Part 22

439 48 4
                                    

"Leviatan!" Ucap seseorang di ambang pintu dengan buku di tangannya.

Semua mata menoleh ke arah sumber suara, tidak sedikit dari mereka yang kaget namun kekagetan itu berubah menjadi kagum akan kecantikannya yang bak bidadari yang turun ke bumi.

"Sebentar lagi masuk, ini bukan kelas kamu, silahkan kembali ke kelas kamu" Lanjut ucap Guru itu.

"Lu ga berhak ng...."

"Saya berhak karena saya Guru di sekolah ini, saya ulangi silahkan kembali ke kelas kamu" Nada yang lebih tegas keluar dari mulut sosok Guru itu.

"Ck. urusan kita belum selesai awas kalian!" Ucap perempuan yang di panggil Leviatan itu, dia keluar dari kelas dengan perasaan marah yang memuncak.

Dia melewati guru itu dengan acuh, tak peduli jika ia harus sopan padanya.

"Baiklah silahkan kembali ke meja masing-masing, sebentar lagi bel masuk kita akan mulai pelajaran" Ucapnya.

Erine kembali ke bangku nya dengan santai meski dia juga kagum akan kecantikan guru yang begitu ia kenal itu.

"Baiklah sebelumnya kenalkan dulu Saya guru baru yang mungkin hanya mengajar sebentar saja untuk mengganti guru yang absen hari ini, jadi kenalkan nama Ibu Shani, kalian bisa panggil Bu Shani saja, faham ya"

"Iya Bu.. " Jawab mereka kompak.

"Ibu mau tanya dong?" Seru salah satu siswi laki-laki.

"Mau tanya apa?"

"Ibu masih jomblo atau udah nikah Bu?"

"Huuuuuuu... Buaya" Seru anak-anak yang lain.

"Hem... Udah udah.. Kita mulai pelajaran karena sudah bel"

"Yaaah Bu jawab dulu pertanyaan saya"

"Pacar saya di kelas ini ko, namanya Eren" Jawaban Shani tentu membuat semua anak memandang Eren tidak percaya.

Eren pun diam seribu bahasa entah harus berbuat apa atas pernyataan Shani di depan mereka semua.

"Udah tau kan, sekarang ayo lanjutkan pelajaran" Ucap Shani lagi.

Lana di bangku depan tampak sedih dan Shani sadar akan hal itu, karena Lana pasti mudah luluh apalagi sifat Eren yang menjadi sosok pahlawan bagi dirinya mudah membuat orang lain baper.

Karena itu Shani tak ingin Lana berlarut merasa nyaman atas tindakan Eren yang sebenarnya hanya ingin menghindarkan dia dari masalah.

'Kenapa Cici ngomong kaya gitu' batin Eren di bangkunya.

Istirahat tiba.

Nachia di ikuti oleh Ribka dan dua orang yang seakan seperti asisten pribadinya, tak ada yang aneh dari Nachia dia menyimpan semua kata-kata dalam benaknya untuk ia sampaikan pada Ribka.

"Ikut aku" Nachia menarik lengan Ribka menuju taman sekolah.

"Kalian tetap di sini!" Nachia memberi isyarat agar dua orang itu tidak mengikutinya, dan Ribka juga menahan mereka dan mereka justru lebih patuh pada Ribka di banding Nachia.

"Ck udah ayo"

Oline dan Nala melihat Nachia bersiap untuk tugasnya hanya saling tatap mengerti dan acuh.

"Udah yuk kantin, jalani satu hari ini dengan berat, udah kaya uler keket gue nih kaya gini" Ajak Oline.

"Padahal sekarang jauh sedikit lebih norma tapi entah kenapa rasa malu itu masih ada dan ga lupa gitu aja, ini sih Ci Shani bikin kita trauma" Ucap Nala sambil menyusul Oline.

Back To SMA 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang