Sepulang sekolah Nala dan Oline berjalan dengan normal menuju sepeda mereka yang terparkir di bawah pohon jauh dari tempat parkir kendaraan lain, Tiga laki-laki itu menatap Oline dan Nala tajam sambil mengeluarkan motornya masing-masing, setelah itu mereka pergi tanpa sepatah katapun.
"Aku ga ngerti sama tatapannya" Bisik Nala.
"Sama,, tatapan nya lebih ke ga suka atau kasihan dalam satu waktu" Tebak Oline.
Saat mereka hendak menarik sepedanya pandangan Oline jatuh pada kartu yang terselip di antara stang dan kabel rem.
"Kartu" Gumam Oline.
"Kenapa?" Nala memandang sesuatu yang di pegang Oline dan kaget karena itu kartu.
"Joker?" Tanya Oline.
"Kayanya kita udah masuk target nya deh" Ucap Nala.
Erine dan Nachia tidak bisa mendekati Oline dan Nala sementara waktu karena mereka tidak di izinkan terlibat.
"Apa maskdunya?" Oline membolak-balik kartu itu.
Nala mengeluarkan pensilnya dan meraih kartu yang di pegang Oline, Nala lalu menyoretnya dengan sembarang dan benar saja.
Ada tulisan yang timbul di kartu tersebut.
"Apartemen XXI" Gumam Oline.
"Kita harus laporin ini ke Ci Shani" Usul Nala.
Oline mengangguk setuju "Aku setuju tapi kita akan ke sana sekarang juga sementara mereka menyusul, karena ingat kan yang jadi target nya itu kita, kita bisa selangkah lebih dekat dengan pembunuhnya itu di bandingkan dengan yang lain, sekarang ayo berangkat"Oline segera menaiki sepedanya dan melaju meninggalkan Nala.
Shani yang baru keluar mengernyitkan halisnya melihat bagaimana Oline begitu terburu-buru dan di susul Nala.
Shani tanpa basa-basi segera berlari menuju mobil yang sudah terparkir di bawa oleh Gracia.
"Kita susul Nala dan Oline, tingkah mereka aneh, mereka pasti bukan mau pulang" Ucap Shani sambil mengenakan selt belt.
Erine dan Nachia yang duduk paling belakang pun ikut kaget mendengar penuturan Shani dan menoleh ke kanan ke kiri mencari dua orang itu.
Gracia segera tancap gas mencari keberadaan dua anak itu.
"Lacak mereka Erine" Perintah Shani.
Erine membuka ponselnya dan melacak keberadaan Oline.
"Ini Ci" Setelah dapat koordinat nya Erine menyerahkan ponsel miliknya pada Shani.
"Kejar mereka Gee"
"Iya Ci"
"Kayanya mereka udah jadi target dari si pembunuhnya Ci" Celetuk Zee sambil mengeluarkan satu kartu yang ia dapatkan terjatuh di lantai sewaktu di kantin.
"Siapa orang nya?" Tanya Shani serius.
"Yang suka main kartu mungkin, dia kan pesulap, dan biasanya pesulap itu punya trik rahasia dan sempurna dalam setiap trik sulapnya, dan mungkin itu cara dia membunuh target nya tanpa di ketahui siapapun" Jelas Christy yang di angguki semuanya.
"Pinter banget kamu Toy aku bangga sama kamu" Zee memeluk Christy di sampingnya dengan erat sampai menenggelamkan kepalanya di ketiaknya.
"Zoy ketek kamu bau asem sumpah" Keluh Christy menutup Hidungnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Back To SMA 2
Genç KurguGreshan Family kini harus meneruskan tugasnya, namun kali ini mereka harus menurunkan semua keilmuan dan keahliannya pada Junior mereka. Siapa kah Junior mereka? Hanya tau jika di baca hehe