Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
_______________________
_______
🦋🦋🦋
Pagi ini Gus Raffa pergi ke kedai spaghetti yang kini telah menjadi atas namanya. Ia datang kesana untuk mencari kesibukan di waktu luangnya ini. Di rumahnya sedang sepi, bagas dan Kevin pun tidak bisa di ajak bertemu karena mereka memiliki kesibukan tersendiri di pesantren.
Sudah dua jam Gus Raffa di tempat para karyawan kedai membuat spaghetti atau lebih tepatnya dapurnya. Sedari tadi dengan kegabutannya Gus Raffa membuatkan seluruh pelanggan yang datang spaghetti. Siapa yang memesan spaghetti pagi ini maka ia akan merasakan spaghetti buatannya Gus Raffa.
Sudah beberapa kali para karyawan menyuruh Gus Raffa untuk duduk saja tapi Gus Raffa menolak. Saat ini Fikirannya begitu penuh hingga membuatnya ingin mencari kesibukan dan melupakan hal hal yang memenuhi Fikirannya.
"Mas, mas Askara duduk saja. Memangnya Mas Askara tidak capek dari tadi mengerjakan tugas tugas kami"ujar salah satu karyawan laki laki yang sedari tadi berdiri menemani Gus Raffa.
Tanpa menatap kearah karyawan nya Gus Raffa menggeleng"kamu saja yang duduk. Saya tidak capek, nanti kalau saya capek saya akan istirahat"
"Tapi saya merasa tidak enak dengan mas Askara. Masa bos saya yang masak saya malah duduk"
Gus Raffa mengangkat bahunya "terserah kamu tapi--"
Ucapan Gus Raffa terpotong karena handphone nya yang berbunyi. Ia melirik handphone nya yang sengaja ia letakkan di sampingnya"Revan, tolong angkat. Saya mau cuci tangan dulu"
Karyawan yang sedari tadi menemani Gus Raffa itu mengangguk. Revan segera mengangkat telfonnya "kamu lanjutkan. Nanti saya kesini lagi"ucap Gus Raffa lalu pergi dari dapur kedai untuk mengangkat telfonnya.
"Iya wa'alaikumsalam"
"Raffa, kamu bisa datang ke resto? Hari ini Abba ingin bertemu dengan kedua orang tuanya Arisha. Jadi kamu harus ikut"
Helaan nafas terdengar. Gus Raffa terpaksa harus mendengarkan ucapan Abba nya"iya Abba Raffa jalan kesana sekarang"
"Cepat ya, sebentar lagi mereka sudah sampai"
"Iya ba. Raffa tutup, assalamualaikum"
"Wa'alaikumsalam"
Panggilan telah terputus. Gus Raffa mendudukkan dirinya di kursinya dengan mata terpejam. Ia masih belum mengetahui jawabannya sendiri tapi sekarang Abba nya ingin bertemu dengan orang tuanya Arisha.
Bagaimana kalau gadis itu menolaknya? Bagaimana kalau mereka tidak cocok? Bagaimana kalau mereka memang bukan jodoh? Dan bagaimana kalau gadis itu nantinya menerima nya dengan penuh paksaan?,Itulah yang ada di Fikirannya Gus Raffa saat ini.
"Ya Allah.."
Mau tak mau Gus Raffa harus segera jalan. Ia mengambil kunci mobilnya dan segera pergi ke resto.
***
Kedua orang tuanya Arisha telah duduk di hadapannya Gus Rahsya. Mereka berjanjian bertemu di restoran miliknya Gus Rahsya sendiri setelah mencari jadwal waktu luang. Sebelumnya mereka belum mengetahui apa yang akan di bicarakan Gus Rahsya pada mereka. Namun setelah mereka duduk lumayan lama akhirnya Gus Rahsya memberi tau maksud dari Gus Rahsya mengundang mereka untuk datang.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA KARENA CINTA
Teen FictionKembali lagii🙌🏻 ‼️⚠️ DILARANG PLAGIAT ⚠️‼️ MARI MEMBACA~~~ Di tinggal oleh sang Cinta pertama adalah hal yang sangat menyedihkan. Seperti kisah seorang pemuda yang terlahir dari keluarga Kyai terpandang dan terkenal pada masanya. Seorang cucu Kyai...