"Our Marriage" adalah kisah tentang Lian, seorang pria muda yang sukses, dan Salsa, seorang wanita cerdas dan berambisi. Keduanya dihadapkan pada sebuah perjodohan yang tak terduga, sebuah permintaan terakhir dari nenek Lian yang sedang sekarat.
Lia...
Pagi hari yang cerah menyambut keduanya dengan sinar matahari yang hangat menembus kaca jendela kamar. Udara segar berpadu dengan aroma roti panggang dan telur orak-arik yang baru saja matang. Seperti rutinitas biasanya, Salsa sudah bangun lebih dulu dan menyiapkan sarapan untuk Lian. Tak hanya itu, ia juga menyuapi suaminya dengan penuh perhatian.
"Kamu itu bisa makan sendiri, tapi manja banget sih," ledek Salsa sambil menyodorkan sendok berisi nasi goreng ke mulut Lian.
"Bukan manja, sayang. Ini namanya dimanja. Bedanya besar," jawab Lian sambil terkekeh.
Setelah sarapan, Salsa membetulkan kerah kemeja suaminya lalu memakaikan dasi dengan rapi. Ia melangkah pelan bersama Lian menuju garasi.
Sesampainya di depan mobil, Lian memeluk istrinya sebentar, kemudian mengecup keningnya dengan lembut.
"Aku berangkat dulu ya. Kamu di rumah hati-hati. Kalau jadi main, kabarin. Kalau nggak jadi, kasih tau aku juga ya. Apa pun itu, bilang ke aku," ucap Lian, matanya menatap lembut.
"Iyaa ... Nanti aku kabarin. Kalau nggak jadi, mungkin aku main ke rumah Bunda aja," jawab Salsa dengan senyum manis.
"Oke deh. Aku pergi ya. Love you, Ca," ucap Lian sambil membuka pintu mobil.
"Love me to," goda Salsa sambil menyodorkan tangan untuk disalami, seperti biasa.
Lian mengerucutkan bibirnya dengan ekspresi kecewa yang dibuat-buat. "Love you more-nya kapan?"
Salsa tertawa kecil. "Kapan-kapan deh."
"Yah... Sekarang aja, biar aku kerja semangat. Please dong, sekali ini aja," bujuk Lian dengan nada setengah merayu.
"Katanya nggak maksa-maksa?" goda Salsa sambil mengangkat alis.
Lian menghela napas dramatis, lalu masuk ke mobil. "Yaudah deh. Aku Pulangnya sore, ya, kayak biasa."
"Hati-hati ya, jangan kebut-kebutan," pesan Salsa sambil melambai saat mobil Lian perlahan menjauh dari rumah.
Begitu mobil menghilang dari pandangan, Salsa kembali ke kamar. Ia duduk di tepi ranjang sambil membuka ponsel, lalu segera mengetik pesan ke sahabatnya.
Qiyyah🐣
"Assalamualaikum, ukhti."
"Waalaikumsalam, murid kesayanganku."
"Anying😭😭"
"Kenapaaa?"
"Jadi ke mall nggak nih?"
"Jadilahh. Gue otw bentar lagi."
"Jemput gue ya, males nyetir😁"
"Iyakk. Lo siap-siap deh, gue jalan nih. Lima menit nyampe."
"Nyampe UGD maksudnya 😁😙"
"STRES!"
Salsa tertawa sendiri melihat chat Qiyyah. Ia bangkit, memilih outfit santai tapi stylish, lalu merapikan hijab dan memulas sedikit makeup diwajahnya. Tak lupa, ia mengabari Lian terlebih dahulu sebelum berangkat.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.