MAAP LAMA UPDATE!!
BERKENDALA SEBAB HANDPHONE SAYA NGELAG KARENA RUSAK 😘😻»» ♔ ««
Dering telepon genggam milik Angkasa berbunyi di saat yang tidak tepat.
Pasalnya, saat ini ia tengah menjalani tugasnya untuk menghukum Lio akibat pertengkarannya dengan Zian.
"Ck! bangsat." gumam Angkasa.
Lio yang berada di atas meja tiba-tiba mendongak sejenak menatap Angkasa yang tengah mengangkat teleponnya.
"Kalo bukan karena bestie cilik gue, ogah gue pindah kesini." batin Lio.
Keduanya kini berada di UKS. Angkasa yang meminta untuk mengobati memar di wajah Lio yang comel.
"Selesai gue hukum dia dulu, gue kesana." papar Angkasa di dunia teleponnya.
Setelah mematikan sambungan telepon secara sepihak, Angkasa kembali ke posisi awal.
Ia berdiri di hadapan Lio yang masih duduk di atas meja sambil menunduk. Terlalu malas untuk menatap wajah Angkasa kalau kata Lio.
"Hadep sini," Angkasa mengangkat dagu Lio agar berhadapan.
Lio menatap wajah tampan Angkasa dengan tatapan garang bercampur tidak suka.
Mengapa manusia seperti Angkasa harus hidup jika kelakuannya hanya menyusahkan orang saja, sudah benar Lio menembak Angkasa waktu itu namun sialnya kenapa ia harus hidup kembali.
"Kenapa berantem, hm?" tanya Angkasa seraya memperbaiki plester di jidat Lio.
"Kenapa lo udah sembuh, sih? ngeselin tau gak!" tungkas Lio.
Angkasa terkekeh pelan. Ia menekan jidat Lio yang di plester. "Aw!"
"Nanti lo keduluan orang lain kalau gue nggak gerak cepet." ucap Angkasa.
Lio terdiam mendengar penuturan Angkasa. Sesekali ia meringis pelan menghilangkan rasa salting sekaligus sakit di jidatnya.
"Memarnya mau di tambah lagi, hm? mau nanti keluar nasi di jidat? darahnya nanti jadi item, bukan merah lagi. Masih mau?" Angkasa mencoba menakuti.
Lio menyentuh jidatnya kala membayangkan bahwa nasi keluar dari jidat.
"Emang beneran?" gumam Lio "Yeuu bo'ong kan lo," Lio menodongkan tatapan sipitnya.
"Gue ada videonya. Ada anak abis berantem sama temennya, trus kepalanya keluar nasi sama darah warna item." ucapnya. "Nih, gue tunjukkin."
Lio sempat was-was dengan tawaran Angkasa karena percaya tidak percaya, ibunya dahulu pernah mengatakan hal demikian.
"Nggak usah!" Lio menahan tangan Angkasa yang mencoba mengambil hpnya di saku celananya.
Angkasa tersenyum miring. "Kenapa? lo nggak percaya, kan? sini biar gue tunjukkin videonya yang keluar nasi."
"Iya nggak lagi!" papar Lio.
"Hm? nggak apa?"
Lio memilin ujung bajunya, ragu-ragu ia menjawab, "Nggak luka-luka lagi,"
Angkasa tersenyum tipis. "Good boy."
Keduanya kembali terdiam sejenak sembari menatap wajah satu sama lain. Ntah apa yang mereka pikirkan, namun di posisi ini membuat keduanya terlihat KIYOWOK.
KAMU SEDANG MEMBACA
RENEGADE
Genç Kurgu❝𝑲𝒊𝒕𝒂 𝒑𝒖𝒏𝒚𝒂 𝒄𝒊𝒏𝒕𝒂, 𝒕𝒂𝒑𝒊 𝒅𝒖𝒏𝒊𝒂 𝒑𝒖𝒏𝒚𝒂 𝒏𝒐𝒓𝒎𝒂. 𝑴𝒂𝒌𝒂, 𝒎𝒂𝒓𝒊 𝒌𝒊𝒕𝒂 𝒃𝒖𝒂𝒕 𝒅𝒖𝒏𝒊𝒂 𝒃𝒂𝒓𝒖 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒄𝒊𝒏𝒕𝒂 𝒌𝒊𝒕𝒂.❞ -𝐀 𝐉𝐚𝐧𝐧é, 𝐌𝐚𝐫𝐜𝐡 𝟐𝟎𝟐𝟑 »»𓆩♡𓆪«« cr : pinterest !¡RANK IN 2023...