TUJUH BELAS //17 🦋

1.6K 82 16
                                    

assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

_____________________

_________

🦋🦋🦋🦋

berbagai bingkisan telah siap. barang bawaan telah tertata rapi di depan dengan hiasan pita yang indah dan cantik. nenek maupun kakeknya gus raffa datanf untuk menyaksikan bagaimana cucu mereka akan melamar perempuan yang merupakan perempuan pilihan abba nya.

suasana rumah nya gus rahsya saat ini begitu ramai. berbagai persiapan telah di siapkan hanya tinggal menunggu beberapa makanan yang masih di siapkan. mereka akan berangkat menuju tempat sang mempelai wanita setelah Maghrib nanti.

gus raffa, laki laki itu berada di dalam kamarnya sedari tadi. ia duduk di meja belajarnya dengan memandangi foto keluarganya saat di ulang tahun bunda nya dulu. ada gus rahsya, mayra dan dirinya yang tersenyum dengan bahagia.

"bunda, kalau aja bunda masih ada pasti raffa akan lebih bahagia lagi meskipun pernikahan ini di dasari perjodohan. raffa rindu sekali dengan bunda"

tangannya bergerak mengusap foto itu lalu menciumnya. tanpa sadar air matanya menetes dan gus raffa segera mengusapnya. kini matanya melihat kearah kotak cincin yang ada didepannya. ia meletakkan figura nya lalu mengambil kotak cincin berwarna merah yang di sembunyikan oleh bunda nya entah sejak kapan "makasih bunda, makasih sudah memilihkan cincin yang indah untuk calon istrinya raffa. meskipun nanti bukan bunda yang memasang cincin ini, setidaknya cincin ini bunda sendiri yang memilihnya"

senyum di bibirnya terukir indah meskipun hanya senyum tipis. adzan Maghrib berkumandang membuat gus raffa menoleh kearah jendela kamarnya yang terbuka.

gus raffa beranjak dari duduknya menutup jendela serta gorden kamarnya.

tok tok tok

baru saja gus raffa mau masuk kedalam kamar mandi tapi pintu kamarnya terketuk dari luar.

ceklek

"Raffa"

"Abba? ada apa?"

gus rahsya menatap wajah putranya yang terlihat cerah "mau sholat bareng?"

setelah sekian lama kini gus rahsya kembali menanyakan hal itu. dengan antusiasnya gus raffa mengangguk "raffa wudhu dulu ba"

gus rahsya menepuk pundak putranya "abba tunggu di mushola samping ya"gus raffa mengangguk. ia segera menuju kamar mandi untuk berwudhu setelah gus rahsya pergi.

**

"assalamualaikum warahmatullah.."

"assalamualaikum warahmatullah.."

gus raffa menyalami tangan abba nya. mereka berdzikir bersama sampai akhirnya berdo'a tak lupa meminta kelancaran acara malam ini serta acara selanjutnya nanti.

"raffa, kamu segera bersiap siap. setelah ini kita langsung jalan"

"iya ba, raffa ke kamar dulu"

CINTA KARENA CINTA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang