22 : Mimpi

136 16 6
                                    

"Kamu pembunuh! Kamu membunuhnya!"

Suara serak dengan putus asa ditujukan padanya. Disana dia bisa melihat Shen Qingqiu memeluk tubuh sekarat Liu Qingge.

"Shidi, aku disini aku disini"

Shen Qingqiu mengambil tangan Liu Qingge ke pipinya. Menciuminya dengan sangat sedih. Air mata tidak berhenti mengalir ke bawah pipinya.

Luo Binghe tidak berani mendekat.

Tangannya bersimbah darah.

Dia takut akan mengotori Shen Qingqiu.

Padahal disana, Shen Qingqiu telah ternoda oleh darah Liu Qingge.

Liu Qingge mati di tangannya.

Dan Shen Qingqiu tidak bisa menerimanya. Luo Binghe bertanya-tanya, bagaimana bisa seseorang sangat begitu terpuruk hanya karena orang yang dicintai.

Tapi dia sendiri tidak menyadari kalau pipinya juga basah.

Isak tangis dan keputusasaan Shen Qingqiu di hadapannya membuat Raja Iblis seperti dia turus merasakan duka.

"Qingge! Shidi! Baobei! Kamu berjanji bahwa kita akan bersama, kita akan menentang dunia dengan menikah. Kenapa kamu tidak mau bangun? Ayo kita mulai pernikahannya, kamu akan menjadi orang paling tampan, dan aku akan memberimu sebuah kejutan. Jadi ayo buka matamu dan lihat aku"

Shen Qingqiu menangkup wajah pucat itu dengan kedua tangannya. Membuat dahinya bersentuhan dengan milik Liu Qingge. Dia menciumnya.

Berharap bahwa dengan ciuman ini Liu Qingge akan membalasnya.

Luo Binghe kini mencoba untuk mendekat. Namun suara raungan Shen Qingqiu membuatnya terhenyak.

"TIDAH BOLEH! KAMU TIDAK BOLEH MATI!!!"

Shen Qingqiu kehilangan akal sehatnya, dia mengguncang tubuh Liu Qingge berharap akan ada deru nafas yang kembali terdengar.

Di saat dia terisak, Shen Qingqiu menoleh padanya.

Dia merangkak menuju Raja Iblis yang terpaku di tempatnya.

Menyentuh kakinya dan memohon disana dengan putus asa.

"Aku akan menjadi budakmu, menjadi milikmu, tapi kembalikan dia. Kamu bisa menghidupkan aku, jadi lakukanlah hal itu padanya juga. Yang Mulia aku mohon padamu. Aku mohon. Aku mohon biarkan dia hidup"

Shen Qingqiu menangkupkan kedua tangannya di bawah kakinya. Dermawannya yang memberinya kehidupan berlutut memohon padanya.

Luo Binghe tidak berani melihat Shen Qingqiu. Pandangannya lurus ke arah mayat Liu Qingge yang tergeletak.

Merasa diabaikan, Shen Qingqiu berdiri dan memeluk Luo Binghe. Menciumnya dengan kasar tanpa adanya hasrat sama sekali.

Dia memegang kejantanan Luo Binghe. Mengurutnya berharap bahwa hal ini bisa memuaskan Raja Iblis.

Dia kembali berlutut, tapi di sepan batang tonggaknya yang mengeras. Menciumnya dan mengulumnya.

Lalu dia kemudian berbicara dengan tenggorokan penuh tersumpal batang panas Luo Binghe.

"Aku akan memuaskanmu setiap hari, tidak akan menolak lagi. Aku akan memuaskanmu. Jadi tolong selamatkan nyawanya. Aku akan setia menjadi milikmu, budakmu, selamatkan dia selamatkan dia"

Selamatkan dia.

Selamatkan dia.

SELAMATKAN DIA!

Shizun, Sorry Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang