18 : Dramatic

475 56 4
                                        

Pandangan Shen Qingqiu langsung menatap langit langit kamar yang asing. Sebuah tangan melingkari tubuhnya dengan erat, hembusan nafas terdengar jelas di telinganya.

Ini bukan tempatnya atau tempat Liu Qingge. Kemudian dia menyadari bahwa dirinya bukankah sudah mati?

"Shizun, kamu bangun"

Suara berat mencengkam langsung terdengar jelas di telinganya. Yang memeluknya saat ini adalah Raja Iblis.

"Kenapa aku kembali ke neraka?"

Dia bertanya dengan putus asa terhadap dirinya sendiri. Jemari dan tangannya kebas. Sementara itu orang yang memeluknya kini menatapnya tepat di atas tubuhnya.

Pandangannya bertemu lingkar hitam malam di sana. Tatapan tajam dari seorang Iblis.

Tidak kuasa menahan kebencian di dadanya karena menatap wajah penyiksanya ini, dia terguncang.

Dengan tangannya yang kebas dan sisa sisa tenaganya, dia mendorong Raja Iblis dan memuntahkan seteguk darah.

Mengotori lantai dengan darah kental.

Raja Iblis memegangi dia dengan hati hati. Mengaktifkan darah parasitnya untuk menghentikan gejolak Qi yang kacau.

Merasakan darahnya berdesir hebat, Shen Qingqiu merasa bahwa darah parasit mencoba menyiksanya lagi.

"Shizun, biar aku merawatmu"

Tangannya terulur untuk meraih Shen Qingqiu. Tapi Shen Qingqiu merasa jijik di hatinya. Dia tidak bisa menahan air matanya.

Dia tidak terlalu banyak menangis. Ketika Luo Binghe menyiksanya dia tidak menangis, cukup memohon untuk belas kasih dan pengampunan. Menjilat seperti yang sering dia lakukan.

Tapi dia yakin sebelumnya dia berhasil mendatangkan kematian. Namun sekarang dia terjebak lagi bersama Raja Iblis ini. Hatinya sakit, dia ingin lari. Tapi kemana dia bisa pergi.

Luo Binghe terkejut dengan ini. Dia tidak menyangka bahwa Shen Qingqiu akan begitu putus asa hingga menangis di depannya.

Dia meraup tubuh Shen Qingqiu dan menyandarkannya di dada. Mendekap erat tak ingin melepaskan.

Menghirup sebanyak mungkin aromanya.

"Mengapa Shizun menangis? Shizun takut padaku?"

Tidak ada sahutan. Tapi Luo Binghe tidak marah, sementata Shen Qingqiu sudah bersiap bahwa dirinya akan kembali mengalami siksaan.

"Tidak apa jika Shizun menangis. Aku akan merawat Shizun, aku akan merawat Shziun"

Raja iblis menciumi pucuk kepalanya agak lama.

"Kamu sudah tau semuanya?"

Shen Qingqiu bertanya padanya. Dia kembali menatap Raja Iblis lagi. Menduga dan tepat sasaran.

"Murid ini akan berbakti, dan tidak membenci keterdiaman Shizun. Aku akan mengabdikan diri untuk Shizun atas kebaikan yang Shizun berikan pada murid ini"

Luo Binghe menatapnya, tapi alih alih sebuah pengabdian, ini lebih seperti sebuah penetapan.

"Aku tidak membutuhkan itu. Aku membencimu karena itu aku mati"

Luo Binghe mencengkram bahunya yang dipeluk. Tanpa sadar terlalu kencang hingga Shen Qingqiu bisa merasakan tulangnya bergeletuk.

Shen Qingqiu tergagap karena ngilu. Dia tidak berteriak sama sekali.

"Kamu tidak dibiarkan kemanapun. Bahkan kematian bukan masalah besar untukku. Shizun, kamu adalah milikku, kepunyaanku, kamu tidak diperkenankan kemanapun tanpa ijinku"

Shizun, Sorry Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang