73. CAMPING (4).
G.A.L.A.K.S.I.
-tuhan aku mencintai dia, tolong beri aku hidup lebih lama-
.
.HAPPY READING!!
***
Galaksi menatap Azura sejenak, merasakan ketenangan dalam suaranya. Dia menghela napas panjang, mencoba meredam kemarahannya."Kamu bener." gumamnya."Ini nggak akan nyelesaiin apa pun."
Namun, Ilham rupanya tak puas. Dia merasa di atas angin karena geng Nutcracker tak mau meladeni provokasinya. Dengan gerakan cepat, dia mendorong Galaksi dengan kasar.
"Jangan kabur kayak pengecut!" serunya.
Tanpa berpikir panjang, Nathan langsung melangkah maju, menarik kerah baju Ilham."Gue bilang udah cukup Ilham!" Suaranya menggelegar, menandakan batas kesabarannya sudah habis.
Ilham mencoba melepaskan diri dari cengkeraman Nathan, namun Nathan lebih kuat. Zaky dan Fathur langsung melangkah maju, tapi Delon dan Galaksi juga bergerak cepat, bersiap jika harus melawan.
Saat semuanya terlihat akan berakhir dalam perkelahian besar, tiba-tiba terdengar suara dari arah belakang mereka."Apa yang kalian lakukan di sini?"
Suara itu milik Bu Tini, yang mendekat bersama beberapa guru lainnya. Semua langsung berhenti di tempat, termasuk Ilham yang mendadak gugup. Galaksi dan Nathan melepaskan Ilham, sementara yang lain menoleh dengan cemas.
Bu Tini menatap tajam, melihat situasi yang hampir pecah menjadi perkelahian."Saya nggak peduli siapa yang memulai, tapi jika ini terjadi lagi, kalian semua akan dikeluarkan dari kegiatan camping ini. Mengerti?"
Ilham dan gengnya hanya bisa mengangguk pelan, tidak berani membalas. Sementara geng Nutcracker juga tetap diam, menahan amarah mereka.
"Sekarang kembali ke rombongan." perintah Bu Tini dengan nada dingin."Dan saya tidak mau melihat ada perkelahian lagi."
Tanpa pilihan lain, Ilham, Zaky, dan Fathur segera pergi, sementara Galaksi, Nathan, Delon, dan Azura tetap di tempat, masih merasakan ketegangan dalam tubuh mereka.
Ketika guru-guru sudah menjauh, Azura menghela napas lega."Untung aja Bu Tini dateng."
Galaksi mengangguk pelan, tapi tatapannya masih kosong, seakan memikirkan sesuatu."Masalah kita belum selesai." katanya dengan nada serius."Ilham nggak akan berhenti sampai dia ngerasa menang."
Nathan menepuk pundak Galaksi."Mungkin kita harus ganti taktik. Kali ini, kita nggak bisa terus-terusan nunggu serangan mereka. Kita harus cari cara lain buat ngakhirin ini tanpa perlu ada yang luka."
Delon menambahkan."Iya, Lak. Kita harus nyusun rencana yang lebih matang."
Galaksi mengangguk, perlahan mulai memahami bahwa kali ini, mereka harus lebih cerdik, bukan hanya kuat."Lo bener, Nat. Gue nggak mau masalah ini terus merambat. Kita harus cari jalan buat bikin mereka berhenti selamanya."
Mereka kemudian memutuskan untuk melanjutkan hiking bersama kelompok lain. Meskipun insiden barusan membuat suasana tegang, geng Nutcracker tetap menjaga semangat mereka. Galaksi, Azura, Nathan, dan yang lainnya tahu bahwa ini bukan akhir dari masalah dengan Levator, tapi mereka juga tahu bahwa dengan kerja sama, mereka bisa menemukan jalan keluar.
Di tengah perjalanan, Azura berjalan di samping Galaksi, merasa ada hal yang belum terucap."Lak, kamu nggak apa-apa, kan?"
Galaksi menoleh ke Azura dan tersenyum kecil, meski lelah terlihat di matanya."Aku baik-baik aja, Ra. Aku cuma... mikirin gimana caranya nyelesaiin semua ini."
![](https://img.wattpad.com/cover/269485884-288-k162983.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
DEAR GALAKSI [✓]
Teen Fiction[ FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA ] {SEASON 1 & 2} Azura Valetta adalah sosok primadona sekolah, cantik, tegas, dan selalu dikelilingi banyak perhatian. Namun, hatinya hanya tertuju pada satu orang Galaksi Cakrawala, ketua geng motor Nutcracker yang mis...