DUA PULUH SEMBILAN //29🦋

829 55 8
                                    


______________

_________

_____

🦋🦋🦋

lagi nggak mood sebenarnya

pagi yang cerah di iringi suara kicauan burung serta angin pagi yang berhembus menyapu gorden kamar yang kini terdapat satu pasangan kekasih halal masih belum beranjak dari tempat tidurnya.

seusai sholat subuh bukannya berolahraga atau melakukan aktivitas kedua manusia itu malah tidur kembali dengan nyamannya sambil merangkul satu sama lain.

"eunghh"

lenguhan panjang terdengar. dengan perlahan mata cantik dengan bulu mata lentik itu terbuka. perempuan yang masih berbaring tanpa menggunakan hijab itu mengerjapkan matanya pelan untuk menetralkan cahaya yang masuk lewat jendela kamar.

merasa aneh, arisha mendongak. ia melihat gus raffa yang tertidur dengan tangan yang memeluk pinggangnya dan wajah yang berada di depannya.

sebuah senyuman tipis muncul di bibirnya arisha begitu melihat laki laki yang ada di depannya itu. semalam selesai dari resto bukannya pulang gus raffa malah mengajaknya untuk menginap di villa yang jaraknya membutuhkan waktu setengah jam dari resto. awalnya arisha menolak karena takut kalau nanti mertuanya akan pulang tapi karena gus raffa bilang besok akhirnya arisha mau.

tangannya arisha terangkat mengusap rahang tegasnya gus raffa dengan pelan. kulit putih yang suaminya milik benar benar membuat suaminya semakin tampan.

arisha menoleh melihat jam dinding yang menunjukkan pukul 07:25. ia belum membuat sarapan pasti gus raffa akan kelaparan nanti.

baru saja menyingkirkan tangannya gus raffa, arisha kembali merasakan pelukan semakin erat di tubuhnya. gus raffa tidak membiarkan arisha untuk beranjak dari tempat tidur "mau kemana hmm?"arisha menoleh mendengar suara seraknya gus raffa.

"lepasin dulu mas, aku mau buat sarapan"bukannya melepaskannya gus raffa malah menduselkan wajahnya mencari kenyamanan pada istrinya.

"nanti saja, saya masih ngantuk"

"mas raffa tidur aja nanti kalau sarapannya udah jadi aku bangunin. sekarang lepas dulu"

gus raffa menggeleng tidak mau "kamu temani disini"

"tapi kan--"

cup

"disini aja.."

arisha menghela nafasnya pelan lalu mengangguk "baiklah"ucapnya pasrah.

"kamu wangi banget"ujar gus raffa tiba tiba.

"ini parfum yang saya kasih ke kamu dari mesir itu ya?"arisha menatap gus raffa yang kini mendongak menatapnya.

dengan sedikit bingung arisha bertanya "kapan kamu ngasih parfum?"

"yang waktu acara lamaran.."arisha mencoba mengingat ingat. disaat lamaran dia sepertinya tidak menerima apapun dari gus raffa. bahkan acara lamaran itu mereka juga tidak banyak berinteraksi bukan.

CINTA KARENA CINTA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang