Tandai typo
______''Pak Ustadznya jadi dateng malam ini, Mas?'' tanya Ailen menatap Ares yang sedang sibuk dengan laptopnya.
''Katanya sih jadi,'' jawabnya dengan mata yang tetap pokus pada layar laptop.
''Ayah ...!'' panggil Ezar berjalan pelan ke arah Ares yang berada di sofa.
Ares menghentikan aktivitasnya lalu mengangkat Ezar kepangkuannya kala bocah itu sudah berada di hadapnnya.
''Kenapa sayang, heum? Mau mobil baru?'' taear Ares.
Ezar menggeleng lalu menunjuk ke arah tv yang menayangkan pertandingan bola.
Ares menoleh ke arah tv lalu menunduk menatap Ezar yang masih menatap tv dengan bianrnya.
''Ezar mau bola?'' tanya Ares di balas anggukan antusias dari bocah itu.
Tak lama kemudian mereka mendengar suara motor trail yang berhenti di depan gerbang rumah.
''Sepertinya itu Pak Ustadz Adam.'' celetuk Ares lalu ia keluar membuka gerbang dengan Ezar di gendongannya.
''Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh?'' salam Ustadz Adam membuka helm KYT Cross dengan gaya selowmonya.
''waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh ...'' jawab Ares kemudian keduanya bersalaman.
''Ezar? Ayo salam dulu sama Ustadz Adam,'' ucap Ares mengarahkan tangan kanan mungil milik Ezar ke arah Ustadz Adam.
''Maa Syaa Allah ... '' ucap Ustadz Adam kala Ezar mencium punggung tangannya, ia mengusak gemas rambut Ezar.
Ustadz Adam terkekeh kala Ezar mereapon dengan tertawa serta kedua tangan terangkat mengarah pada Ustadz Adam.
''Apakah saya boleh menggendongnya?'' tanya Ustadz Adam menoleh ke arah Ares.
Ares mengangguk lalu menyerahkan Ezar ke gendongan Ustadz Adam, membuat bocah itu bertepuk tangan gembira.
Kemudian keduanya berjalan ke dalam rumah tak lupa mengucap salam.
''waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh...!'' ucap Ailen seraya membawa nampan dengan dua gelas jus di atasnya.
''Waw ... '' kagum Ailen kala melihat Ustadz Adam.
Ia pikir Ustadz yang Ares datangkan sudah berusia lanjut. Ternyata pikirannya salah, Ustadz Adam masih single dan masih berusia dua puluh enam tahun.
Ares mempersilakan Ustadz Adam duduk lalu menatap kesal Ailen yang menatap kagum ke arah Ustadz Adam.
Ailen benar-benar terpaku melihat sarungan bordir dengan motif corak khas aceh berwarna moka yang di kenakan Ustadz Adam.
Ares meraup wajah Ailen, ''Kenapa natap sampe segitunya, heum?''
Ailen menatap kesal Ares, ''Ganggu aja deh!'' lalu menaruh nampan di atas meja.
Ares menggelengkan kepala tak habis pikir dengan istrinya itu kemudian duduk di samping wanita itu yang masih merasa kesal padanya.
''Silahkan di minum, Ustadz Adam.'' ucap Ares.
***
Ailen merasa lebih lega setelah kepulangan Ustadz Adam yang sudah membaca doa untuk rumahnya agar terhindar dari gangguan goib.
''Maa syaa Allah anak Ayah lagi mamam ya nak ya?'' ucap Ares menghampiri Ezar yang berada di pangkuan Ailen seraya makan buah semangka.
Ezar mengangguk antusias lalu menyodorkan semangka yang di pegangnya ke arah sang Ayah
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Istri Polisi (END/Lengkap)
Novela JuvenilAku, Neta Fiama, seorang mahasiswi semester akhir dengan jurusan Bimbingan Konseling yang sedang menunggu waktu wisuda. Mimpi dan harapan sudah di depan mata, hanya menunggu sedikit waktu untuk menyempurnakan mimpi dan harapan tersebut. Namun ... ke...