19 : Liu Qingge

177 27 0
                                    

Sejujurnya, aku berharap chapter berikutnya tamat. Tapi setelah pertimbangan agaknya terlalu gegabah kalau aku buat end. Karena plot Shang Qinghua dan Peri Iblis sempat terlupa olehku. Yeah, mungkin tamatnya cerita ini masih lumayan panjang. Aku tekankan sekali lagi kalau ini mengandung banyak adegan sensitif dan juga Sensitive content. So, here we go.

Ketika Shang Qinghua tiba di Puncak CangQiong, semua mata tertuju padanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ketika Shang Qinghua tiba di Puncak CangQiong, semua mata tertuju padanya. Tidak akan ada yang bisa melupakan dia, penghianat yang berkolasi dengan iblis.

Qi Qingqi turun menghadangnya saat berusaha masuk gerbang Puncak Bai Zhan.

"Apa yang perlu iblis lakukan disini?"

Shang Qinghua bukan iblis, tapi pernyataan Qi Qingqi terarah padanya. Dia tidak berani mengatakan apapun.

Dia menunduk, tidak berani mengatakan apapun pada siapapun. Hanya Liu Qingge.

Qi Qingqi beranjak pergi dari sana. Sebelumnya dia datang berkunjung ke puncak Bai Zhan untuk melihat kondisi Liu Qingge. Tidak menyangka bahwa dia akan melihat Shang Qinghua.

Shang Qinghua dengan patuh menunggu di depan gerbang. Membiarkan terik matahari menjemurnya, para murid berlalu lalang melewati sembari berbisik.

Dia tidak peduli. Dia butuh Liu Qingge, atau setidaknya Liu Mingyan agar bisa mengatakan sesuatu.

Liu Qingge mendengar kabar ini, tapi dia tidak menginginkan bertemu dia. Shang Qinghua telah menghianati Shen Qingqiu, menghianati Puncak CangQiong dengan berkolasi dengan iblis. Tidak ada negoisasi apapun yang dia miliki untuknya.

Shen Qingqiu menunduk menatap nampan makanan di depannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Shen Qingqiu menunduk menatap nampan makanan di depannya. Makanan ini dibawa oleh Luo Binghe. Namun saat ini dia tidak memiliki nafsu makan. Mulutnya terasa hambar, ketika dia mencoba menelan tenggorokannya sakit.

"Shizun tidak menghabiskan makanan. Itu tidak baik"

Shen Qingqiu mengambil air, meminumnya. Dia tidak mau melihat Luo Binghe sekarang. Pikirannya saat ini hanya tertuju pada Liu Qingge.

"Sebaiknya Shizun berbicara padaku. Aku akan mendengarkan"

Dia berusaha membujuknya. Dulu dia tidak pernah mendengar Shizunnya berbicara apapun padanya, tidak ada kesempatan untuk mengenal Shen Qingqiu dengan baik. Tapi kali ini dia tidak akan melewatkannya.

Shizun, Sorry Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang