Srrrt
Perlahan aku membuka mataku.
Matahari yang terik sedikit menusuk mataku.
Aku mengubah ara penglihatanku dan terlihat seorang pria berambut ungu gelap duduk di atas meja kerja sembari memegang sebuah buku di tangan kanannya.
Dia juga memakai sebuah kaca mata yang membuat mata merahnya terlihat indah.
"Jika anda membaca dengan pencahayaan minim bisa membuat mata anda menjadi lebih cepat lelah"ucapku
Srrrt
Pria itu menoleh.
"Berapa lama aku tertidur?"tanyaku mengambil posisi duduk.
Pria itu mengeluarkan arloji dari sakunya.
"Ini baru 2 jam, kenapa anda bangun begitu cepat?"ucap dia meletakkan bukunya ke atas meja.
Perlahan ia membuka gorden yang menutupi jendela kaca dan membuat ruangan yang awalnya remang kembali terang.Dia berjalan kearaku.
"Apa anda akan langsung kembali setelah membeli budak?"tanya Laure menyentuh wajahku.
"Ya.... Aku sudah mengundur pekerjaanku. Jadi aku akan langsung pulang"ucapku menatap mata merah pekat Laure.
Wajah Laure sedikit beruba dan menampakan kesedihan.
"Tenang saja, jendelaku akan selalu terbuka jadi datang la kapan kapan ke kediaman karish"ucapku menyentuh rambut ungu gelap itu.
"Baiklah saya akan sering datang"ucap Laure tersenyum lebar.Dia mirip seperti anjing tetanggaku dulu.
"Baiklah.... Karna kita sudah menyelesaikan 1 masalah, mari kita melihat pokok masalahnya"ucap Laure tersenyum.___
Di ruangan lain yang tak jauh dari ruang kerja Laure.
Wanita berambut hitam itu terbaring lemah di atas kasur single dengan banyak perban di tubuhnya.Tapi sepertinya perban masih tidak cukup untuk menutupi lebam yang hampir menyebar di tubuh gadis itu.
Serta kalung seperti kerah anjing yang begitu mencolok terpakai di lehernya, seakan memang ingin mengatakan kalau gadis ini adalah budak ke seluru mata orang orang.
Kalung budak yang tak akan bisa lepas sekalipun pemiliknya sudah mati.
Sampai matipun budak akan terus menjadi budak
"Jelaskan kondisi budak ini ziva?"tanya Laure.
"Dia mengalami para tulang yang parah, banyak lebam dan juga kerusakan dari kemaluannya yang begitu memprihatinkan "ucap ziva.
Srrrt
Mataku beralih dan melihat keara Laure yang tepat di samping kananku.
Mata zamrudku sedikit mengernyit sembari menurunkan alisku.
"Tidak... Saya tidak melakukan apa apa. Saat saya membeli budak ini dari pedagang sebelumnya. Dia memang sudah begini "ucap Laure mencoba menjelaskan.
"Sial pantas saja pedagang budak itu memberikan kita harga yang sangat rendah"ucap Laure dengan wajah kesal."Ehem"ucap ziva.
"Dari lebam yang terdapat, bisa di konfirmasi kalau gadis ini adalah seorang budak sexs"ucap ziva.
"Duke karish apa anda yakin ingin membeli budak ini, bisa saja dia menularkan HIV karna sudah bersetubuh dengan banyak pria"ucap ziva melihatku.
Aku mengangguk
"Tuan karish apa anda tidak dengar, bisa saja dia menurkan HIV padamu. Apa anda benar benar yakin ?"ucap Laure memegang kedua bahuku.
Grat
Grut
Grat
Grut
Laure mulai menggerakkan bahuku dengan cukup kencang,
Membuat pakaianku menjadi kusut."Berhenti, jangan menggoyangkan bahuku"ucapku
"Tenanglah Laure, aku membelinya bukan untuk bersetubuh dengannya"ucapku
"Ah begitukah"ucap Laure
"Baguslah kalau begitu"ucap Laure tersenyum lebar sembari melepaskan tangannya dari kedua bahuku.
"Lalu untuk apa anda membelinya?"tanya Laure bertanya lagi.
"Nanti akan kuberi tahu"ucapku tersenyum"Ziva tolong ambilkan kontrak budak dari ruanganku"ucap Laure
"Baik tuan"ucap ziva lalu perlahan meninggalkan ruangan itu dan menyisakan 3 orang aja disana.
Dimana 1 orang sedang dalam kondisi tak sadarkan diri.Aku menggerakkan tanganku dan menyentuh rambut pria di hadapanku ini.
Laure memiliki badan yang begitu tegak dan kokoh
Kemungkinan tingginya mencapai 185 cm, karna aku yang tingginya 180 cm saja masih terlebih cukup pendek darinya.
"Emh apa ini?"ucapku memegang wajah Laure.
Aku tidak menyadarinya karna rambut Laure yang menutupi daerah kening
Tapi ada bekas luka di kening bagian kanan Laure, luka yang membentuk huruf X.
"Apa ini sakit?"tanyaku menyentuh bekas luka itu.
"Apa anda akan mencium saja jika saya bilang sakit?"tanya Laure memegang kedua pergelangan tanganku.
"Emh mungkin saja?"ucapku tersenyum licik"Kalau begitu"ucap Laure tersenyum licik.
"Tuan karish ini sangat sakit, bisakah anda mencium saja agar rasa sakit ini menghilang "ucap Laure mendekatkan wajahnya kepadaku.
"Ciuman?!"ucapku memiringkan wajahku.
"Ya saya butuh ciuman"ucap pria itu tersenyum manis.
"Ciuman dimana?, di dahi atau di sini?"tanya ku menyentuh bibir Laure yang berwarna kecoklatan.
"Untuk sekarang rasa sakitnya hanya di kening saja, tapi saya tidak keberatan untuk bagian lainya"ucap Laure menjilat jari telunjukku dan melahapnya kedalam mulutnya.
Dia menggerakkan matanya seperti memintaku untuk cepat.Srkk
Senyuman melebar diwajahku.
Grab
Aku menarik rambut ungu gelap itu dengan tangan Kiriku sekeras mungkin dan membuat Laure terjatuh.
Dia tersungkur dengan bokong nya jatuh duluan.
Aku sedikit membungkuk lalu
"Kau harus meminta dengan benar jika ingin mendapatkan imbalan, anak nakal"ucapku menjambak rambut Laure dengan tangan kananku.
Mata Laure melebar disertai sudut bibir yang terbuka.
"Tolong cium saya tuan karish, saya mohon"ucap Laure yang tak bisa menutupi senyumannya.
"Anak pintar"ucapku mencium kening nya.
"Apa saya sudah menjadi anak baik?"tanya Laure
"Ya... Sangat baik"ucapku tersenyum.Tuk tuk
"Tuan saya sudah mengambil berkasnya"ucap ziva sembari membuka pintu.
Wanita berambut merah itu membawa beberapa berkas.
"Tuan, kenapa anda duduk di lantai?"tanya ziva kepada Laure.
"Emh tidak ada, hanya ingin duduk saja"ucap Laure tersenyum sembari berdiri.
Mataku dan mata Laure sedikit berpandangan lalu mengalihkan pandangan kami di saat bersamaan.
....
"Anda hanya perlu meneteskan darah anda kedalam kontrak budak ini, anda bisa membaca kontraknya terlebih dulu sebelum melakukan perjanjian"ucap ziva memberikan kontrak itu kepadaku.
"Aku mengerti "ucapku mengambil selembar kertas berwarna hitam itu.Aku perlahan membaca kontrak yang tertera dalam kertas hitam itu.
Kontrak ditulis dengan tinta berwarna seperti seperti darah.
Tertera
1. Sang budak di wajibkan untuk mengikuti dan setia kepada majikannya
2. Budak di wajibkan untuk melindungi tuannya saat terjadi masalah.
3. Jika sang budak menentang dan mencoba menyakiti majikan, budak akan terkena sebuah hukuman fisik
4. Ketika budak tidak butuhkan lagi, majikan di perbolehkan untuk membunuh budisk
5. Ada mantra pengekang di kalung budak, jika budak mencoba untuk mengkhianati majikan. Kepala budak akan otomatis meledak detik itu juga"Kontrak budak ini benar benar menguntungkan untuk pihak tuan"
"Baiklah, saya akan melakukan kontrak budak ini. Jadi bisakah anda keluar dari kamar ini sekarang?"ucapku
"Ya saya mengerti"jawab ziva berjalan
Mataku beralih keara pria berambut ungu gelap.
"Eh saya juga?"ucap Laure menunjuk dirinya sendiri.
Aku mengangguk
KAMU SEDANG MEMBACA
Pembalasanku (Harem BL)
Mystery / Thriller"aku memutuskan pertunangan denganmu" teriak pria berambut pirang yang tak lain adalah pangeran. dan seorang gadis yang menangis di tengah tengah aula yang merupakan seorang Villainess itu. gadis itu di permalukan oleh pangeran dan hanya mampu menan...