14. Rachael

4K 476 16
                                    

____
Jika kau terlahir di keluarga yang baik kau pasti melakukan hal kebaikan seperti yang di ajarkan keluargamu padamu.
Namun bagaimana jika kau malah terlahir di keluarga yang tidak baik, menerapkan kekerasan pada anak anak dan banyak hal yang menyakitkan lainnya.
Apa kau akan menjadi jahat seperti yang orang dewasa ajarkan?, atau malah berbalik ke jalan yang lain.
Kau memilih menjadi orang baik dan melupakan semua tentang masa lalu yang kejam dan dingin itu?.

Orang baik yang selalu terlindungi tanpa mengetahui kebenaran dunia yang bertingkah seolah sudah pernah merasakan pahitnya dunia.
Atau orang yang sudah merasakan pahit dunia itu sendiri namun tak perna berkoar koar karena menganggap hal itu adalah kenangan buruk yang harus di lupakan.
Apa yang akan kau pilih?

Aku duduk di meja makan dengan seorang beastmen berambut hitam yang duduk di sebelahku.
Dia memakan semua daging itu dengan tangan kosong.
"Hei jaga sikapmu itu tidak sopan"teriak Emily
"Berisik kau "ucap pria itu lalu mengambil steak yang berwarna kecoklatan itu dengan tangan kosong.

Srrrt
Srrrt
Aku perlahan mengiris steak di hadapanku dengan garpu dan pisau di tanganku.
Lalu memasukan potongan daging itu kedalam mulutku.
Trang.
Aku melihat sepasang kaki di hadapanku.
Lalu grab
Tangan pria beastmen itu meraup steak di piringku lalu melahapnya.

"Hei turun dari meja, itu tidak sopan dasar binatang"teriak Emily menarik kemeja putih yang dipakai pria beastmen.
"Lepaskan aku... Sialan lepaskan aku dasar betina "teriak pria beastmen.
Kemeja  dan tapak meja yang berwarna putih itu sudah beruba menjadi kotor karena tumpahan saos.
"Apa betina?, kau dasar binatang sialan"teriak Emily naik juga keatas meja yang lebar 1,5 meter dan panjang 3 meter itu.
Srrrt
Sesuatu terlempar cepat, sangking cepetnya benda itu terbang dan mengalahkan insting binatang kedua orang dihadapan ku.
Benda itu menancap di bahu kanan pria beastmen dan yang satunya menancap di bahu kiri Emily
Crips
Darah mulai mengalir dari tempat pisau dan garpu itu tertancap.
"Turun dari meja sekarang"ucapku dengan suara tenang.
"Ba-baik"ucap 2 orang itu bersamaan.

"Ehem .... Mari kita saling bicara sekarang"ucapku perlahan tersenyum
"Pertama mari berkenalan, namaku Karllan Vern karish dan gadis di sampingmu itu adalah Emily. Seperti yang kau tahu Emily juga setengah manusia"ucapku tersenyum.
"Lalu bisakah kau memberitahuku namamu?"tanyaku.

"Kenapa juga aku harus menjawab pertanyaan manusia rendahan seperti mu"ucap pria itu berpaling.
"Si kurang ajar ini"ucap Emily kesal.
Aku mengangkat tangan kananku sedikit untuk menghentikan Emily.

"Mungkin ini tidak akan menjadi percakapan yang damai yah"ucapku mengeluh
"Jika kau mengeluh begitu kenapa kau malah bertanya "ucap pria itu menggerutu.
"Astaga... Baiklah mari kita ubah kata kayanya. Namaku Karllan Vern karish lalu sebutkan namamu... Ini perintah "ucapku tegas.
"Perintah apa mak—Namaku Rachael "ucap nya
"Eh?, apa ini?"ucap Rachael berdiri kebingungan.
"Lalu berapa umurmu sekarang Rachael?"tanyaku.
"19 tahun, tidak apa ini?. Kenapa mulutku tiba tiba berbicara tanpa keinginanku"ucap Rachael menutup mulutnya

Aku hanya diam lalu tersenyum tipis pada pria bertelinga binatang di hadapanku ini.
"Emh..... Emily, bawah Rachael untuk mandi. Karena kita harus membawa Rachel untuk melihat dunia sesungguhnya"ucapku melihat Emily.
"Baik tuan"jawab Emily menarik tangan Rachael.

"Hei katakan padaku, kenapa mulutku tiba tiba bicara sendiri tanpa keinginanku"ucap Rachael yang terus melawan saat diseret Emily.
"Entahlah"ucapku tersenyum.
Mata Rachael melebar saat melihat tanda yang muncul di lidahku.
"Tunggu tanda itu?!"ucap Rachael.
"Tanda di lidahmu, itu tidak mungkin itu tidak benar kan"ucap Rachael.

"Aku adalah majikanmu mulai sekarang, jadi mohon bantuannya.... Rachael"ucapku
"Hah?, haaaaaaah?!!!!!"
___
Di depan kereta
Seorang gadis berambut perak duduk didalam kereta. Dia memakai gaun perpaduan warna hijau tua dan putih begitu indah seperti melambangkan musim panas.
"Ayah, apa anda belum akan pulang bersama saya?"tanya Mona.
"Ayah akan pulang beberapa minggu lagi. Masih ada pekerjaan yang harus ayah lakukan di pusat kota"ucapku menyentuh rambut perak gadis itu.
"Saya mengerti"ucap Mona mengangguk.

Pembalasanku (Harem BL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang