Night Of Rut

301 19 0
                                    

Pergulatan panas itu masih terus terjadi hingga memasuki malam 3 sejak dimulainya fase Rut seorang Park Jeongwoo. Jeongwoo tak akan membiarkan Jaehyuk meski hanya sekedar untuk menutup mata. Jeongwoo hanya akan berhenti saat Jaehyuk mengeluh lapar dan perlu sejenak membersihkan dirinya. Tapi dimalam ketiga ini, sepertinya Jaehyuk benar-benar akan ambruk. Meski Jeongwoo berhasil dan sangat memuaskan nafsunya namun tak dapat dipingkiri bahwa Tubuhnya lelah dan ia sangat mengantuk. Tak terhitung berapa kali pelepasan yang ia dapat karena sentuhan Jeongwoo yang sangat membuainya.

"Arghhh----Jeongwoo-ya. Ak-aku lelah---ngghh..." keluh Jaehyuk disela-sela tumbukan yang Jeongwoo lakukan di hole miliknya.

"Sebentar lagi sayang, aku akan keluar." dan persis setelah satu kali tumbukan yang begitu cepat, dalam dan kencang. Jeongwoo dan Jaehyuk berhasil mendapatkan kepuasannya.

Jeongwoo memeluk tubuh Jaehyuk dari belakang. Menciumi area bahu, ceruk leher dan seluruh wajah Jaehyuk. Tak lupa mengusap dengan lembut pucuk kepala dan surai Jaehyuk.

"Maafkan aku. Tubuhmu membuatku tak bisa mengendalikan diri Jaehyuk-ah. Ini fase Rut ternikmat yang pernah ku lalui." bisik Jeongwoo ditelinga seorang Yoon Jaehyuk yang kini mulai memejamkan matanya. Jaehyuk hanya tersenyum menanggapi ucapan-ucapan sang alpha, tenaganya habis hanya sekedar untuk berbicara.

"Istirahatlah sebentar, malam Rut ku hanya tinggal satu malam lagi. Aku harap kamu akan tetap bertahan, Jaehyuk-ah."ucap lembut Jeongwoo sembari mengusap surai halus Jaehyuk, membawa keduanya untuk sejenak singgah di alam mimpi.

.
.
.
.
.

Jeongwoo memandangi wajah cantik Jaehyuk yang masih tidur dengan damai berbantalkan lengan tangannya. Ia sangat mengagumi paras dari sang omega yang tanpa cela. Ini sudah berselang 5 jam dari sejak terakhir mereka bercinta. Dan Jeongwoo, kembali menginginkan tubuh Jaehyuk.

Jeongwoo mendekatkan wajahnya ke wajah Jaehyuk untuk kembali memagut bibir manis yang menjadi candunya itu. Tubuh keduanya yang masih dalam keadaan telanjang memudahkan Jeongwoo untuk kembali menjilat dan mengecup seluruh tubuh Jaehyuk. Membuat sang empunya yang tadinya tertidur kini mulai terusik dan mau tidak mau harus membuka matanya. Jaehyuk sendiri hanya pasrah, ia sadar jika ia tidak mungkin menolak lantaran Jeongwoo masih dalam fase Rut di hari terakhirnya.

Lidah Jeongwoo menelusup masuk ke dalam rongga mulut Jaehyuk, mengajaknya untuk berperang lidah. tangan Jeongwoo tak hentinya untuk mengurut perlahan kepemilikan Jaehyuk. Dan saat kini Jeongwoo menjauhkan sedikit wajahnya dan menatap intense kearah wajah Jaehyuk yang tengah mengerang kenikmatan dengan mata memejam, seringai puas terbit di sudut bibir Jeongwoo.

"Sepertinya kau sangat menikmatinya Jaehyuk-ah...." Jeongwoo berlanjut untuk mencium dan menggigit ceruk leher Jaehyuk. Terus turun hingga kedua nipple Jaehyuk, memberikan efek sakit nan nikmat yang membuat sang empunya membusungkan dada.

Jeongwoo terus memainkan lidahnya di area-area sensitif Jaehyuk. Lidahnya yang panas, basah halus berhasil menyulut gairah jaehyuk untuk kembali memulai kegiatan panas antara dirinya dan jeongwoo.Perasaan nikmat yang mendera Jaehyuk bertubi-tubu akibat kuluman Jeongwoo pada kepemilikan Jaehyuk membuat Jaehyuk hanya bisa meremat erat sprei yang membungkus kasur ranjangnya.

"Kau milikku Jaehyuk-ah. Kau milikku..." ucap Jeongwoo di sela-sela kulumannya.

Jeongwoo abhkan tak segan untuk memasukkan jari tengahnya ke dalam hole Jaehyuk. Membuat sosok Jaehyuk semakin kencang meracaukan dan mendesahkan namanya. meminta Jeongwoo untuk mempercepat pergerakan jari itu keluar masuk di holenya.

"Desahkan terus namaku sayang...." pinta Jeongwoo yang tentu saja dituruti oleh jaehyuk.

Jeongwoo melihat bahwa hole Jaehyuk telah siap untuk kembali ia masuki. Maka, dengan gerakan cepat, Jeongwoo kembali memagut bibir jaehyuk sembari memasukkan miliknya ke dalam hole Jaehyuk. Dan begitulah dimana malam panas keduanya akan kembali dimulai dan mungkin hanya akan berakhir saat fajar menyingsing nanti.

*******

VVIP Room, Lawson Bar

Sebuah pertemuan rahasia yang dilakukan oleh sang ketua Geng ROGUE, park Jihoon dengan dua anggota klan ROGUE, Watanabe Haruto dan Kim Doyoung pun terjadi. Membuahkan sebuah keputusan yang tentu membuat dua hati beta itu diguncang dilema besar.

"Hyung kau yakin ? kau akan di cap sebagai pengkhianat." ucap Haruto dingin.

"Aku yakin Ruto-ya, aku tak ingin kekuasaan, aku hanya ingin bersama dengan omega yang aku cintai. Lagipula harusnya sistem kasta tak lagi ada di Jeoson. Aku dan Jeongwoo telah lama memikirkannya dan inilah keputusan kami." jelas Jihoon dengan wajah yang terlihat dua kali elbih serius dari biasanya.

"Dengan melarikan diri dan menjadi pembelot ?" tanya Doyoung yang mulai terlihat berkaca-kaca.

"Tidak ada cara lain Doyoung-ah, Rogue dan Leo sama-sama memakai cara keji untuk mempertahankan kekuasaan mereka. Harus ada pihak ketiga yang akan memporak-porandakan sistem yang mereka buat. Aku dan Jeongwoo akan menggagalkan dua kubu itu untuk bisa duduk sebagai walikota Jeoson." terang Jihoon lagi.

"Hyung aku paham maksudmu, tapi---jujur saja aku masih--ragu, mau bagaimanapun Rogue adalah rumah dan tempat lahirku. Berkhianat kepada Rogue juga menyakitkan untukku." ucap Haruto mencoba untuk jujur.

"Tapi tidak bersama dengan Junkyu juga menyakitkan kan Haruto ?"Tanya Jihoon telak. Berhasil menampar seorang Haruto.

"Mau LEO atau ROGUE yang memimpin, kau tak akan pernah bisa memiliki Junkyu Ruto-ya. Tapi jika kau bergabung bersamaku, aku pastikan akan membuat kehidupan yanga dil untuk semua orang. Dan ini juga berlaku untukmu Doyoung-ah." ucap Jihoon lagi yang semakin membuat Haruto bimbang.

Apalagi bagi seorang KIM Doyoung. Disini posisinya dia adalah seorang submissive, apakah---apakah Junghwan mau jika ia menawarkan tawaran ini padanya ? apakah dominan itu mau untuk mengikuti jalannya ?sepertinya Doyoung tak yakin.

"Aku pergi. Jika ingin bertemu denganku, datanglah ke laut utara."

"Hyung ? kenapa kau memberitahukan ini pada kami ? kami bisa saja membocorkan rencanamu pada King Alpha." tanya Doyoung yang memperlihatkan wajah frustasinya.

Jihoon tersenyum.

"Karena aku percaya, kalian tidak akan melakukannya dan lagi. Aku bisa melihat bahwa suatu saat kalian memilih untuk berada di jalanku, entah kapan itu." jawab Jihoon dan berlalu pergi dari hadapan Haruto dan Doyoung.

Sepeninggal Jihoon, Haruto dan Doyoung larut dalam pikiran mereka masing-masing. Benar-benar selama 10 menit terakhir keduanya tak ada yang saling berbicara hingga pada menit ke-dua belas, Haruto kembali membuka mulutnya untuk berbicara.

"Aku pergi Doyoung-ah."

"Kau sudah punya keputusan Ruto-ya ?" tanya Doyoung.

"Apapun keputusanku nanti aku tidak akan memberitahmu Doyoung-ah, aku tidak ingin keputusanku akan mengintervensi dirimu. Kau, pikirkanlah dan ikuti kata hatimu saja Doyoung-ah." ucap Haruto lalu meninggalkan Doyoung seorang diri.

"Arghh, sial ! apa yang harus aku lakukan ?" tanya Doyoung pada dirinya sendiri.

Andaikan saja Junghwan itu mencintainya, ia mungkin akan berani melangkah untuk mengikuti jalan Jihoon. Karena jujur, ia juga seringkali membayangkan bagaimana LEO dan ROGUE dan kelompok-kelompok lain akan bersatu tanpa membedakan satu sama lain. Tapi, sampai saat inipun perasaannya pada namja Seo dari lan LEO itu masih ambigu. Dan apakah Seorang Seo Junghwan masih mau merahasiakan ajakannya jika pada akhirnya nanti ia akan menolak. Entahlah, Doyoung ragu. Sepertinya tidak. Dan jika tidak, ia hanya akan membahayakan Jihoon dan Jeongwoo.

JOSEON || JEONGJAE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang