15. Maaf dan Pergi

418 40 2
                                    

Bonjour motherfuckers 🖤

Makasih masih stay di cerita inii!!
Votenya jangan lupa yyaa cantik/gantengku(⁠~⁠ ̄⁠³⁠ ̄⁠)⁠~

•••

🐺 ZEEN GALAKSI BRAWIJAYA 🐺

&

🐰DENZIAN ALI DEWANGGA🐰

•••

»»𓆩♡𓆪««

15. Maaf dan Pergi

Dentingan jam di kamar Galaksi menjadi pemecah keheningan di antara dua pasangan yang tengah ribut. Zian menatap penuh amarah wajah tampan Galaksi. Dalam hatinya menggerutu sebal terhadap pemuda itu.

Galaksi duduk di sofa panjang lalu mengeluarkan sebungkus rokok yang ia beli di minimarket selepas pulang tadi. Ia pulang sendirian tanpa Zian di sampingnya. Anak itu entah dimana sore tadi. Galaksi langsung mencari keberadaan Zian kala hari mulai larut.

Ternyata, Arnné Bar menjadi tempat tujuan Zian bersinggah sejenak, meluapkan stress. Minuman beralkohol yang sudah habis beberapa botol di lahap sendirinya oleh Zian. Kuat sekali ia minum. Tidak pernah mengeluhkan pusing sehabis ia bergulat dengan barang tersebut.

Galaksi menemui Zian melalui GPS di handphone milik pemuda cilik tersebut yang diam-diam Galaksi pasang tanpa sepengetahuan Zian. Mobilnya terparkir di depan Bar. Melihat motor berwarna putih silver dengan stiker nama, “ D’Ali ” membuat Galaksi semakin yakin bahwa kekasih kecilnya berada di dalam.

Langkahnya cepat-cepat menuju tempat dimana Zian berada. Meja di pojok kanan dengan sofa panjang berwarna merah terdapat lelaki memakai jaket hitam bertudung. Zian duduk sembari badannya bertumpu di atas meja. Semakin dekat Galaksi berjalan ke arah Zian, semakin di dengar pula suara gumaman pemuda cilik itu.

“Galak ….” Lirihan Zian terdengar.

Galaksi menaikan satu aslinya menatap Zian yang mabuk di sana. Ini pertama kalinya ia melihat Zian mabuk-mabukan seperti ini. Tidak pernah Zian tunjukan kenakalannya yang satu ini pada siapapun selain dirinya dan teman-temannya.

Galaksi duduk di sebelah Zian. Ia tatap bagian punggung belakangnya lalu perlahan ia papah hingga wajah keduanya saling berhadapan. Mata Zian memerah sayu, sedangkan mata Galaksi tajam seperti elang.

“Nakal,” Tangan Galaksi menyentil jidat Zian.

Kening Zian mengerut. Ia menggerutu sakit. “Aw!!” Sembari ia usap-usap jidatnya.

Semakin malam, semakin ramai para pengunjung Arnné Bar. Banyak sekali perempuan cantik dan sexy yang berdatangan bersama om-om berkumis tipis yang wangi parfumnya bau duit.

Dentuman musik DJ juga perlahan-lahan semakin kencang. Banyak pasang mata yang berhasil Galaksi tangkap tengah curi-curi pandang kepadanya. Atensinya tidak beranjak dari wajah manis Zian.

Alis anak itu mengerut kala ia merasakan pergerakan di tubuhnya. Galaksi mengangkat tubuh Zian membawa ke gendongannya. Dengan langkah lebar-lebar Galaksi menuju pintu keluar. Sedikit kesusahan karena di gendongannya, Zian meracau sembarangan.

“Singkirin tangannya!! jangan dibawa pulaaang …,” Matanya tertutup, namun mulutnya mengoceh tak jelas.

Di gendongnya ala koala, Zian beralih menatap Galaksi yang tengah membuka pintu mobil. Matanya terbuka sayu. “Fuck you, Zeen.” Ucap Zian.

RENEGADE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang