DUA PULUH LIMA//25 🦋

749 60 8
                                    

assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

________________

__________

_____

🦋🦋🦋

s

iang ini arisha telah menyiapkan makan siang untuk keluarganya. semuanya telah siap tinggal menunggu gus raffa serta mertuanya pulang dari tempatnya mengajar.

sembari menunggu arisha memutuskan untuk keluar. ia membawa beberapa sampah untuk di buang.

arisha hendak kembali kedalam. namun suara seseorang membuatnya menoleh dan mendekat. ia mengerutkan keningnya melihat punggung nya Raisya bersama ustadzah marta yang di ketahui oleh semua orang sebagai sahabatnya raisya di pesantren darunnajah.

"ning, kenapa ning tidak mencegahnya?"

"bagaimana saya mencegahnya? saya tidak mungkin langsung mencegah pernikahan itu. itu adalah keputusan paman saya, tidak mungkin saya menentangnya sementara anaknya saja menurutinya. gus raffa hanya menganggap saya sebagai adiknya, tidak lebih. jadi bagaimana bisa saya meminta untuk membatalkan perjodohan itu sedangkan gus raffa sendiri tidak memiliki rasa sama saya. saya bisa apa Marta?"

"tapi ning. sudah enam tahun ning raisya mencintai gus raffa. bagaimana bisa ning raisha membiarkannya?

deg

arisha terdiam. kenyataan apa lagi yang harus dia dengar kali ini. raisya, perempuan itu menyukai sepupunya sendiri? bagaimana bisa

"sebenarnya saya sedikit syok ketika mendengar kalau gus raffa akan menikah bersama Ustadzah arisha. saya sempat mencarimu ning, tapi ning nazira bilang kalau ning tidak mau datang kesini setelah mendengar perjodohan itu"

"saya sebenarnya sakit hati Marta. jujur saya sakit hati begitu mendengar hal itu. apalagi awalnya saya mempercayai ustadzah arisha untuk membimbing adik saya, tapi ternyata setelah itu paman memberi tau kalau mereka akan di jodohkan. saya sempat ingin memutuskan untuk pergi ke tarim setelah mendengar ini, tapi tidak mungkin hanya karena sakit hati saya meninggalkan semua orang"

"lalu sekarang? kamu masih mencintainya?"

kepalanya mengangguk pelan "iya. aku masih mencintai gus raffa"

"ning raisya"

raisya dan ustadzah marta menoleh

deg

"ustadzah arisha?"kedua perempuan itu langsung berdiri lantaran terkejut melihat arisha yang berdiri tepat di belakang mereka.

mereka sama sama terdiam tidak ada yang membuka suara.

**

"jadi benar ning?"

raisya mengangguk pelan. kepalanya terus menunduk. sementara arisha seolah tak percaya dengan apa yang baru saja dia dengar.

raisya telah mengatakan semuanya dan arisha tentu terkejut serta tidak menyangka kalau raisya bisa mencintai sepupunya sendiri yang merupakan suaminya arisha sekarang.

"Ning"raisya mendongak.

"apa saya perlu melepaskan mas raffa agar ning raisya bisa bahagia?"

raisya menganga tidak percaya "Arisha.."

"saya akan melepaskannya kalau hal itu bisa membuat ning raisya bahagia dan tidak sakit hati setiap melihat mas raffa"

Raisya menggeleng cepat. tidak mungkin dia menyuruh arisha benar benar melepaskan gus raffa hanya untuknya. itu artinya ia bisa merusak kebahagiaan orang lain "tidak arisha.., tidak perlu. kalian sudah menikah.justru saya tidak mau merusak kebahagiaan kalian berdua. saya tidak mau itu"

"tapi saya juga tidak bisa hidup dengan di hantui rasa bersalah ning. ning raisya sudah baik sama saya tapi saya malah menikah dengan orang yang ning raisya cintai"

"tidak arisha. justru saya akan bahagia jika orang yang saya cintai bahagia. saya sudah ikhlas melihat kalian bersama, kamu tidak perlu melakukan hal itu. yang ada nanti keluarga kita yang kecewa"

"ning, ikhlas mu itu hanya terucap di mulutmu tapi tidak dengan hatimu yang sebenarnya masih menyimpan rasa itu"

raisya menunduk. memabg itu benar adanya. arisha benar, dia memang ikhlas di mulut tapi tidak dengan hatinya.

"ning, saya tidak bisa membuat ning raisya sakit hati. saya yakin pasti mas raffa juga akan mau menikah dengan mu yang lebih sempurna dari pada saya"

"arisha, saya dan kamu itu sama saja. tidak ada kata sempurna yang ada dalam diri saya. kita ini hanya manusia biasa yang di ciptakan untuk saling menyempurnakan. jadi saya mohon, jangan lepaskan kak raffa. saya tau kak raffa sudah bahagia bersama kamu. kalian sudah bahagia. bagaimana mungkin saya memisahkan kalian berdua. kalian sudah menikah dan sekarang tugas kalian hanyalah mencari pahala serta berjuang untuk menuju surga nya Allah bersama sama. jangan lakukan itu arisha, nanti saya yang akan merasa bersalah jika kalian berpisah"

arisha menatap raisya dengan tidak tega. perempuan itu begitu tulus "ning tapi saya--"

"arisha..saya mohon, jangan ya. kalau kalian berpisah, bukan hanya saya yang merasa bersalah. keluarga kamu, keluarga saya juga akan sedih. apalagi paman rahsya pasti akan sangat kecewa dan sedih. saya mohon arisha, jangan ya. jangan lakukan ini hanya karena saya, saya tidak mau merebut kebahagiaan orang lain"

terlihat ketulusan dari matanya raisya. perempuan dengan tatapan teduh yang menenangkan "arisha, saya memang mencintai kak raffa. tapi saya sudah berusaha untuk melupakannya, jadi jangan membuat usaha saya seakan sia sia. tolong kamu bahagia bersama kak raffa. jangan kamu buat dia semakin sedih karena kamu meminta pisah. selama ini kak raffa tidak pernah tersenyum semenjak di tinggal oleh almarhumah tante mayra. dan sekarang aku bisa melihat senyum bahagianya semenjak kalian menikah. kalian ini pasangan yang serasi arisha, dan kak raffa bahagia bersamamu"

"tapi bagaimana dengan hatimu ning?"

raisya tersenyum tipis. arisha begitu baik. bahkan perempuan itu masih bertanya tentang hatinya yang tentu saja sakit, namun raisya tidak bisa menyakiti orang lain hanya untuk kebahagiaannya

"kamu tenang saja. beberapa bulan lagi saya akan pergi ke tarim. saya akan mencari ilmu disana, kamu tidak perlu khawatir dengan saya"

arisha menundukkan kepalanya. air matanya menetes. raisya pun juga, ia meneteskan air matanya "makasih banyak Ning"

"terima kasih karena ning sudah merelakan mas raffa. maafkan saya yang sudah mengambil kebahagiaan mu ning, maaf.."

"kamu tidak perlu minta maaf arisha.."

raisya mendekati arisha. mereka berpelukan dengan air mata yang tidak bisa di tahan"bahagiain kak raffa ya, aku cuma mau lihat dia bahagia"

lanjutttt>>>>

haiii














CINTA KARENA CINTA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang