DUA PULUH SATU//21 🦋

870 65 15
                                    

Hai
SELAMAT MEMBACA 🥀

________________________

______________

_______

🦋🦋

Hari yang di tunggu telah tiba. berbagai hiasan bunga terpasang begitu indah. dekor pernikahan dengan inisial R&A terpampang jelas di depan sana.

meja akad yang telah terdapat dua buku nikah, serta cincin dan di samping sana terdapat sebuah mahar pernikahan yang begitu banyak dan tertata rapi.

warna putih menghiasi kamar seorang gadis cantik yang kini telah di pasang mahkota di kepalanya. riasan wajah yang tipis membuat gadis dengan nama arisha itu terlihat sangat begitu cantik.bahkan gadis itu tidak memakai bulu matanya.

perempuan dengan senyuman manisnya itu duduk di depan meja rias yang ada di depannya. kedua tangan putihnya terlihat cantik dengan di hiasi gelang.

"assalamualaikum"suara salam dari arah luar serta pintu terbuka membuat orang orang yang ada di dalam kamar itu menoleh serta menjawab salam.

arisha tersenyum melihat mama nya yang telah siap dengan gamis serta hijab yang couple ia belikan beberapa waktu lalu khusus untuk kedua orang tuanya.

meta tersenyum menatap putrinya yang terlihat begitu cantik hari ini. ia berjalan mendekat "Arisha.."

"iya ma?"

"semua tamu sudah datang. kamu sudah siap?"arisha dengan wajah gugupnya mengangguk. meskipun begitu ia tetap memperlihatkan senyumnya yang begitu manis.

"baiklah. mama keluar dulu, setelah ini kakak akan kesini untuk menemani kamu. mama tinggal tidak papa?"

"iya ma tidak papa"

sebelum keluar meta menyempatkan diri untuk berfoto dengan putri perempuannya. ia sedikit mengusap air mata yang telah keluar dari ujung matanya "mama keluar ya"pamitnya lali tak lama meta berlalu pergi dan tak lupa menutup pintu kamarnya.

para perias yang tadinya diam karena meta memasuki kamar itu kini kembali mendekati pengantinnya. mereka merapikan hijabnya arisha serta memeriksa mahkota yang sudah terpasang di kepalanya arisha "mbk arisha, kami keluar duluan ya. mbk tyas akan segera kesini. nanti kalau membutuhkan apa apa mbk arisha bisa memanggil kami"

arisha mengangguk "iya. terima kasih mbk"

para perias itu berlalu keluar dari kamarnya arisha. sementara itu kini arisha sekarang hanya berdiam diri menatap pantulan cermin yang memperlihatkan wajahnya saat ini.

sesaat ia teringat akan ucapan gus raffa beberapa hari lalu "arisha, setelah menikah nanti. izinkan saya untuk mengambil hak penuh atas dirimu. izinkan saya untuk memperlakukan kamu layaknya perempuan mulia di dalam rumah tangga kita nanti. dan izinkan saya untuk mencintai kamu. bantu saya untuk itu arisha"

arisha menyunggingkan senyum tipisnya. rasanya baru kemarin dia bertemu dengan gus rahsya lalu di minta untuk menjadi guru dari salah satu santri yang memang sangat sulit di atur. dan sekarang kini tiba tiba arisha akan menjadi menantu dari keluarga itu. bahkan arisha baru pertama kali bertemu dengan gus raffa. mereka belum mengenal satu sama lain, tapi ternyata takdir mengatakan mereka harus bersatu dalam ikatan pernikahan.

CINTA KARENA CINTA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang