23. Frozen (Drama musikal)

430 78 17
                                    









Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Kantin seketika penuh saat jam istirahat tiba. Setelah memesan makanan masing-masing anak Sembilan Toedjoh duduk ditempat biasa mereka menghabiskan waktu istirahat. Tempat yang seakan sudah mereka booking khusus untuk mereka, yah meskipun semua tempat berlabel umum di kantin, tapi tetap tidak ada yang berani mengusik. Sebenarnya mereka tidak seburuk itu untuk mengklaim tempat dan melarang siapapun. Kalau ada yang berfikiran seperti itu.

Tiga mangkuk mie ayam kepunyaan Minggu, Hao dan Juna datang lebih dulu disusul beberapa jus jeruk pesanan mereka dan yang lain.

Setelah menyeruput jus jeruknya, Hao langsung menarik mangkuk mie ayamnya, membumbuinya sesuai dengan yang ia mau, "Gue makan duluan yah? anjir gue laper banget." Kalau abis pelajaran fisika tuh jiwa dan raga Hao berasa disedot habis, kelar-kelar muka pucet udah kaya gak makan seminggu.

"Dibanding fisika gue masih milih MTK dua tahun sekolah buku gue nyaris gak ada isinya." Juna melanjutkan, lalu ikut memakan mie ayamnya.

"Said orang yang kalau pelajaran MTK ngeluh mulu." celetuk Abram.

"Tapi gak sebanyak fisika ngeluhnya!" Juna tak mau kalah.

Obrolan terhenti karena makanan yang lain sudah berdatangan.

"Makasih pak. Loh Jeff lu kagak jajan emang? beli jus jeruk doang? bangkrut?" sambil menarik piring berisi mie gorengnya mendekat, Hunan bertanya heran. Tuh pemuda putih yang ditanya malah mainan hp aja sambil sesekali nyeruput jus jeruknya.

"Belum main lama sama White dia mah, masih anak baru, nanti juga tercengang." celetuk Minggu.

"Pesanan atas nama Jeff White!!"

Jeff tak bersuara hanya menaikan satu tangannya. Tak berselang lama sekotak pizza sudah ada dihadapannya.

"Ini bang uangnya, ambil aja kembaliannya." si tuan muda menyodorkan empat lembar uang seratus ribuan dan satu lembar lima puluh ribuan. Abang pengantar makanan berjaket hijau itu sontak ternganga, "Beneran ini bang Jeff? ini tiga kali lipat dari harganya loh."

  "Temen saya ini mah lebih sultan dari Raffi Ahmad bang, pokoknya bilang temen-temen Abang yang lain kalau ada orderan atas nama si White ini jangan di cancel." Jelas Hao dengan berapi-api.

"Siap bang, Terimakasih yah semoga bang Jeff dilimpahkan rezekinya, sehat selalu, diberikan jodoh--"

"Nalalisa Iggyanna" potong si putih yang langsung dihadiahi sorakan teman temannya.

"Jangan bang jangan jodoh saya itu."

"Itu nama istri saya di masa depan bang."

"Dia calon ibu dari anak-anak saya bang."

"Wah, Abang-abang ini semua di friendzonein yah. Cinta sepihak." ucap Abang pengantar makanan cenderung santai dengan sedikit cengiran. Tak sadar ucapannya menancap ke ulu hati.

SEMBILAN TOEDJOHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang