2. karllan

1.9K 231 2
                                    

"Apa mereka adalah anak anak Dores?"ucap Karllan.
Wanita tak menjawab.
Meski tidak menjawab, tapi Karllan sudah mengetahui jawabnya.
"Tolong jaga anak anak saya. "ucap wanita itu bersujud di kaki Karllan.
"Kau benar-benar tidak tahu malu. Setelah kabur kau malah membawa anak anak hasil hubungan gelapmu untuk tuan jaga"teriak seorang pelayan parubaya gemuk.

"Apa yang tuan kami lakukan padamu sehingga kau menghinanya seperti ini?"teriak Bina menarik rambut merah wanita yang terus berlutut di lantai itu.
Mata hijau Karllan tak mampu menyembunyikan rasa kekecewaan nya.
"Bina siapkan 1 kamar pelayan untuk mereka"ucap Karllan berbalik.
"Tapi tuan"ucap bina.
"Tidak apa apa, kita tidak kekurangan uang dan kamar sehingga menelantarkan seorang PENGEMIS yang hampir mati"ucap Karllan lalu berjalan pergi.
ia meninggalkan wanita itu dengan ketiga anaknya di lorong bersama bina.

Karllan melihat langit langit yang gelap.
Dia tidak mengatakan apapun dan hanya terpaku pada 3 bulan yang menghiasi langit malam.
Keesokan harinya wanita itu pergi dan hanya meninggalkan 3 bayi itu sendirian di kamar.
Wanita itu hanya meninggalkan selembar kertas bertuliskan ' maafkan aku'.
Karllan menatap kertas itu lalu melemparnya ke perapian.

Suara tangis  bayi bayi itu terdengar sampai ruang kerja Karllan.
"Apa yang terjadi disini kenapa dia menangis?"tanya Karllan.
Karllan selalu bicara dengan nada dingin namun sebenarnya dia merasakan rasa kesepian dari siapapun di kediaman itu.
"Maafkan kami tuan, tapi bayi perempuan dari tadi menangis. Meski kami sudah memberi susu ataupun mengganti popoknya. Dia tetap menangis"ucap pelayan menggendong bayi perempuan berambut merah.
"Berikan kepadaku"ucap Karllan mendekati pelayan.
"Baik"jawab pelayan itu menyerahkan bayi perempuan kepadanya.

Karllan menggendong bayi kecil itu di dekapannya.
Dan bayi itu berhenti menangis.
Namun di sisi lain kedua bayi laki laki malah menjadi menangis
Mungkin itu adalah tantangan terbesar bagi Karllan vern karish.
"Kepala pelayan bukankah kita harus membangunkan tuan?"tanya pelayan tuan.
"Tidak perlu... Biarkan saja begitu. Bukankah ini kejadian begitu langkah di kediaman karish"ucap kepala pelayan tersenyum.
Karllan tertidur di sofa sembari mendekap 3 bayi di dadanya.

2 tahun kemudian
Bayi bayi itu perlahan tumbuh menjadi balita yang manis
"Tuan mudah Trance, tuan mudah Reeves, nona leamona"ucap pelayan.
Karllan memberikan nama untuk anak anak itu, meski dia hanya spontan memberikan nama yang tak memiliki makna.
Namun Karllan selalu memperhatikan anak anak itu bertumbuh dari kejauhan.
"Baik"ucap ketiga anak itu mendekat keara pelayan.
Karllan menatap anak anak itu dari ruang kerja lantai 3.
Meski jarang bermain dengan mereka, dia selalu melihat anak anak itu ketika mereka tertidur.
Dan wanita itu tidak pernah kembali lagi setelah mengantarkan anaknya.
Sosok wanita itu seperti menghilang begitu saja tanpa adanya kabar, seakan dia sudah mati di suatu tempat tanpa orang lain ketahui.

Pada umur 4 tahun
Suatu hari leamona menangis begitu kencang sembari berlari keara Karllan.
Karllan yang sedang berjalan bersama asistennya sontak berhenti mendengar tangisan keras dari Leamona
"Ada apa ini?"tanya Karllan kepada pelayan.
"Lebih baik anda bertanya kepada Nina muda secara langsung tuan"ucap pelayan.
Aku menunduk, terlihat wajah penuh air mata itu.

Leamona memiliki rambut merah terang seperti ibunya, dan mat berwarna emas seperti milik Dores yaitu ayah mereka.
"Ayah..... Apa aku benar benar anak haram"ucap leamona tiba tiba.
"Kenapa kamu berkata begitu?"tanya Karllan menggendong leamona.
"Karna aku tidak mirip dengan kak Trance dan kak Reeves"ucap leamona menangis.
"Aku bahkan tidak mirip dengan ayah. Ayah memiliki rambut perak dan aku malah memiliki rambut merah"ucap leamona.
"Tapi rambut merah juga indah seperti ibumu"ucap Karllan.
"Aku tidak menyukai ini, aku tidak menyukai ini.... Aku membenci ibu"Ucap leamona merengek keras.
"Kenapa kau membenci ibu yang melahirkan mu?"tanya karllan.
"Karna dia meninggalkan ayah dan kami bertiga"ucap leamona keras .
"Aku tidak mau memiliki rambut seperti ibu"ucap leamona menangis.

Karllan sedikit menghela nafas.
"Tuan Duke"ucap Orkan (kepala pelayan) membawa sebuah nampan dengan sebuah saputangan putih di atasnya.
"Baik ayah mengerti"ucap Karllan mengambil saputangan dari nampan.

Karllan menyeka air mata Leamona dengan lembut.
Ia lalu menyentuh rambut merah leamona.
Lalu perlahan mata berwarna emas dan rambut merah itu beruba.
Matanya beruba menjadi zamrud dan rambut merahnya beruba menjadi perak.
"Apa kamu puas sekarang?, kita memiliki warna mata dan warna rambut yang sama?"tanya Karllan.
"Ya.... Heheh aku sangat menyayangimu ayah"ucap leamona.
Mungkin perasaan nyaman itulah yang membuat hati Karllan sedikit melunak, meski hanya sedikit..

Mataku perlahan menatap gadis yang masih tertidur memeluk kakiku itu.
Di dalam novel asli Mona di eksekusi oleh kakak kakaknya sendiri, dan Karllan hanya bisa menyaksikan kematian Mona sebelum kematiannya yang menjemput setelah Mona.
Karllan akan mati di hari yang sama dengan Mona dan juga di eksekusi karna tuduhan yang di berikan sangat kaisar padanya.
Namun
"Aku tidak akan membiarkan hal itu terjadi"ucapku

Mungkin kau bisa menyebut ini hanya sebuah pelarian, tapi Mona memiliki wajah yang begitu mirip dengan adikku di dunia sebelumnya. Seluru Keluargaku mati disebabkan oleh kelalaian seorang pengemudi mabuk.

Dan karna polisi tak mampu menghukum pelaku, aku melakukannya dengan caraku sendiri.
"Astaga ini mengerikan!"
"Yah benar, kedua mata pria itu di conkel dan sebuah botol alkohol yang dmasukan secara paksa kedalam mulutnya"
"Mulutnya sampai robek karena botol alkohol yang besar"
"Mengerikan sekali..."
Ketika semua orang ketakutan atas mayat yang ditemukan hanya seorang pria berumur 25 tahun itu yang berdiri sembari menyembunyikan senyumanya.

Setelah pembalasan dendamnya tercapai.
Dia benyanyi di sebuah tali tambang yang terikat di langit langit kamarnya.
Ia berdiri lalu memasangkan tali itu di lehernya lalu ia menendang kursi kecil.
Dan pria itu berakhir tergantung dengan tawa menyelimuti wajahnya yang pucat.
......
"Tuan kita sudah sampai di kediaman"ucap kusir kuda membuka kan pintu.
"Baiklah"ucap ku berjalan sembari menggendong putriku di punggungku.
"Tuan, apa yang terjadi dengan nona?"tanya Bina dengan wajah khawatir.
"Bina tolong bawa Mona ke kamarnya. Aku ingin berbicara dengan Orkan di ruang kerjaku"ucapku memberikan Mona kepada bina.
"Baik tuan"ucap Bina

____
"Apa yang sudah terjadi di pesta kelulusan tuan?"tanya Orkan kepala pelayan berumur 50 tahun menuangkan teh hitam di gelas kaca di atas meja.
"Tidak ada"ucapku sembari menyentuh jendela kaca d hadapanku.
"Tidak mungkin tidak terjadi apa apa, karna mata anda menunjuk Amara sekarang "ucap Orkan
" Pangeran memutuskan pertunangannya dengan Mona dan mengumumkan kalau dia akan menikahi gadis jelata itu"ucapku.
"Lalu apa kau tahu yang lebih lucunya.... Kedua kakak Mona malah mendukung kucing pencuri itu dibanding adik mereka sendiri.... Mereka hanya diam saat melihat adik mereka menangis. Tapi saat wanita jelata itu menangis mereka bahkan rela menyudutkan adik mereka"ucapku berbalik.

Aku berjalan perlahan lalu duduk di sofa.
Mengambil cangkir teh dan meminumnya seteguk.
Dengan gerakan anggun aku menaru kembali gelas itu ke atas meja kaca.

"Orkan jika aku ingin memberontak kekaisaran berapa banyak prajurit yang kubutukan?"tanyaku melihat kaki kananku keatas kaki kiri ku.

Pembalasanku (Harem BL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang