Aku perlahan masuk kedalam gedung itu.
Bau busuk seketika menyebar dan menusuk kedalam hidungku.
"Astaga bau apa ini...."ucap Emily segera menutup hidungnya.
"Rachael hidungmu cukup tajam bukan, apa kau bisa menebak bau apa ini?"ucapku yang berjalan di depan mereka.
"Bau kayu yang lapuk"jawab Rachael menutup hidungnya erat
"Itu tidak salah ... Namun ada bau darah mengering yang tercium tipis di antara aroma kayu lapuk itu "ucapku yang melangkah.Kami melewati lorong yang terdapat beberapa pintu di kira dan kanan kami yang kemungkinan adalah kamar para anak anak panti.
Kepala panti terus mencoba mengimbangi langkah kami yang cepat dengan kaki babinya itu.
Setiap kakiku melangkah lebih masuk aroma tak sedap itu semakin menjadi kuat."Kepala panti"ucapku perlahan berhenti.
"Ya-ya tuan?"tanya pria itu berkeringat mendekat
"Tolong tuntun jalannya"ucapku
"Ba-baik tuan"ucap kepala panti berjalan di depan kami.
"Emily, Rachael periksa setiap kamar di sini"ucapku.
"Baik tuan"ucap Emily.
"Ya mau tak mau aku harus melakukannya, bukan. Karna kau dan aku sudah menikah benarkan istriku"ucap Rachael dengan suara angkuh.
"Hei apa yang kau katakan, kaulah istri nya disini"ucap Emily menyikut kepala Rachael.
"Owh"ucap Rachael keras.
"Tuan apa yang terjadi?"tanya kepala panti berbalik badan.
"Tidak ada, fokus saja pada tugasmu"jawabku datar
"Ma-maaf atas kelancangan yang saya perbuat "ucap pria itu dengan terbata berbalik lagi."Emily, Rachael jangan berkelahi"ucapku
"Tapi tuan dia menyebut anda seorang istri"ucap Emily kesal.
"Aku mengatakan kebenarannya karna tanda yang dimiliki Jantan dan betina itu berbeda, dan tanda yang muncul di lidahnya adalah tanda betina yang artinya dia adalah istri"ucap Rachael bersikeras.
Puk aku menyentuh rambut hitam Rachael
"Baiklah, aku adalah istrimu....apa kau puas sekarang?"ucapku yang mendekatkan wajahku ke wajahnya."Emhp!!" Tiba tiba wajahnya memerah.
Aku seperti melihat asap yang keluar dari kepalanya.
"Pu-apa?. Ahhhkk Emily aku akan pergi"ucap Rachael terbata lalu berlari.
"Hei Rachael tunggu aku, aku adalah seniormu disini"teriak Emily mengejar Rachael."Tu-tuan Duke"terlihat pria gemuk itu berlari.
"Ma-maafkan saya, saya tidak menyadari kalau anda tertinggal di belakang"ucap pria itu panik.
"Mereka sedang bermain diluar"ucapku
"Be-begituka"ucap kepala panti masih terbata.
"Mari kita lanjutkan perjalana kit"ucapku
"Ah benar"ucap kepala panti mulai berjalan.Tap tap perlahan terlihat seorang wanita berambut coklat mudah yang berjalan sembari membawa nampan.
"Anna, tolong bawakan teh ke lantai atas"ucap pria itu pada wanita itu.
"Baik kepala panti"ucap wanita itu mengangguk.
Mata wanita terangkat dan terlihat warna hitam yang begitu pekat
Wanita itu tidak memiliki ekspresi dan hanya ada kekosongan didalam mata yang pekat itu.
Dia memakai gaun lusuh berwarna abu abu tua. Dari lengan pakaian yang mengkerut itu aku melihat beberapa bekas goresan dari pergelangan tangannya.
Dia membungkuk dan melangkah meninggalkan kembali."Kepala panti, siapa wanita itu?"tanyaku mengikuti langkahnya.
"Wanita itu bernama Anna, dia sudah menjadi pengurus di panti ini selama 10 tahun lebih"ucap kepala panti..
Aku mengangguk
Dan keadaan menjadi hening kembali.
_____
Kami menaiki tangga yang terbuat dari kayu menuju lantai 2.
Di lantai 2 terdapat beberapa kamar yang terkunci rapat.
Aroma busuk yang ku cium di lantai bawah juga tidak tercium di lantai atas.
Pria itu berjalan lalu berhenti di sebuah pintu.
Yang betulis ' kepala panti'
Lalu klak pintu di buka,
Kami duduk di sofa yang begitu mewah."Jadi apa yang membawa anda ke panti asuhan ini, tuan Duke"ucap pria itu tersenyum .
"Sebenarnya saya ingin memberikan sponsor untuk panti asuhan ini"ucapku tersenyum.
"Sponsor, tentu saja kami akan menerimanya"ucap pria itu mulai memperlihatkan sikap asli.
Tuk tuk
Terdengar suara ketukan dari luar.
"Kepala panti... Ini saya, Anna"ucap seseorang dari luar.
"Masuklah"ucap kepala panti.
Wanita itu masuk sembari membawa nampan berisi tekoh teh yang terbuat dari porselin putih dengan polah bunga anggrek ungu yang mahal.Wanita itu perlahan mulai menuangkan teh ge gelas satu persatu.
Tangan wanita aku gemetar tapi dia terus berusaha memegangi teko
Lalu chirp
Tanpa sengaja Tetesan teh panas itu mengenai ujung jariku.
Brak
Aku menepiskan teko itu dan membuat teko mahal itu terpental dan menabrak lantai."Anna apa yang kau lakukan"teriak kepala panti keras
"Ma....maafkan saya kepala panti, maafkan saya"ucap wanita langsung sujud di lantai.
"Apa yang kau lakukan dasar wanita jalang"teriak kepala panti menendang wajah wanita itu keras.
"Ma-maafkan saya kepala panti. Maafkan saya"ucap wanita itu tersungkur.
Darah mengalir dari mulut wanita itu.
Slurrpp
Aku menyeruput teh hangat itu.
Dan aku menyaksikan drama singkat dari kedua orang yang berada tak jauh dariku.Wanita itu dipukul dan di Jambak beberapa kali sampai wajahnya cukup babak belur.
"Aku mulai bosan menyaksikan kdrt ini"gumamku.
Tuk
Aku menurunkan cangkir teh itu dengan suara yang keras keatas piring teh.
"Haaah.... Aku menjadi ragu untuk memberi sponsor pada panti asuhan ini sekarang"ucapku dengan suara cukup keraskepala panti terkejut dan melepaskan tangannya yang menjawab wanita itu tadi.
Pria itu mendekat kearaku."Tuan Duke, tolong pikirkan kembali keputusan anda"ucap pria itu terlihat berkeringat.
Srrrt
Aku berdiri dari sofa.
"Setelah melihatmu memukuli wanita itu tanpa ampun hanya hal sepele, aku ragu untuk memberikan uangku untuk panti asuhan ini. Karna bisa saja bukannya untuk anak anak, melainkan kau akan menggunakan uang sponsor untuk dirimu sendiri"ucapku berjalan.
"Tuan, tuan Duke tolong dengarkan penjelasan saya sebentar"ucap kepala panti.
"Tidak ada hal yang perlu kita bicarakan lagi kepala panti"ucapku membuka pintu.
"Karna selamanya aku tidak akan memberikanku uangku pada panti asuhan yang memiliki kepala panti semenjijikan ini"ucapku keluar lalu membanting pintu.Aku berdiri di luar pintu.
"Ini semua salahmu jalang.... Aku akan membunuhmu"suara teriakan keras terdengar
Dan banyak suara lain juga ikut terdengar.
Contohnya seperti teriakan dan suara pukulan.
Aku tersenyum tipis."Wanita bernama Anna itu pantas mendapatkannya"gumamku mulai melangkah.
Dalam karya asli karakter Anna dipandangan orang orang di luar panti adalah seorang yang baik.
Wanita itu memang jarang bicara tapi dia selalu merawat anak anak panti sebaik mungkin.
Ya itulah pandangan orang luar pada wanita itu.
Tapi kebenarannya tidak seindah pandangan orang lain.
Karna wanita itu adalah wanita yang paling menjijikan disini.
Dia akan melampiaskan amarahnya pada anak anak dibawah umur, memukul anak anak sampai mereka nyaris mati dan mendiamkannya seperti mereka bukan seorang manusia.Dalam plot kebakaran panti asuhan, wanita itu berperan besar atas pembakaran panti asuhan. Karna wanita itulah yang menumpahkan minyak tanah di sekitar panti asuhan lalu membuat kepala panti yang bodoh dan serakah itu menjadi kambing hitam dan objek balas dendam dari Louise.
Disaat Louise putus asa karna kehilangan anak anak panti, wanita itu kabur dengan banyak uang yang di korupsi oleh kepala panti ke negara sebrang dan mendapatkan kehidupan bahagia dimana dia menikah dengan seorang bangsawan dan memiliki anak anak
"Hidupmu benar benar tidak adil, Louise"
KAMU SEDANG MEMBACA
Pembalasanku (Harem BL)
Mystery / Thriller"aku memutuskan pertunangan denganmu" teriak pria berambut pirang yang tak lain adalah pangeran. dan seorang gadis yang menangis di tengah tengah aula yang merupakan seorang Villainess itu. gadis itu di permalukan oleh pangeran dan hanya mampu menan...