Kisah perjuangan para pemuda tampan demi memikat hati Lisa, si pemilik manik Bambi dan gummy smile mempesona.
Abram yang kerap disapa Bambam yang sadar Lisa --pujaan hatinya sejak masa kanak-kanak--tak dapat diperjuangkan sendirian, mencetuskan pem...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Grup memang sudah terbentuk. Tapi keraguan masih bercokol di diri masing-masing. Oke, mereka bakal memperkuat benteng dengan nyatuin kekuatan. But, tetap saja diakhir nantinya hanya akan ada satu orang pemenangnya. Buat apa dong berjuang sama-sama kalau yang enak nanti cuma satu orang? Beda lagi fikirannya kalau Lisa nya bisa di foto copy jadi banyak atau yang menang dengan ikhlas hati mau berbagi. Bukan hanya para pemuda yang termasuk anggota, sang founder pun merasa dilema saat ini.
Beberapa yang aktif mulai mengajukan penolakannya. Menurut Minggu selaku perwakilan, mereka masih mampu berjuang sendiri selama mereka masih bisa mengunyah dengan gigi yang lengkap. Sedangkan yang pasif semacam Teyo, setuju-setuju aja. Kalau diibaratin mah mau dapet berlian tapi gak mau nyelam sampai dasar. Woffi si penganut paham keikhlasan yang mendalam pun setuju-setuju saja, jodohnya ditangan tuhan. Ambil aja kalau memang mau ketemu tuhan duluan. Si Jeff beda lagi, dengan entengnya si dimple satu itu bersabda;
"Gue tinggal bayar mafia buat ngabisin sang pemenang dan pangeran Jeff serta putri Lisa hidup berbahagia selama-lamanya." begitulah sabda seorang pemuda yang ketika demam ditempeli swarovski bukan sapu tangan lusuh dibasahi air berisi es balokan yang dipotong kecil-kecil seperti manusia kebanyakan.
Setelah Abram berdiskusi dengan Woffi dan Jeff--selaku manusia yang masih berotak dibanding yang lain. Mereka memutuskan akan memberikan waktu masing-masing sehari dalam jangka waktu dua minggu untuk melanjutkan perjuangan dengan kekuatan masing-masing. Semua punya satu hari dan yang lain tidak boleh mengganggu atau menghambat dalam satu hari itu bila tak ingin kena penalti berupa tendangan di bokong. Ide cerdas ketua dan wakil ketua kelas yang teramat adil.
Bila perjuangan tidak berhasil jua. Keputusan terakhir adalah berjuang sama-sama dan mengikhlaskan siapapun yang nantinya akan jatuh sebagai pemenang.
Hari ini dimulai dengan tuan muda White yang akan menunjukan pesonanya. Jeff sengaja mengajak Lisa, Rose dan yang lainnya untuk menontonnya tanding basket di komplek rumahnya.
Terlepas dari itu para pemuda lainnya cukup ketar-ketir. Dari hasil riset menyatakan, tingkat ketampanan seorang pemuda meningkat ketika sedang bermain basket lalu dipenuhi peluh. Meskipun Woffi tetap menyangkal kalau air wudhu lebih berpotensi membuat tingkat ketampananmu bertambah. Melihat bagaimana tampannya pemuda itu, mereka setuju dengan perkataannya. Hao pun berdalih kalau peluh bisa membuat orang tampan, mungkin kuli bangunan yang tertampan saat ini.
Semua sudah duduk ditempat masing-masing. Mengikuti peraturan, para pemuda lainnya duduk berjauhan dengan Lisa dan Rose. Kalau sudah dekat Lisa, hukuman dipenggal sekalipun tidak akan mempengaruhi mereka.
"PUTIH! MASUKIN WEH!!"
"PUJA JEFF! ULULULULU!"
Lisa sama Rose udah heboh sendiri ditempatnya melihat bagaimana si dimple mendribble bola melewati lawannya dengan lincah.
