12

17.7K 997 17
                                    

Tandai typo
Yang mau KONSULTASI atau bimbingan GRATIS langsung hubungi aku ya guys
Privasi terjaga!
________

Ailen termenung di meja rias dengan tatapan kosong ke arah cermin.

Ia masih tidak habis pikir saja dengan apa yang terjadi saat ini. Dan sampai saat ini pun ia tak tau apa tujuannya ia terdampar di tubuh Ailen.

''Biasanya transmigrasi karena punya misi. Lah gue? Kagak ada misi perasaan.'' gumam Ailen mengetuk meja rias menggunakan jarinya.

Ia menghela napas lelah lalu menoleh ke bawah menatap Ezar yang berusaha naik ke pangkuannya.

Ia terkekeh gemas lalu mengangkat Ezar ke pangkuannya. ''Ezar kenapa sayang?''

Bocah itu hanya diam dengan menduselkan wajahnya di belahan dada Ailen. ''Ezar haus ...'' lembut lalu memberi asi Ezar. Lihat lah, bocah itu meminum asi dengan rakus dengan memejamkan mata, sepertinya ia benar-benar kehausan dan mengantuk.

Ailen hanya menggelengkan kepala melihat tingkah Ezar lalu menoleh ke arah jarum jam yang menunjukkan pukul 11 siang. Pantas saja Ezar merasa haus dan mengantuk, biasanya jam 10 bocah itu sudah tidur karena sedari tadi asik bermain mobil yang di beli Ares beberapa hari lalu.

''Gemasnya ... '' geram Ailen mencium kening Ezar yang sudah tertidur pulas.

Ia mengusap rambut Ezar yang terlihat lebat dan panjang. Sepertinya siang nanti ia akan membawa Ezar ke tempat potong rambut khusus anak.

''Masih kaget plus masih shock bangun-bangun dari tidur udah punya suami dan anak selucu ini,'' kagum Ailen mengecup gemas pipi gembul Ezar.

''Apakah ini mimpi?'' gumamnya lalu menatap cermin yang menampilkan dirinya.

Ia menggeleng cepat, ''Bagaimana bisa ini mimpi ketika aku merasa sakit karena terkena pisau tadi pagi?'' gumamnya lalu menghela napas lelah.

Pada akhirnya ia bangkit dan menidurkan Ezar di kasur.



***



''Gimana semuanya? Udah siap? Tim yang di tugaskan udah di lokasi?'' tanya Ares tegas pada rekan-rekannya.

''Sudah, Pak! Tim yang di tugaskan di lokasi sudah mengambil tempat masing-masing!'' tegas Etan, salah satu rekannya.

Ares mengangguk paham lalu masuk ke dalam mobil di ikuti rekannya yang lain. Tak lama kemudian mereka sampai di lokasi yang tak jauh dari target berada.

Ares mendekatkan ponsel Maxtron ke depan bibirnya, ''Tes? Untuk rekan-rekan tetap berhati-hati karena target kita kali ini sangat cerdas dalam memanipulasi.''

Ares mengangguk setelah mendengar balasan dari para rekannya yang berada di beberapa titik tempat di sekitar mereka.

''Et? Awasi terus gerak gerik pengikut target, saya akan masuk ke dalam mengawasi target.'' ucap Ares memakai masker dan topi SMA tak lupa juga seragam SMA yang di kenakannya.

Sebelumnya, Ares sudah menyuruh Etan untuk meminjamkan baju adiknya yang baru lulus SMA.

Gani yang berada di samping Etan bertepuk tangan kagum melihat penampilan Ares yang sangat cocok sekali menjadi anak SMA.

Etan mendengus melirik sinis Gani. ''Jadi penasaran gimana penampilan Fino pake dasternya istri Pak Ares,'' lanjut nya.

Ares dan yang lain memutar bola matanya malas. Lalu Ares keluar dari mobil seraya menyampirkan tas di bahunya dan berjalan memasuki serba ada yang sedang di kunjungi target.

Sebelum memasuki ia melirik Fino yang menyamar menjadi penjual jamu di depan Super Market itu.

***

''Anak Bunda udah ganteng ya ... '' goda Ailen menciumi wajah Ezar dengan gemas.

Transmigrasi Istri Polisi (END/Lengkap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang