Srrruk
Mona kehilangan kesadarannya dalam dekapanku
"Nona mudah"ucap Bina dengan wajah khawatir.
"Mona hanya tertidur, dia pasti sangat kelelahan karna harus mengeluarkan kekuatan suci yang banyak"ucapku menepuk rambut perak Mona.
"Orkan.... Berilah bayaran yang besar untuk dokter. Kau tahu maksudku kan"ucapku menggendong Mona.
"Baik tuan"jawab Orkan membungkuk padaku.Aku berjalan meninggalkan ruangan itu.
___
Kamar leamona di lantai 2.
Aku membaringkan perlahan gadis yang masih pingsan itu ke kasur yang berwarna merah mudah itu.
"Tuan biarkan saya saja yang mengurus nona mudah"ucap Bina.
"Tidak apa apa, aku adalah ayahnya. Sudah sepantasnya aku melakukan ini"ucapku menarik selimut berwarna merah mudah dan menutupi setengah tubuh gadis itu."Anda benar benar menjadi lembut jika bersangkutan dengan tuan mudah dan nona mudah, tuan"ucap Bina tersenyum.
"Begitukah"ucapku.
"Pfft tentu saja tuan, anda sudah sangat berubah dari 15 tahun lalu. Sejak kedatangan para tuan mudah dan nona mudah. Hati anda mulai melunak"ucap bina sedikit memegang wajahnya yang berkeriput.
"Namun, saya masih tidak mampu mencerna. Mengapa para tuan mudah sampai tengah memojokkan adik mereka sendiri demi seorang gadis yang baru mereka temui. Astaga saat mengingat itu saya jadi ingin menarik telinga kedua tuan mudah"ucap Bina."Yah, aku juga tidak memahami itu. Bagaimana bisa mereka melakukan adik mereka sekejam itu"ucapku melihat Mona.
"Aku akan pergi keruang kerja ku "ucap ku beranjak dari kamar Mona.
Perlahan aku menaiki tangga untuk ke lantai 3.Mata hijau zamrudku di penuhi dengan Amara sekarang, seakan aku mampu membunuh banyak orang sekarang.
Aku masuk kedalam ruang kerjaku
"Agghkkkkk"suara teriakan keras terdengar jelas.
Aku memutar mataku, dan melihat seorang peia berjas putih dokter sedang terbaring dengan kedua lengannya yang sudah terlempar jauh dari tempatnya.
Disamping pria itu terdapat se seorang pria berambut abu abu yang sudah beruban dengan pakaian pelayan.
Orkan berdiri disana sembari memegang sebuah pisau kecil bergerigi yang digunakan untuk peralatan makan."Selamat datang tuan"ucap Orkan membungkuk padaku.
"Apa maksudnya ini tuan karish"teriak pria keras"Orkan, berisik"ucapku mengerutkan keningku.
"Maafkan saya tuan, ini kesalahan saya"ucap Orkan dengan telaten bergerak dengan elegan.
Dan menutup mulut dokter dengan lilin berwarna putih.
Orkan perlahan mengambil kursi kerja yang terbuat dari kayu berkualitas yang beratnya sekitar 10 kg itu dengan mudah kedepan dokter itu.
"Silahkan tuan"ucap Orkan kepadaku.
Aku duduk di atas kursi berwarna coklat tua itu."Apa kau tidak mengerti mengapa aku melakukan ini Padamu?"tanyaku menatap pria yang menjijikan itu.
"Kau sudah membuat 2 kesalahan yang membuatku tersinggung, tuan dokter"ucapku membuka tanganku kepada Orkan
Dengan patuh Orkan memberikanku sebuah gunting kebun yang sudah berkarat itu.
"Pertama, dengan beraninya kau mendecakkan lidahmu pada putriku.
Lalu kedua kau mengatakan kalau putriku menghalangi pekerjaaan mu"ucapku memegang gunting sembari melipat kaki kanan keatas kaki kiriku.Srrrt aku menatap tajam pria itu
"Memang kau punya kewenangan apa sampai menyakiti perasaan putriku"ucap ku membuka tangan Kiriku ke Orkan kembaliOrkan mengangguk dan memberikanku alat penjepit yang biasanya di gunakan para penjaga Kuda untuk mengangkat sepatu kuda yang panas dari perapian.
"Mhhm mhhmm"pria itu mencoba berbicara namun terhalang dengan lilin yang meniup rapat mulutnya.
Aku menggerakkan jari telunjukku dan Orkan langsung paham artinya, dia mengelepaskan lilin besar yang menutup mulut pria itu.
"Jangan pikir anda akan hidup damai setelah melakukan hal ini kepada dokter kekaisaran "teriak dokter itu keras padaku.
"Saya pasti akan menuntut anda"teriak dokter itu keras.
"Tuntun saja aku sesukamu itupun jika kau masih bisa keluar hidup hidup dari kediaman ini"ucapku tersenyum.Dokter itupun akhirnya menyadari kebodohannya.
Kebodohan tentang dia mengancam Duke karish,
Serta kebodohannya karna berlindung atas nama kekaisaran
Karna sekalipun dia menuntut Duke karish, tidak akan ada satu orang pun di negara ini yang berani menyentuh Duke karish, bahkan kaisar sekalipun lebih memilih menundukkan kepalanya ke kaki Duke karish daripada harus menjadi musuh dari monster
Bernama Karllan Vern karish.Karish berdiri dari kursinya.
"Tu~tuan karish, saya sudah lancang. To- tolong ampuni saya "ucap dokter langsung sujud di kaki ku.
"Saya memiliki keluarga dan anak anak. Tolong ampuni saya kali ini aja. Saya tidak akan mengungkit semua hal tentang menuntut lagi"ucap dokter
"Dokter angkatlah kepalamu"ucap ku menyentuh pundaknya.
Pria itu mengangkat kepalanya dengan mata berbinar.
"Kau tidak perlu khawatir tentang istri dan anakmu, karna mereka akan menyusul mu sebentar lagi"ucapku tersenyum.
Mata dokter tampai begitu putus asa.
Srrrt
Aku menggerakkan penjepit itu dan menjepit lidah dokter yang panjang.
"To-tohong mangkhaf Khan sayha"ucap pria itu dengan terbata.
Lalu srrrt
"Seharusnya anda memikirkan konsekuensinya terlebih dahulu sebelum bernai berteriak kepada saya, tuan dokter" perlahan gunting karatan itu membela lidah berwarna kemerahan itu.
"Aghhhk aghhkkk"
Suara teriakan bersama dengan darah mulai keluar.
Aku tidak menggunting lidah itu dengan asal asalan.
Aku membuat sebuah maha karya yang indah dengan memotong lidah itu tipis tipis tanpa membuatnya terpisah dari pangkal lidahnya
Gunting yang karatan juga membuat lidah itu lebih sulit terpotong dan membuat rasa sakit menjadi lebih terasa.
Hingga 20 menit berlalu.
Lidah itu sudah menjuntai seperti tali tanpa sedikitpun terbutus dari pangkat lidahnya.Darah terus mengalir dari mulut pria itu membasahi jas nya yang putih.
Aku duduk kembali di kursiku.
"Orkan bawah wanita itu"ucapku pada Orkan.
"Baik tuan"ucap Orkan.
Orkan berjalan meninggalkanku dan dokter didalam ruangan itu.
"Tuan dokter saya akan memberikan anda hadia kecil sebelum anda pergi ke neraka, semoga anda menyukai Hadia dari saya"ucapku tersenyum.
Krrrt
Pintu terbuka
Lalu terlihat seorang wanita berambut coklat tua, wajahnya begitu kurus.Mata dokter itu melebar.
"Yah dia adalah gadis yang pernah anda perkosa saat anda dalam kondisi mabuk, Anne Hathaway"ucapku tersenyum.
"Ahh tidak, sekarang namanya hanya Anne. Karna setelah anda memperkosa gadis berumur 10 tahun itu. Gadis itu harus menderita karna di usir oleh orangtuanya yang sangat mementingkan pandangan sosial. Dan anda tahu apa yang lebih menyakitkannya "ucapku
"Ibu"ucap anak laki laki berumur 6 tahun berambut hijau tua
"Disaat dia harus melahirkan pada umurnya yang masih 10 tahun seorang diri, anda malah begitu bahagia karna akhirnya istri anda hamil setelah 3 tahun menikah"ucapku dengan wajah datar.Aku perlahan berjalan mendekat kerasa Anne
"Anda tahu bagian paling kejamnya adalah anak yang Anne lahirkan malah begitu mirip dengan anda"ucapku menatap dokter.
"Tuan Duke, apa maksudnya ini?"tanya Anne dengan wajah pucat.
"Lakukan lah Anne, pembalasan mu kepada orang yang memperkosa mu "ucapku memberikan gunting karatan itu padanya.Srrrt
Aku berjongkok di depan anak itu.
"Apa kamu mau melihat taman di luar?"tanyaku menjulurkan tanganku.
"Emh"jawab anak itu menyentuh telapak tanganku.
"Kau bisa menyiksanya sesuka hatimu dan puaskan la balas dendam yang sudah terpendam begitu lama dalam lubuk hatimu"ucapku melangkah keluar dari ruangan itu sembari menggenggam tangan anak kecil itu.
"Orkan tetaplah disini dan ajari Anne cara yang membuat pria itu merasakan keputus Asahan Anne selama ini"ucapku
"Di mengerti tuan"ucap Orkan membungkuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pembalasanku (Harem BL)
Mistero / Thriller"aku memutuskan pertunangan denganmu" teriak pria berambut pirang yang tak lain adalah pangeran. dan seorang gadis yang menangis di tengah tengah aula yang merupakan seorang Villainess itu. gadis itu di permalukan oleh pangeran dan hanya mampu menan...