Bab 10

28.5K 1K 10
                                    

Bangun tidur Rena merasakan nyeri di beberapa bagian tubuhnya. Ini pasti karena permainan liar yang ia dan Revan lakukan semalam. Rena mencoba bangkit dari tidurnya sambil meregangkan tubuhnya. Ia menoleh kesamping melihat Revan yang masih tertidur dengan nyenyaknya. Sebenarnya Rena juga masih ingin tidur tapi ia harus bangun dan menyiapkan sarapan untuk keluarganya.

Rena menatap kaus miliknya yang semalam Revan lepaskan berada di ujung kasur. Awalnya Rena berniat memakainya untuk menutupi tubuh telanjangnya, tapi Rena putuskan ia langsung pergi ke kamar mandi yang memang ada di dalam kamarnya tanpa menutupi ketelanjangannya.

Setelah membersihkan diri dan bersiap seadanya, Rena pergi ke dapur untuk mulai memasak. Seperti biasa bahan makanan sudah asisten rumah tangganya siapkan jadi Rena tinggal meracik dan memasaknya.

Ketika sedang memasak terdengar bel rumah berbunyi. Rena meminta asisten rumah tangganya untuk membukakan pintu sedangkan ia kembali melanjutkan masaknya yang hampir selesai.

"Ada tamu, Bu" ucap Mbak Ita, membuat Rena mengernyitkan dahinya heran. Siapa yang bertamu sepagi ini?

Awalnya Rena mengira di luar sana tukang galon karena semalam ia memang sempat memesan galon karena stok di rumah sudah hampir habis dan Rena minta untuk diantarkan pagi hari. Tapi, tenyata menurut Mbak Ita diluar bukan tukang galon langganannya.

"Siapa?"

"Ada dua orang, katanya cari Ibu dan Pak Revan" jelas Mbak Ita.

"Tolong lanjutin masakannya, Mbak!" Perintah Rena yang langsung Mbak Ita turuti. Sedangkan Rena bergegas berjalan ke depan, ia penasaran siapa tamu tersebut.

"Tante..."

****

"Mas!"

"Bangun, Mas!" Sudah dari 5 menit yang lalu Rena mencoba membangunkan Revan, tapi bukannya segera bangun mata pria itu masih terpejam rapat. Hanya gumaman pelan yang terdengar dari Revan karena pria itu merasa tidurnya terganggu.

"Bangun ada Ibu kamu dibawah" ucapan Rena kali ini berhasil membuat mata Revan seketika terbuka lebar.

"Hah, Ibu?" Beo Revan, dengan cepat pria itu bangkit dari duduknya kemudian menatap Rena penuh tanya.

"Iya ada Ibu kamu, cepetan bangun, aku tunggu dibawah" ujar Rena, setelah memastikan Revan benar-benar bangun Rena memilih bergegas kembali turun ke bawah, menuju ruang tamu tempat terakhir kali ia meninggalkan para tamunya.

Rena memberikan senyuman sungkan pada kedua tamunya itu karena sudah membuat mereka menunggu.

"Maaf lama, Mas Revan susah banget di bangunin" ucap Rena, mengambil duduk di samping Widi, Ibu dari Revan. Ternyata yang pagi-pagi sekali sudah bertamu ke rumahnya itu adalah Ibu dan Kakak pertama Revan.

"Tante sama Kakak apa kabar? Yang lain enggak ikut, ya?" Tanya Rena, tak lupa senyum manisnya.

"Baik, Re, semua baik, yang lain malah mau juga ketemu kamu tapi Ibu bilang nanti. Ibu mau yang pertama ketemu kamu" ujar Widi, tangan wanita yang sudah mulai keruput itu terulur mengelus bahu Rena. Mata tuanya sedikit berkaca-kaca karena masih belum percaya bisa bertemu kembali dengan Rena.

"Kamu tau Ibu rindu sekali sama kamu, Re" ucap Widi, membawa tubuh Rena masuk dalam pelukannya yang Rena balas tak kalah eratnya.

Sejak dulu Ibu dari Revan ini sangat baik kepadanya, bahkan yang Rena sempat dengar jika wanita tua ini jugalah yang paling marah kepada Revan saat dulu pria itu mendadak membatalkan pernikahan mereka kemudian menikahi wanita lain.

"Ayo kita sarapan dulu, tadi Rena sudah masak untuk sarapan" Rena mengajak Ibu serta Kakak Revan pergi ke meja makan.

Tadi Rena lupa jika Rayi sedang menginap di rumah temannya malah ia tetap membuat porsi sarapan seperti biasa. Tapi, kebetulan sekali ada mertua dan kakak iparnya itu datang, jadi masakannya tidak akan terbuang.

Once Upon A Time [21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang