EMPAT BELAS//14 🦋

636 41 0
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

_________________

________

🦋🦋🦋🦋

hari ini akan ada acara tahlil bersama dalam memperingati hari wafatnya almarhumah Mayra. di pesantren telah melakukan persiapan dari pagi karena mereka juga mengundang besan mereka yang dari semarang. mereka juga mengundang beberapa kyai yang merupakan kerabat dekat.

para ustadz ustadzah ikut membantu persiapan untuk acara malam nanti. para ustadz membantu pemasangan terop dan lain lain, sementara para Ustadzah membantu di ndalem bu nyai hasna dan juga Gus Rahsya untuk menyiapkan makanan makanan.

semua abdi ndalem juga di perintahkan untuk ikut membantu. mereka sangat senang jika harus membantu di ndalem karena itu adalah hal yang paling menyenangkan. apalagi kalau mendapatkan makanan atau minuman sisa dari bu nyai, mereka akan berebut.

saat ini, gus raffa berada di gazebo yang ada di depan ndalem bersama gus rahsya. mereka akan pergi ke makam namun masih menunggu Ning Nadia dan para anaknya datang karena mereka ingin ikut ke makam nya Mayra.

"ba, ini tante mana? kenapa lama sekali?"tanya gus raffa tidak sabaran. ia ingin sekali datang ke makam bunda nya dari kemarin tapi di ajak oleh gus rahsya hari ini.

gus rahsya menghela nafasnya. sudah berapa kali gus raffa menanyakan itu "raffa, sabaran dikit. tante mu baru perjalanan kesini. dia tadi mampir untuk membeli beberapa bahan makanan yang di suruh nenekmu"

"ish lama"

gus rahsya menggeleng gelengkan kepalanya. ia menoleh merasa ada yang memperhatikan mereka. melihat beberapa santri yang mengintip ke jendela membuatnya menggeleng. baru saja ia mau menegurnya para santri itu sadar kalau mereka sudah ketahuan"raffa mau ke dalam dulu ba. nanti kalau tante udah datang kasih tau raffa ya"

"iya"

gus raffa turun dan masuk ke ndalem utama. ia mencari neneknya yang saat ini tengah memotong beberapa sayuran"nek"

wanita paruh baya itu menoleh lalu tersenyum. beberapa ustadzah dan abdi ndalem yang awalnya duduk berdekatan dengan bu nyai langsung menjauh karena gus raffa yang datang mendekat "belum berangkat?"

"belum. tante nadia belum datang. nenek ngapain? kenapa nenek ikut kerja, nanti nenek kecapean"bu nyai tersenyum mendengar ucapan cucunya yang begitu perhatian padanya.

"sayang, nenek nggak akan capek. nanti nenek capek nenek langsung istirahat. oh ya, tadi nenek mau nyuruh kang kang buat nganter makanan dan minuman untuk yang pasang terop di depan tapi mereka sibuk semua, kamu bisa tolong antarkan dulu?"gus raffa mengangguk dengan senyuman tipisnya "sama ustadzah arisha ya"senyuman itu langsung luntur. wajahnya berubah menjadi sangat datar.

"biar raffa sendiri saja nek"

bu nyai menggeleng "minumannya banyak. kamu tidak akan bisa. tadi awalnya nenek mau nyuruh ustadzah arisha karena kang kang lagi sibuk, tapi masalahnya minumannya banyak akhirnya tidak jadi"

gus raffa menghela nafasnya. mau tidak mau ia harus menuruti neneknya. lihat lah sekarang neneknya sudah memanggil ustadzah arisha. dan perempuan itu terlihat terus menunduk "ustadzah nggak papa kan nganterin ini sama raffa?"

"tapi bu nyai, saya lagi masak kentang nya itu nanti gimana"bukan bermaksud menolak tapi memang ustadzah arisha sedang memasak kentang untuk nanti malam.

"di dapur ada siapa saja?"tanya bu nyai

"ada ustadzah jihan, ustadzah dila sama para abdi ndalem yang lain bu nyai"jawabnya.

CINTA KARENA CINTA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang