27

14.2K 1.1K 107
                                    

Tandai typo
______







Ares mengemudikan mobil polisi dengan kecepatan di atas rata-rata menuju rumahnya.

Sontak saja Etan yang berada di kursi samping kemudi Gani dan Yeda yang berada di kursi belakang mencengkram kuat seatbelt yang melindungi mereka.

Saat ini jantung ketiga pemuda itu sedang berdetak sangat kencang kala Ares mengendarai mobil bak kesetanan tak lupa klakson yang terus di berbunyi agar pengendara lainnya segera menyingkir.

Ketiga pemuda itu tak henti-hentinya berdoa untuk keselamatan masing-masing.

Bahkan, mobil anggota polisi yang lain sudah tertinggal sangat jauh di belakang.

''Bajingan sialan!'' marah Ares seraya memukul klakson berulang kali kala melihat truk di depannya sana melaju lambat.

''Astaghfirullah ...!" lirih Ares lalu meraub wajahnya gusar.

Ketiga pemuda itu hanya diam saling melirik satu sama lain. Ketiganya tak berani mengeluarkan suara sepatah kata pun kala melihat kepanikan dan kegusaran sang komandan.

''Persiapkan senjata kalian!'' tegas Ares kala sudah tak jauh dari rumahnya.

Ketiga pemuda itu hanya mengangguk dan mengisi kembali anak tembak ke dalam tembak itu.

Tak lama kemudian mobil polisi yang lainnya yang telah tertinggal tadi, kini sudah berada tak jauh di belakang mobil mereka.

Dan terlihat 12 mobil polisi sudah berjejer di belakang mobil mereka dengan kecepatan tinggi mengejar mobil Ares yang jauh di depan sana.

Rahang Ares mengeras kala dari kejauhan melihat banyaknya jejeran mobil yang mengepung rumahnya.

Ares memarkirkan asal mobilnya di pinggir jalan yang berjejer dengan mobil lainnya.

Ares dan para anggota polisi lainnya berlari memasuki rumah Ares.

''AILEN!'' seru Ares melihat Ailen yang tergeletak di lantai dengan memeluk anak mereka. Terlihat wanita yang menyangdang istrinya itu sudah bersimbah darah, lantai yang awalnya berawarna putih kini sudah berwarna merah darah.

Ares melihat puluhan anggota Garda tergeletak tak bernyawa di lantai.

Ares berlari ke arah Ailen yang tergeletak.

''Uhuk! Uhuk! HAHAHAHAHA!'' tawa Geno pecah melihat Ares yang terlambat datang.

Flashback on

''BAJINGAN SIALAN!'' marah Ailen.

Dengan brutal ia melepas paksa tali yang mengikat tangannya, jelas saja itu membuat tangannya mengeluarkan darah akibat gesekan tali yang kasar mengikatnya.

Ia mengambil pistol dari dasternya lalu dengan gesit dia menembaki para anggota Garda tepat di bagian dada mereka.

Dor!
Dor!
Dor!
Bugh!
Bugh!
Dor!
Sialan!
Dor!

Ailen terus saja membabi buta menembaki anggota Gasrda lainnya serta memukul kuat kepala mereka yang hendak memuerangnya.

Dor!

Tembakan berasal dari Geno itu berhasil mengenai tangan kanannya. Jelas saja timah panas itu membuat pistol yang di genggamnya hampir terjatuh.

''Aws ... '' ringis Ailen merasakan begitu sakit di bagian tangan kanannya.

Ailen menatap tajam Geno yang tertawa sombong.

Dor!

Akibat lengah Ailen kembali mendapatkan tembakan di bagian pinggungnya dari salah satu anggota Garda yang masih tersisa.

Transmigrasi Istri Polisi (END/Lengkap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang