Revan baru saja akan mencoba mencium bibir Rena ketika ia merasakan kepalan tangan wanita itu mendarat cukup kencang di dadanya hingga menimbulkan suara keras. Tak cukup sampai disana Rena juga mencubit keras dadanya membuat Revan meringis kesakitan."Akh... Ampun, Re, ampun!" Ringis Revan merasakan dua cubitan kencang di dadanya. Tapi, bukannya terlepas cubitan Rena malah semakin mengencang dan terasa semakin menyakitkan.
"Kurang ajar, dasar laki-laki, brengsek!" Umpat Rena, ia melepaskan cubitannya kini beralih menutup laptop milik Revan hingga menimbulkan bunyi cukup kencang.
"Bisa-bisanya kamu punya video kaya gitu!" Ujar Rena, bangkit dari duduknya hingga kini ia sudah berdiri di ujung kasur, sambil berkacak pinggang tatapan Rena menyorot tajam Revan.
Rena tak habis pikir setelah lebih dari 20 tahun bisa-bisanya Revan masih menyimpan video tersebut. Jadi selama ini ada pria, yang mana juga sempat berstatus suami orang menyimpan koleksi video tidak senonoh yang sempat mereka lakukan dimasa lalu.
"Dulu aku udah hapus, Re, tapi ternyata masih ada satu" ucap Revan, memberi alasan. Memang ada beberapa video serupa dan Revan ingat dulu ia pernah menghapusnya tapi ia juga tak menyangka jika masih ada satu video yang baru tadi pagi ia ketahui keberadaanya.
"Alesan, emang dasarnya kamu laki-laki mesum, cabul, brengsek!" Rena menjerit sebal tapi tak lama ia meringis kesakitan ketika merasakan tendangan kuat dari bayinya. Rena segera kembali duduk di kasur sambil memberi usapan pada perutnya.
"Shh..."
"Jangan marah-marah, Re. Nanti tekanan darah kamu tinggi" ucap Revan, tangannya juga ikut mendarat diperut Rena sambil memberikan usapan dengan gerakan memutar disana. Bisa keduanya rasakan tendangan-tendangan cukup kuat yang berasal dari dalam perut Rena.
"Kamu yang bikin aku marah!" Balas Rena, tak mau kalah. Sudah jelas-jelas ia kesal karena tingkah Revan sendiri.
"Ya maaf" gumam Revan.
"Hapus videonya!" Perintah Rena tapi Revan hanya diam bergeming ditempatnya.
"Mas!" Geram Rena atas keterdiaman Revan.
"Iya, tapi nanti ganti bikin video baru, ya" pinta Revan yang kembali mendapat cubitan keras Rena di dadanya.
"Udah cepet hapus!" Perintah Rena.
"Nanti" balas Revan, kini tangannya malah kembali asik menggerayangi tubuh Rena.
Revan melingkari tubuh Rena dari belakang, tangannya yang semula memgelus perut besar Rena mulai merambat nain untuk menyentuh kedua dada istrinya itu. Revan berikan remasan dengan gerakan teratur membuat erangan Rena mulai terdengar.
"Aku masih marah sama kamu, Mas!" Rena berucap lirih, meski dari mulutnya keluar kalimat tersebut, nyatanya kini Rena menikmati saja sentuhan Revan di dadanya. Rena sedikit meringis nyeri ketika remasan tangan Revan terasa terlalu kencang.
"Nanti dulu marahnya, aku udah enggak tahan pengen masukin kamu" balas Revan, berbisik ditelinga Rena. Bibir pria itu kini mulai memberikan kecupan-kecupan disepanjang leher Rena membuat wanita itu memanjangkan lehernya kegelian, dengan itu Revan semakin leluasa menjelajah disana.
"Eungh... Mash..." Erang Rena. Ia menoleh ke samping bertatapan dengan wajah Revan yang menatapnya sendu dan penuh nafsu. Rena tak menolak ketika Revan mulai menyatukan bibir mereka, ia bahkan membalas setiap gerakan bibir yang Revan lakukan tak kalah liarnya.
Setelah bermain-main dengan bibir Rena, kini tangan Revan dengan terampil mulai melucuti dress tidur yang Rena pakai hingga kini bagian atas tubuh wanitanya itu sudah tak tertutupi apapun. Semenjak hamil Rena yang memang mudah kegerahan memang jarang sekali memakai bra, ia memakai penutup dadanya itu hanya saat mereka akan bepergian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Once Upon A Time [21+]
ChickLit"Daripada sama dia, aku lebih baik jadi janda seumur hidup!" Sepenggal kalimat penolakan mutlak yang Rena katakan. Tapi, bagaimana bisa satu bulan kemudian ia malah sudah sah diperistri oleh Revano, seorang pria dari masa lalu yang sudah menorehkan...