Villa Jihoon, Laut Utara Jeoson
Jeongwoo lekas membawa tubuh Jaehyuk memasuki kamar begitu helikopter itu mendarat di bibir pantai dekat Villa. Jeongwoo bahkan telah meminta ijin pada Jihoon dan semua orang bahwa semalam ini ia akan menemani Jaehyuk dan merawatnya. Dan tentu saja, Jihoon dan semua orang yang telah mengetahui hubungan keduanya sama sekali tak keberatan.
Ceklek /
Jeongwoo mendorong pintu dengan kakinya. Membawa tubuh Jaehyuk untuk ia baringkan ke atas ranjang sebelum berbalik untuk menutup dan mengunci pintu. Karena bagaimanapun terlalu banyak luka di tubuh Jaehyuk, jadi ia akan membuka baju sang omega dan mulai membersihkan lukanya.
Lebam, sayatan dan sepertinya juga terdapat beberapa luka dalam di bagian dada dan perut.
Jeongwoo dengan begitu telaten membersihkan luka di tubuh Jaehyuk.
"Argghhhh---sshhhh....sakit." ringisan keluar dari bibir Jaehyuk.
"Tahan sebentar, cantik...." ucap Jeongwoo sembari terus membersihkan luka Jaehyuk dan memberikannya beberapa obat merah.
Untuk luka dalam, tak cukup jika memberikan obat luar. Maka Jeongwoo mengubah dirinya dalam mode Alpha, kali ini ia tak akan mengoleskannya. Ia perlu membuat darahnya masuk ke tubuh Jaehyuk.
"Jeong-Jeongwoo---dingin." keluh Jaehyuk. Jeongwoo mengernyit, padahal tubuh Jaehyuk berkeringat, tapi ia mengeluh dingin.
Jeongwoo memeriksa luka sayatan di beberapa bagian tubuh Jaehyuk. Lengan kanan, perut bagian bawah. Dan sebuah sayatan besar di bagian paha dalam.
"Sial ! pisau Jeno memiliki racun..." umpat Jeongwoo begitu mencium bau racun di tubuh Jaehyuk. Lantas bergerak cepat untuk menurunkan celana Jaehyuk.
Kini, hanya ada pakaian dalam saja yang membalut tubuh Jaehyuk.
Jeongwoo mengeluarkan taringnya. Ia menggigit dan menyedot semua racun yang menempel di tubuh Jaehyuk dan membuangnya ke wadah yang sempat ia gunakan untuk membersihkan luka Jaehyuk. Jeongwoo juga menggigit bibirnya sendiri untuk membuat darahnya keluar. Meraih tengkuk Jaehyuk dan mencoba memasukkan darahnya ke dalam mulut sang omega.
Jaehyuk bergerak menolak saat merasakan anyir di kerongkongannya. Namun Jeongwoo menahan kedua tangan Jaehyuk. Tentu saja rasa darah sangat tidak enak. Tapi Jaehyuk harus mau menelannya.
Jaehyuk terus memberontak. Meminta Jeongwoo menyudahinya, namun Jeongwoo tak akan menjauhkan pagutannya sampai luka di seluruh tubuh Jaehyuk menghilang.
"Hhmmph----" berontak Jaehyuk. Kedua tangannya masih ditahan oleh Jeongwoo. Dan saat semua luka luar di tubuh Jaehyuk menghilang. Jeongwoo menjauhkan dirinya.
"Uhuk---uhuk---uhuk...." Jaehyuk terbatuk karena rasa anyir yang memenuhi mulutnya.
Jeongwoo mengambilkan segelas air dari atas nakas. Meminumkannya pada sosok sang omega.
Jeongwoo kembali merebahkan tubuh Jaehyuk. Ia sedikit lega tubuh Jaehyuk berangsur membaik. Meskipun setelah ini Jaehyuk mungkin akan demam.
Jeongwoo membalut tubuh Jaehyuk dengan selimut.
"Jeongwoo-ya...." panggil Jaehyuk lirih. Jeongwoo yang baru meletakkan kembali wadah dan gelas yang tadi sempat terpakai kembali ke atas nakas pun berjalan ke ranjang.
"Kau masih kedinginan ?" Tanya jeongwoo mulai memeluk tubuh Jaehyuk yang berbalut selimut.
"Jeongwoo-ya, lepaskan bajumu. Biarkan aku menempel di tubuhmu, tubuhmu hangat..." ucap Jaehyuk lagi.
Jeongwoo tersenyum kecil. Ia lekas melepas baju atasannya. Masuk ke dalam selimut dan membuat Jaehyuk bisa menempelkan tubuh nudenya ke tubuh atas Jeongwoo. Bahkan secara natural. Jaehyuk juga mulai melesakkan wajahnya di ceruk leher Jeongwoo. Tempat dimana feromon favoritnya berasal.