xix. did troublesome things

371 80 56
                                    

Gerbang selesai dibuat dan dipasang, berikut gemboknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gerbang selesai dibuat dan dipasang, berikut gemboknya. Pada Annelyn yang berdiri di belakangnya, Jaime serahkan kunci.

Memandang dan mengatakan, "Bukan hanya hewan saja yang buas. Di saat-saat tertentu, manusia juga bisa menjadi demikian, bahkan terkadang lebih daripada hewan," melenggang di kala Annelyn masih bergeming seraya memandangi benda di tangan.

Sebotol air diraih, diteguk Jaime dalam posisi duduk di anak tangga. Menoleh lagi ke tempat di mana Annelyn berada, "Jangan lupa untuk mengunci gerbangnya ketika petang, ketika pergi, atau ketika kau merasa tidak aman."

Annelyn hanya diam.

"Kau bisa melakukannya?"

Masih diam ketika Jaime melempar pertanyaan.

Meletakkan botol di lantai kayu, beranjak, berjalan kembali menghampiri Annelyn, mengambil kunci di tangan Annelyn dan mempraktikkan bagaimana cara menggembok gerbang.

Namun, sungguh, Annelyn telah paham bahkan jikalau Jaime tidak melakukan itu. Bukan Annelyn tidak tahu. Annelyn hanya merasa aneh.

Bagaimana Jaime bisa seolah-olah tahu bahwa ia kerap merasa terancam. Soal ketakutannya terhadap banyak orang yang mungkin memang benar bisa menjadi lebih buas daripada hewan, bagaimana Jaime bisa seolah-olah paham.

"Seperti ini. Pastikan telah benar-benar terkunci!"

Ketika Jaime menunjukkan bagaimana posisi gembok yang telah terkunci benar, ketimbang memperhatikan itu, Annelyn lebih banyak memperhatikan figur laki-laki ini. Hanya mengangguk ketika Jaime bertanya, "Mengerti?"

Selesai dengan gerbang dan gembok, Jaime kini sibuk membentangkan beberapa lembar kain satin tebal yang ia bawa, masuk ke dalam rumah Annelyn, menyeret sebuah kursi, memasang tirai dari kain pada tiap-tiap jendela.

Sementara itu, pekerjaan Annelyn tidak banyak. Hanya sebatas melihat, setidaknya sampai ia menyadari bahwa kaki kursi yang menjadi pijakan Jaime ternyata tidak seimbang sehingga kerap bergoyang.

Annelyn melangkah pelan lalu mencekal punggung kursi agar benda itu tetap diam dan agar Jaime tetap aman. Ketika mendongak, sempat ia bersitatap dengan Jaime yang agak kaget namun kemudian memberikan senyum samar sebelum melanjutkan pekerjaannya mengaitkan ujung-ujung kain pada palang besi.

Tirai terakhir dipasang di kamar Annelyn. Dan, Jaime seperti telah mengukur setiap jendela di rumah Annelyn sehingga jendela yang lebih kecil ukurannya ketimbang jendela lain ini disiapkan tirainya tersendiri.

Hanya saja, Jaime lalai dalam mengukur tinggi jendela dari lantai sehingga meskipun sudah naik ke atas kursi, tangannya tak bisa mencapai palang besi.

"Tidak ada tangga di rumah ini?"

Annelyn menggeleng pelan.

Cukup lama diam untuk memikirkan, Jaime melirik Annelyn, mengulurkan kain tirai, "Kau bisa melukannya?"

DESPEDIDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang