21 : Menipu

143 29 3
                                    

Luo Binghe menatapnya lagi, Shen Qingqiu yang canggung merapikan penampilannya. Dia seperti seorang gadis yang ingin menemui kekasihnya.

Apakah orang di depannya ini masih Shizunnya? Orang yang kaku, tanpa hati, dan selalu menunjukkan wajah angkuhnya?

Luo Binghe terpana.

Bagaimana orang yang begitu hangat bisa memakai kulit binatang buas. Bagaimana bisa keindahan dan kebaikannya disebunyikan begitu baik. Bagaimana bisa di antara miliaran jiwa hanya Liu Qingge yang mendapatkannya. Mengapa Liu Qingge yang menjadi satu-satunya melepas kulit binatang yang dipakai Shen Qingqiu.

Kenapa Shen Qingqiu melindunginya dengan begitu kasar. Semua kebaikannya untuk iblis sepertinya sejak awal karena belas kasihan, Shen Qingqiu hanya orang biasa yang terpaksa hidup dengan keras karena dunia telah begitu kejam padanya. Dia harusnya mendapatkan kebebasan dengan tidak menyelamatkannya, membunuhnya. Maka dia akan bebas.

Tapi Shizunnya membuang kebebasannya, memilih memakai topeng hewan buas. Menjadi sosok dengan penampilan arogan dan angkuh. Nyatanya dia juga berjuang untuk menyelamatkan diri sendiri.

Shizunnya bukan Shen Yuan, yang hidup dalam dunia palsu ciptaan peri iblis. Shizunnya adalah sosok nyata yang tidak bisa dibandingkan siapapun.

"Aku akan bertemu dengannya hahh"

Shen Qingqiu menatapnya penuh harap. Dia sebenarnya bergumam pada dirinya sendiri, tapi Luo Binghe masih bisa mendengarnya.

Shen Qingqiu bahkan belum menemui Liu Qingge, tapi dia bahkan tidak bisa menahan senyumannya.

"Ayo kita pergi, kita sudah makan dan bersiap"

Luo Binghe menatapnya intens, dia tidak tau mengapa dadanya terasa terbakar. Kemudian melangkah mendekatinya. Merengkuh pinggangnya, dia tidak mengabaikan Shen Qingqiu yang terlihat gelisah di dekapannya.

"Apa yang kamu lakukan?"

Shen Qingqiu berjuang melepaskan tangan di pinggangnya. Dia mendongak hanya untuk mendapati Luo Binghe seperti seekor binatang liar. Seolah ingin menerkamnya.

"Jangan lakukan in- HMPHH"

Bibirnya diterkam. Diraup dengan ganas oleh Luo Binghe.

Tentu dia menolak, ini diluar kesepakatan. Dia hari ini harus bertemu Liu Qingge. Dia harus menemui kekasihnya. Itu kesepakatannya.

Karena itu dia menolak, mengatupkan bibirnya rapat rapat, tidak membiarkan lidah basah Luo Binghe masuk ke dalam rongga mulutnya. Bahkan ketika Luo Binghe menggigit bibirnya, dia masih bersikeras menolak ciuman sepihak itu.

Jadi Raja Iblis mengaktifkan darah parasitnya lagi. Membuat gejolak di dalam tubuhnya hingga Shen Qingqiu terpaksa membuka mulutnya karena rasa sakit.

"Nghhnn"

Tidak menyia-nyiakan kesempatan, Luo Binghe menarik lidah Shen Qingqiu dengan lidahnya. Menyapu deretan giginya dengan sensual.

Shen Qingqiu merasakan lemas di kakinya. Perlakuan Luo Binghe menggelitiknya, dan ketika langit langit mulutnya di belai oleh daging tak bertulang milik Luo Binghe, Shen Qingqiu menyerah.

Membiarkan tubuhnya yang lemas jatuh di tangan Luo Binghe.

Suara basah pagutan ini terdengar jelas.

Matanya yang terbuka kini bersitatap dengan mata Luo Binghe. Hijau bertemu merah.

Lalu sesi ciuman berakhir.

Shen Qingqiu bisa merasakan bahwa bibirnya bengkak. Juga ada lecet disekitar sana.

"Ayo kita pergi, ini kesepakatannya. Kamu tidak bisa menundanya lebih lama lagi, aku ingin bertemu Liu Qingge!"

Shizun, Sorry Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang