BONJOUR MOTHERFUCKERS 🖤
TERIMAKASIH MASIH ADA SAMPAI SAAT INI.
.
.
.
HAPPY READING 🖤»»𓆩♡𓆪««
22. Api Asmara
“Kenapa tiba-tiba gak ngabarin, sih?” Tanya Zian di sela-sela Galaksi tengah mengerjakan tugas sekolahnya.
Tak apa, Galaksi memang begitu orangnya. Dua jam yang lalu ia mabuk setengah mampus, lepas itu ia langsung berkutat dengan tugas rumah setelah menyelesaikan rutinitas malam yaitu mandi dan makan. Keduanya sempat pergi ke luar rumah guna mencari makan selepas Galaksi mengutarakan isi hatinya pada lelaki di sampingnya.
“Biasanya lo nyepam chat. Kalo gak, ya, telpon.” Kata Zian.
Tak kunjung mendapat jawaban dari Galaksi, Zian mendengus sebal. Ia beralih keluar kamar Galaksi lalu mencari sesuatu di lemari pendingin yang ada di pojok kanan. Zian membuka pintu lemari tersebut hingga deretan minuman beralkohol bermerek terpajang di sana.
“Di kamar dia juga ada alkohol. Jangan-jangan lacinya di sekolah juga dia taro.” Gumam Zian.
Keningnya mengerut saat lima bungkus rokok berkemasan ungu dan hitam ternyata juga ia taruh di kulkas. Apa gunanya itu? selama Zian menggunakan bahan nikotin itu, tak pernah ia menaruhnya di kulkas. Adanya di kantong seragam, laci meja, dasbor motor, tas sekolah, hingga lemari baju.
“Sejak kapan Galak ngerokok? pas bareng gue dia gak pernah sentuh itu barang. Alkohol juga. Gue gak pernah liat Galak mabuk kayak tadi.” Gumam Zian.
Tidak sadarkah dia bahwa Galaksi yang sering bersamanya adalah Galaksi yang baik. Malahan Galaksi seringkali mabuk-mabukan sebelum mengenal Zian. Rokok yang Galaksi hisap tiga bungkus boleh sehari penuh. Namun kali ini, Galaksi sudah mengurangi penggunaan rokok saat ia bertemu Zian. Walaupun ia tahu bahwa Zian pun pengguna rokok.
Pikirannya melayang. Zian menengok kebelakang dulu sebelum ia menjalankan aksinya. Dirasanya sudah aman, tangan putihnya mencomot sebungkus rokok kemasan hitam. Rokok tersebut diketahui mahal harganya dan sangat jarang Zian menggunakan rokok itu. Yang ia beli juga hanya rokok yang terbilang mahal namun masih mahalan rokok Galaksi.
Saat Zian mengambil bungkusan itu, tiba-tiba baju belakangnya ditarik kuat oleh seseorang hingga Zian terhantuk di dada bidang orang itu. Tangan besar berurat itu terangkat untuk menutup kasar pintu lemari tersebut. Zian terkejut oleh gerakan tiba-tiba itu hingga suara berat Galaksi semakin membuat Zian tegang. Tamat riwayat Zian.
Bisikan di telinga Zian membuatnya merinding. “Nakal.” Bisik Galaksi.
Zian gelagapan. Ia beralih menatap Galaksi sambil memutar badannya menghadap Galaksi. Wajah Zian ia netralkan sebelum berubah menjadi kucing oranye yang akan siap marah.
“BIKIN KAGET AJA?! KALO COPOT JANTUNG, GIMANA?! KALO GAK BISA NAFAS, GIMANA?! KALO MENINGGAL, GIMANA?! HAH!!” Racau Zian. Wajahnya memerah sambil memukul-mukul dada Galaksi.
Kekehan kecil keluar dari bibir pemuda yang tak memakai baju itu. Galaksi menahan tangan Zian sambil membawanya ke dalam pelukan hangatnya. “Jangan ngomong gitu, ah!” Ucap Galaksi sembari mengusap-usap kepala belakang Zian.
“Kamu ambil apa tadi?” Tanya Galaksi.
Zian menyembulkan kepalanya menatap Galaksi. “Lo punya–” Ucapan Zian terhenti ketika satu kening Galaksi terangkat. Pemuda itu seperti mengkode Zian sesuatu. Helaan nafas panjang yang dikeluarkan oleh Zian terdengar jelas. Zian kembali melanjutkan ucapannya. “Kamu punya rokok sama alkohol sebanyak itu, kok aku gak pernah liat kamu pake?”

KAMU SEDANG MEMBACA
RENEGADE
Fiksi Remaja❝𝑲𝒊𝒕𝒂 𝒑𝒖𝒏𝒚𝒂 𝒄𝒊𝒏𝒕𝒂, 𝒕𝒂𝒑𝒊 𝒅𝒖𝒏𝒊𝒂 𝒑𝒖𝒏𝒚𝒂 𝒏𝒐𝒓𝒎𝒂. 𝑴𝒂𝒌𝒂, 𝒎𝒂𝒓𝒊 𝒌𝒊𝒕𝒂 𝒃𝒖𝒂𝒕 𝒅𝒖𝒏𝒊𝒂 𝒃𝒂𝒓𝒖 𝒖𝒏𝒕𝒖𝒌 𝒄𝒊𝒏𝒕𝒂 𝒌𝒊𝒕𝒂.❞ -𝐀 𝐉𝐚𝐧𝐧é, 𝐌𝐚𝐫𝐜𝐡 𝟐𝟎𝟐𝟑 »»𓆩♡𓆪«« cr : pinterest !¡RANK IN 2023...