Sierra menelan ludahnya ketika melihat bagaimana panasnya Lucas dan Andini bermain di dalam kamar mereka.
Awalnya dia hanya tidak sengaja mendengar suara desahan dari kamar Andini dan Lucas.
Karena rasa penasaran, mendorong Sierra mengintip melalui cela pintu kamar kedua orang tuanya dan di sana dia melihat Lucas yang menghujami Andini dengan miliknya yang besar dan tegang itu.
'Kenapa tubuhku jadi panas gini?' batin Sierra.
Tidak seharusnya dia merasa terangsang melihat betapa sexy dan hotnya papanya ketika menyetubuhi mamanya.
Namun sayangnya Sierra malah merasa gairahnya meningkat. Bahkan tanpa sadar dia sudah menggerakkan tangannya menyentuh bagian bawahnya yang sudah basah dari balik celana tidurnya.
Tidak bisa menahan dirinya lagi, Sierra melangkah pergi dari sana dan masuk ke dalam kamarnya.
Dengan cepat dia membuka salah satu laci nakasnya dan di sana dia mengeluarkan dildo miliknya.
"Ini nggak sebesar milik Papa tapi harusnya ini bisa memuaskanku," gumam Sierra.
Ingatannya kembali membayangkan bagaimana Lucas mengocok penisnya ke dalam vagina basahnya Andini dengan begitu agresifnya.
Rangsangan ingin disetubuhi dan disentuh oleh papanya membuat Sierra melepaskan celana tidurnya hingga ke celana dalamnya sekaligus
Desahan dari kamar orang tuanya masih bisa didengar jelas oleh Sierra sehingga membuat dia semakin terangsang dan panas.
Tanpa menunggu lagi, Sierra memasukkan dildo miliknya ke dalam area becek yang ingin sekali dipuaskan.
"Ahh ...."
Desahan keluar dari mulutnya Sierra. Dia telah memasukkan seluruh dildo itu.
Perlahan dia menarik dildo itu lalu dimasukkannya kembali. Hal itu dilakukannya berulang kali hingga membuat tubuhnya menggelinjang.
Bayangan tubuh papanya yang berada di atasnya sambil memasukkan benda besar dan tegang itu ke dalam miliknya yang basah, memberikan rangsangan dashyat untuk Sierra.
Bahkan Sierra mulai menyibakkan baju tidurnya sendiri dan menyentuh pentil payudaranya yang sudah menegang.
Dia mendesah hebat sambil menutup kedua matanya. Bayangan papanya yang mengulum pentilnya, membuat Sierra menggigit bibir bawahnya lalu mendesah memanggil papanya.
Memikirkan Lucas menyentuh dirinya dengan lembut hingga ke agresif lalu menciumnya dengan penuh nafsu, Sierra semakin tidak bisa menahan dirinya.
Kocokan dildonya di bawah sana pun semakin cepat seiring makin jelasnya bayangannya akan tubuh papanya.
Dia mendambakan sentuhan papanya, mendambakan ciuman agresif papanya, dan mendambakan hujaman keras dari benda tumpul dan keras milik papanya.
Membayangkan semua itu membuat Sierra merasakan akan segera mencapai klimaks.
Sementara itu, Lucas masih melanjutkan hujaman kerasnya pada bagian basahnya Andini sampai klimaks menghampiri mereka.
Sudah kedua kalinya Lucas menyemburkan cairan kentalnya itu hingga membuat Andini merasa penuh di bagian bawahnya.
Lucas pun menarik benda tumpulnya keluar lalu melumat bibir istrinya.
"Aku mau pergi ambil air dulu," bisik Lucas.
Andini yang masih mengatur nafasnya hanya bisa tersenyum membalas ucapan suaminya.
Lucas pun turun dari kasur dan memakai celana miliknya. Sengaja dia tidak menggunakan atasannya karena menurutnya tidak akan lama untuk mengambil minim ke dapur.
Pintu kamar pun dibuka oleh Lucas dengan pelan lalu dia menutup pintu tersebut setelah berada di luar.
Dilangkahkan kakinya menuju ke dapur, namun sebelum itu Lucas dibuat menegang di tempat ketika mendengar suara desahan dari kamar Sierra.
Pandangannya langsung mengarah pada pintu kamarnya Sierra yang tidak tertutup rapat itu.
Dengan langkah pelan, Lucas berjalan mendekati pintu itu lalu dia mengintip melalui cela pintu tersebut.
Matanya melebar melihat Sierra yang sedang mengocok dirinya sendiri menggunakan dildo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Goyangan Yahut Siera (TAMAT)
RomanceJangan lupa follow dulu biar gak ketinggalan cerita baru. Bikin basah, langsung bab 1