WARNING⚠️
R*PE, DUBCON, ABUS*, THREESOME not for Children!
BingQiu(Binghe, Qingqiu! Ori) area, not
BingAn(Bingmei, Yuan)
Slight QingQiu(Liu Qingge, Shen Qingqiu)
###
Shen Qingqiu berharap bahwa Luo Binghe setidaknya mau mengampuninya. Tapi apaka...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dua hari belakangan ini, Raja iblis tidak pergi kemanapun. Hanya menunggu dengan sabar Shen Qingqiu untuk membuka mata.
Dia tidak melepaskan pandangannya dari Shen Qingqiu. Bahkan melarang siapapun masuk ke kamarnya termasuk peri iblis dan Shang Qinghua.
Dia mendekap tubuh Shen Qingqiu mengukur suhu tubuhnya yang semula sedingin es kini mencair menjadi hangat secara perlahan.
Dia bisa merasakan pembuluh darah Shen Qingqiu mengalir kembali dengan hangat. Dada kirinya berdetak dengan teratur.
Luo Binghe tidak tahan menunggu Shizunnya bangun. Dia menginginkan orang dalam pelukannya bangun dan menatapnya kembali. Tidak peduli bahwa tatapan itu akan dipenuhi kebencian. Dia hanya ingin Shen Qingqiu bangun, dan terus berada disisinya.
Tanpa dia sadari sebenarnya terobsesi secara mendalam terhadap Shen Qingqiu. Membuatnya tidak bisa melepaskan sampai mati. Murni dari jiwanya dia hanya menginginkan Shen Qingqiu tanpa alasan. Bukan karena hutang budi. Dia murni terobsesi padanya.
"Kamu terlalu baik, membantu siapapun tanpa syarat. Mencintai seseorang dengan tulus. Aku menginginkannya darimu. Jadi cepatlah bangun dan pedulikan aku hm? Aku akan menjagamu dan membuatmu bahagi melebihi Liu Qingge"
Dia menjadi haus perhatian. Dia mencoba mencari kelembutan nyata Shen Qingqiu yang langka. Menggapainya untuk dirinya sendiri. Dia menginginkan ketulusan dan kepedulian Shen Qingqiu sekali lagi.
"Shizun..."
Dia menangkup tangan Shen Qingqiu di wajahnya.
Tatapannya lurus ke wajah damai Shen Qingqiu. Tubuh itu telah dipakai Shen Yuan untuk waktu yang lama. Garis wajahnya tidak setegas milik Shen Qingqiu yang asli.
Luo Binghe kemudian berpikir lebih jauh. Membayangkan bahwa Shen Qingqiu tidak pernah makan dengan begitu baik hingga tubuhnya dulu lebih kurus.
Berbanding balik dengan Shen Yuan yang hidup dibawah pengawasan Luo Bingmei.
Lalu semakin lama dia memandangnya, dirinya menyadari betapa indahnya Shen Qingqiu. Rambutnya yang hitam pekat menjuntai lemas dan halus. Warna kulitnya yang cerah meski pucat mendominasi. Dalam pahatan wajahnya terdapay bulu mata lentik dengan pola mata yang tajam. Bibirnya kering dengan warna pucat merah alami.
Jemari Shen Qingqiu yang berada dalam genggamannya sangat halus dan lentik. Dia mengingat bahwa jemari itu yang sering membuka lipatan kipas. Dulu dia berpikir bahwa penampilan Shen Qingqiu yang sering membawa kipas kemanapun terlalu mencolok. Namun setelah menyaksikan jalan hidupnya, dia berpikir bahwa sebenarnya Shen Qingqiu tidak terlalu percaya diri.
Dia sering menyembunyikan emosi aslinya dan takut seseorang akan menganggapnya rentan. Jadi dia menyembunyikan semuanya di balik kipasnya.
Luo Binghe perlahan mengelus garis wajah Shen Qingqiu dengan hati-hati. Memahat keindahan di depannya dalam ingatan.