25. Kehancuran

171 12 1
                                    

BONJOUR MOTHERFUCKERS 🖤
Terimakasih masih ada sampai saat ini.
Tinggalkan vote, comment, dan jangan lupa untuk share cerita ini sebagai bentuk apresiasi kalian buat aku 🖤
.
.
.
Happy Reading 🖤

✯⁠ᴗ⁠✯

25. Kehancuran.

Deruman suara motor sport yang berkumandang di seluruh jalanan tidak dapat diindahkan oleh suasana hati para anggota Naverioz. Pasukan berjaket hitam dengan logo serigala kembali menyusuri jalanan menuju markas Farthallah yang mungkin menjadi tempat terakhir yang akan mereka datangi.

Di depan sana, ada Galaksi yang memimpin pasukan Naverioz dengan menenteng sneakers yang ia jumpai ditempat kejadian dan diketahui adalah milik Zian. Ntah apa yang dipikirkan Galaksi pada hari ini. Tak mengenal waktu, tak mengenal tempat, yang seharusnya sudah berada di sekolah malah harus melakukan pertempuran besar-besaran.

Kedua teman Galaksi bersama sang adik juga tak tau apa yang harus mereka lakukan. Tak pernah mereka melihat Galaksi yang seperti ini. Yang mereka tau, Galaksi itu jika mau berurusan dengan musuhnya, ia tak terlalu harus membebankan dirinya dan semua orang. Ucapannya mungkin hanya sekedar membiarkan musuhnya koar-koar sendiri nanti juga akan lelah sendiri, namun kali ini tidak.

Hawa yang di keluarkan oleh pemuda dengan nama lengkap Zeen Galaksi Brawijaya itu terasa oleh seluruh anggota Naverioz. Ketua mereka sedang tidak baik-baik saja. Kehilangan sosok yang dicintainya seakan mendorong dirinya untuk mengobrak-abrik isi bumi.

Mata tajam Galaksi mendelik seluruh bangunan yang berdiri sudah lama. Dimana bangunan itu di tempati oleh musuh besarnya setelah kembali dari perjalanan jauh yang ntah mencari apa dengan tujuan apa.

Markas Farthallah yang kesekian. Rombongan anak-anak berseragam sekolah dibalut jaket kebanggaan berdiri berhadapan dengan markas Farthallah. Galaksi maju satu langkah hendak berucap dengan lantang pada bangunan yang didalamnya terdapat anak-anak Farthallah.

“AIYER!! KELUAR LO, BANGSAT!!” Seru Galaksi. “GUE TAU LO ADA DI DALAM SANA!!”

“JANGAN JADI PENGECUT BUAT YANG KERATUSAN KALINYA!!”

“LO LAWAN GUE SEKARANG, AIYER!! BUAT GUE MENDERITA SEPERTI APA YANG LO MAU DARI DULU!!”

Kalimat yang dilontarkan Galaksi pada saat itu membuat atensi anak-anak inti Naverioz terkejut. Terlebih Dean. Anak itu melepaskan genggaman tangannya dari Marvel lalu berkata sedikit keras pada Galaksi.

“Galak ngomong begitu Eyan gak suka, ya! Eyan gak sudi punya abang kayak Aiyer!” Timpal Dean.

“Gal!” Sela Angkasa. “Belum selesai, Gal. Belum waktunya lo selesain semua!”

Galaksi meremat sneakers yang ia pegang sedari tadi. Tanpa disadari air matanya turun membasahi pipinya. “Balikin kehidupan gue, Aiyer.” Lirih Galaksi.

Dibelakangnya, Marvel sedari tadi melihat keadaan ketuanya yang seperti tak ia kenali. Galaksi yang dulu berbanding jauh dengan Galaksi yang sekarang. Bukannya melawan, kini malah menitikkan air mata yang tidak akan ada gunanya.

Galaksi berubah semenjak adanya sosok laki-laki berandalan yang sering mengacaukan sekolah. Sifat tegas Galaksi seakan hilang saat berhadapan dengan musuhnya. Jika dulu Galaksi tak pernah tahu apa itu rasa belas kasihan sekarang Galaksi lah yang terlihat seperti ingin dikasihani.

Marvel bersuara pada Galaksi, “Berubah lo, Gal.”

Atensi anak-anak Naverioz lainnya menjadi teralihkan. “Gak ada sejarahnya Galaksi nangis begini di depan markas musuh.”

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 16 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RENEGADE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang