CINTA KARENA CINTA

TIGA PULUH EMPAT//34🦋

_______________

__________

_____

🦋🦋🦋🦋

BEBERAPA MINGGU KEMUDIAN.....

ndalem sedang ramai. pagi menjelang siang ini tiba tiba gus rahsya mendapatkan tamu. seseorang yang begitu ia kenali dan seseorang yang sangat mempercayainya.

setelah dari ndalem bu nyai hasna, mereka datang ke ndalem milik gus rahsya.

dua tamu yang datang dengan tujuan berbeda namun membuat mereka semua dilanda rasa canggung. apalagi ibu meta dengan ning alif.

kalian masih mengingat ning alif?
ning alif yang dari pesantren al-ma'ruf dan putri dari kyai zaid. kalau lupa kalian cari di bab 29 di cerita sebelumnya

ning alif datang bersama suaminya, gus aab. sementara itu meta datang bersama Irwandi dan juga tyas beserta suaminya. mereka berniat untuk berkunjung karena memang sudah lama tidak bertemu tapi ternyata kedatangan mereka berbarengan bersama dengan ning alif dan suami.

"gus, kedatangan kami kesini ada maksud tertentu serta ada hal yang ingin di bicarakan"gus aab mulai berbicara dan gus rahsya menyimaknya dengan seksama.

"ada apa gus? apa begitu penting?"

gus aab menatap istrinya yang kemudian mengangguk. kemudian gus aab juga menatap keluarga Irwandi "kami ingin menyampaikan sesuatu, dan kebetulan ada mereka jadi biarkan mereka juga tau"

meta mengerutkan keningnya tidak tau maksud dari gus aab.

"kami akan membongkar semuanya, kami akan memberi tau kepadanya semua kebenarannya"

mendengar ucapan gus aab tentunya meta menggeleng cepat. ia belum bisa untuk kehilangan putrinya "gus, saya mohon. jangan memberi taunya dulu. saya tidak mau kehilangan dia"

ning alif dan gus aab menoleh "meta, kami tidak bisa menunggu lagi. sudah 22 tahun kami berusaha untuk merelakannya tapi sekarang kami sudah tidak bisa. bahkan putriku menikah saja bukan aku yang mendampinginya. seharusnya aku yang ada di posisimu saat itu meta"

"tapi ning, saya sangat menyayangi dia. saya sudah menganggap dia sebagai putri saya sendiri. saya tidak kehilangan dia ning, sudah dari kecil saya merawatnya. jadi saya mohon berikan waktu lagi untuk saya"

ning alif menggeleng"meta, maafkan saya. tapi itu semua tidak bisa. saya tidak mau nantinya putri saya sendiri tidak tau siapa ibu kandungnya. saya tidak mau putri saya tidak mengenal ibu dan ayah kandungnya sendiri"

"assala--"

"saya bundanya arisha!"

"bunda?"

semua orang menoleh. arisha berdiri di ambang pintu rumah dengan wajah yang terlihat sangat bingung. keributan apa yang terjadi di rumah mertuanya.

"bunda? maksudnya bagaimana?"

ning alif berdiri dari duduknya membuat mereka semua ikut berdiri.

gus aab maupun ning alif menatap arisha yang berdiri tak jauh darinya bersama gus raffa yang ada di sampingnya.

"arisha.."meta mendekati arisha. perempuan itu menatap mamanya seolah meminta penjelasan.