17. ending bahagia untuk Loren

3.6K 493 14
                                    

aku berdiri dan melihat Louise.
"Rachael, apa kalian melihat anak anak lain saat memeriksa tadi?"tanyaku
"Emh... Aku tidakk melihat ada 1 pun anak di kamar kamar itu"ucap Rachael menggeleng.
"Jika tidakk ada di kamar, apa mereka sudah mati,Louise?"tanyaku.

"Masih ada tuan, tapi hanya sekitar 8 anak"ucap Louise dengan raut sedih.
"Dimana mereka sekarang?"tanyaku
"Saya membawa mereka ke sebuah gua yang saya temukan waktu itu"ucap Louise.
"Gua?, apa itu masih didekat sini?"tanyaku

Louise mengangguk.
"Karena saya berencana untuk tinggal di tempat itu sebentar sekaligus mencari seorang bangsawan yang bisa membantu kami"jawab Louise yang masih berlutut.
"Seorang bangsawan yang bisa membantu kami?, apa maksudmu?"ucapku menarik wajah Louise keras.
"Apa kau akan mencarii bangsawan lain, meskipun kau sudah menjadi pelacur ku?"tanyaku mendekatkan wajah kami.
Mata zamrudku terlihat tajam menatap Louise.
"Maafkan saya karna lancang tuan"ucap louise.
"Katakan apa salah yang sudah kau katakan?"tanyaku
"Kerena saya berfikir mencarii bangsawan lain padahal sudah menjadi pelacur anda"jawab Louise.
"Tanamkan itu di otakmu Louise, kalau kau milikku. Dan aku tidakk suka berbagi sesuatu milikku"ucapku tersenyum.
"Baik master"jawab Louise mengangguk.

Tap tap kami mulai berjalan di tuntun oleh Louise menuju gua yang Louise katakan.
Kami berjalan lebih masuk ke tengah hutan, dann tak lama kemudian kami berhenti sebuah tanaman merambat yang menutupi banyak batu.
Srrrk
Louise menggeser tanaman rambat yang menutupi mulut gua.
"Itu kak Louise!"
"Kak Louise"
"Apa kak Louise membawa makanan?"
Mulai terdengar suara anak anak yang menghampiri Louise.
Terdapat 3 anak perempuan dan 4 anak laki laki yang berumur diantara 4-8 tahun.
"Mengerikan sekali"ucap Rachael yang melihat keadaan anak anak itu.
Anak anak itu seperti tulang yang hanya di selimuti kulit.
Mereka begitu kurus bahkan kulit wajah mereka terlihat berlubang mengikuti bentuk tengkorak mereka.
"Louise, mengapa kau membawa anak anak ke dalam gua?. Meskipun kepala panti asuhan sering memukul setidaknya kalian bisa mendapatkan beberapa makanan kan?"tanyaku mengulik.
"Dia akan memberikan nya, tapi jika anak anak mau melayani nya"jawab Louise menepuk kepala seorang anak laki laki.

"Melayani dalam bidang apa?"tanyaku mendekat dan menyentuh seorang anak laki laki yang terlihat paling kecil.
"Yah, aku juga penasaran, apa ini sama seperti seorang perlahan melayani tuannya?"tanya Rachael.
"Bukan dalam hal itu, tapi dalam bidang seksualitas"ucap Louise membuka mulut anak laki laki itu perlahan.
Dan terlihat luka memar di langit langit mulut anak anak itu seperti sesuatu menghantam mulut kecil mereka dengan sesuatu yang besar dan keras.
"Benar benar menjijikan, bagaimana bisa mereka melakukannya hal kejam ini kepada anak anak "ucap Emily geram.

"Tapi... Jika kau tahu, mengapa kau tidak menghalangi di babi itu. Maksudku kau sudah besar Dann kekuatanmu pasti lebih besar kan. Tapi kenapa kau hanya membiarkannya saja?"tanya Rachael menatap Louise curiga.
"Kenapa kau tidakk melakukan apa apa dan hanya  memperhatikannya dalam diam, kenapa?"tanya Rachael
"Rachael!"ucap Emily sedikit mennyiut Rachael.

"Tapi aku benar bena penasaran, padahal dia pria dewasa tapi dia diam saja saat anak anak di bawah umur harus melayani babi dalamm hubungan seksual yang di paksakan, hei Louise. Kenapa?"tanya Rachael
"Itu karena aku seorang pengecut, ketika aku ingin melawan. Akan terbesit dalam pikiranku kata kata ' bagaimana jika nanti aku diusir , apa anak anak akan baik baik saja saat aku di usir?' dan bahkan aku berfikir 'jika aku membunuh pria ini, bagaimana hidup anak anak' . Karna hanya pria inilah yang menjadi pasookan uang untuk kami"ucap Louise
"Lalu apa bedanya kau dengan si babi itu, dia melakukannya dengan penisnya dan kau hanya diam tanpa berbuat apa apa"teriak Rachael menarik kerah baju Louise.
"Hentikan Rachael.... Itu tidakk sopan"ucap Emily memegang Rachael.
"Tapi Emily apa menurutmu kata katanya masuk akal, pembelaan yang dia berikan bahkan tidakk layak untuk di dengarkan"teriak Louise mencoba mengangkat tinjunya.

Pembalasanku (Harem BL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang