Ruang Bawah Tanah, Villa Jihoon
"Ada dua tempat yang akan menjadi tempat kampanye pertama dari masing-masing klan. Rumah Sakit Yonsen dan Rumah Sosial Sunshine. Aku menebak King Alpha dan King Leo juga akan membagikan dana gelap untuk orang-orang disana." Terang Junghwan.
"Menurut hasil trackinganku dan Junghwan kampanye akan disiarkan oleh 2 media berbeda. Saluran TV NBS untuk Rogue dan saluran TV SBS untuk Leo. Jika ingin mensabotasenya kita perlu membuat 4 tim. 2 tim berada di Rumah sakit Yonsen dan Rumah Sosial Sunshine. Dan 2 lagi berada di masing-masing saluran TV." Timpal Doyoung.
"Jam berapa keduanya akan dilaksanakan..."tanya Jihoon pada Junghwan dan Doyoung.
"10 pagi...." balas Doyoung.
"Baiklah, besok pukul 3 pagi kita pergi. Jeongwoo dan Jaehyuk kalian pergi ke Rumah sakit Yonsen untuk memastikan semua bukti terpasang di layar utama. Junkyu dan Haruto, kalian pergi ke Rumah Sosial Sunshine dan lakukan hal yang sama. Junghwan dan Hyunsuk kalian pergi ke saluran TV NBS, sementara aku dan Doyoung akan pergi ke saluran TV SBS. Maaf aku membuat Junghwan dan Doyoung harus memisahkan diri, hanya kalian berdua yang bisa mensabotase PC Pengendali di sebuah stasiun Televisi." Ucap Jihoon.
"Aku tak keberatan hyung." ucap Junghwan.
"Aku juga." timpal Doyoung .
"Untuk misi besok pagi, apa yang masih kurang ?" Tanya Jihoon .
"Untuk bahan prostetik semua aman hyung." timpal Haruto.
"Beberapa bom Amonia juga sudah disiapkan..." timpal Junkyu.
"Kalau begitu tinggal senjata untuk pertahanan kita saja, Jeongwoo dan Jaehyuk temui seseorang dialamat ini. Kalian hanya tinggal mengambil pesananku saja." Senyum Jihoon sembari menyerahkan sebuah kartu nama pada Jeongwoo.
"Hyung memesan senjata ?" Tanya Jeongwoo sembari meraih kartu nama itu dari tangan sang hyung.
"Kampanye walikota dijaga penuh oleh pengawal-pengawal bersenjata lengkap. Kita juga harus mempersiapkan diri." Balas Jihoon dengan senyumannya yang begitu teduh.
*******
Kawasan pinggiran, Jeoson City
Jeongwoo dan Jaehyuk tiba di alamat yang Jihoon beri, yang rupanya berada di kawasan pinggiran yang kumuh yang pernah mereka datangi untuk membagikan makanan gratis.
"Bukankah ini kawasan kumuh yang pernah kita datangi ?" Tanya Jaehyuk sembari membenahi masker hitam dan topi hitam untuk menutup wajahnya. Hal yang sama juga dilakukan oleh Jeongwoo.
Jeongwoo mengangguk, membenarkan ucapan Jaehyuk. Keduanya kini mulai melangkah menuju sebuah rumah yang sedari belum mereka temukan.
Mungkin karena kawasan kumuh memang memiliki tanah yang berair sehingga jika tak hati-hari akan mudah tergelincir. Seperti yang Jaehyuk alami saat ini.
Srettttt /
"Arghhh !!!" Pekik Jaehyuk yang hampir saja menyentuh tanah jika snag Alpha tidak menahan tubuhnya dari belakang.
Jeongwoo terkekeh.
"Hati-hati Jaehyuk-ah...." tegur Jeongwoo yabg tentu membuat Jaehyuk malu setengah mati. Ia sudah dewasa, tapi jalan saja masih seperti anak kecil.
Keduanya terus berjalan, sampai tiba di sebuah rumah yang terletak paling ujung. Meski berada di kawasan kumuh, Jeongwoo berpikir bahwa rumah inilah yang terbesar dibandingkan lainnya. Rumahnya pun terlihat memiliki 2 lantai meski tak berukuran besar.