laki-laki, tapi aku yakin kalian bisa kalo hanya sekedar mencari informasi yang akurat, setelah banyak bukti baru kita eksekusi, kali ini sedikit lebih berbahaya, karena mereka terlibat jual beli senjata ilegal jadi mereka juga pasti pakai senjata untuk keadaan tertentu"
"Jangan libatkan apapun lagi tentang hati, tidak laki-laki apalagi perempuan! Kalian faham"
"Faham Ci" Jawab Erine, Oline, Nala dan Nachia bersamaan.
"Kita bersiap" Seru Gracia.
"Sekarang jadi tukang tahu bulat, gini amat ni misi, lama-lama semua profesi kita jalanin Toy" Protes Zee.
"Bener Zoy, aku juga jadi tukang cilok lagi di sana" Setuju Christy.
"Hey hey... Aku juga jadi tukang bersih-bersih di sekolah, kalo sampe sekolah nya kotor banget, aku suruh aja mereka yang beresin!" Tambah Gracia.
"Iya dan yang enak cuma Ci Shani yang lagi-lagi jadi Guru, udah pasti di kejar banyak laki-laki sih, mau guru ataupun murid" Tambah Zee.
"Fokus misi bisa? Cepet ganti baju!" Tegas Shani seketika membuat mereja kocar-kacir.
Ke empat anggota baru itu sudah siap dengan setelan normal anak SMA.
"Kenapa mereka dapet yang normal sedangkan kita ga pernah dapet yang normal dulu waktu jadi anak SMA?" Kesal Christy.
"Eh yang waktu temenan sama Sisca, Freya sama siapa lagi tuh, itu normal tuh" Shani tak terima.
"Adel... Apa kabar ya dia.. Apa masih di penjara apa udah bebas?" Gumam Zee.
Mereka semua sudah siap menjalankan tugas yang baru.
"Kalian siap?" Tanya Shani.
"Udah Ci!" Balas mereka semua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Back To SMA 2
Teen FictionGreshan Family kini harus meneruskan tugasnya, namun kali ini mereka harus menurunkan semua keilmuan dan keahliannya pada Junior mereka. Siapa kah Junior mereka? Hanya tau jika di baca hehe