23 : Apakah kamu senang?

211 23 6
                                    

Luo Binghe memakan makanannya di seberang Shen Qingqiu yang juga sedang menikmati makanan.

Sebenarnya agak konyol untuk seorang abadi memakan makanan manusia. Tapi Shizunnya sepertinya menikmatinya.

Kemarin Shen Qingqiu menanyakan soal tubuh yang dipakainya. Juga Luo Binghe dengan jujur mengatakan yang sebenarnya. Mengenai Peri Iblis, dan bagaimana dunia palsu diciptakan.

Mereka menjelajahi dunia mimpi mengenai ingatan tubuh itu.

Raja iblis memiliki kecemburuan terhadap Luo Bingmei. Mengapa orang itu begitu beruntung? Shen Yuan di sana juga terlihat bahagia.

Melihat kembali Shizunnya yang memakan dengan tenang Luo Binghe masih berpikir. Jika dia ingin Shen Qingqiu memulai semuanya dari awal dengannya, dia harus melakukan sesuatu.

Suatu hal yang akan membuat Shen Qingqiu senang.

Sesuatu selain Liu Qingge. Apa lagi yang bisa membuat Shizunnya senang?

Luo Binghe menghentikan acara makannya. Dia menarik dagu Shen Qingqiu membuatnya mendongak menatap padanya.

"Apa yang Shizun inginkan agar kamu senang? Selain Liu Qingge"

Shen Qingqiu menurunkan alisnya, dia tidak mau bersitatap dengan Luo Binghe terlalu lama.

"Tidak ada"

Luo Binghe mengapit dagunya, tanpa sadar dia menekannya lebih kuat.

"Pasti ada. Tidak mungkin kamu tidak menginginkan sesuatu. Katakan saja apa yang shizun mau, aku akan memberikan segalanya"

Shen Qingqiu meremat ujung bajunya.

"Aku tidak ingin apapun. Tidak ada siapapun yang bisa aku temui. Semua yang peduli padaku sudah mati"

Tertampar kenyataan, Luo Binghe melepas tangannya dari Shen Qingqiu.

Dia lalu dengan cepat pergi ke sebelah Shen Qingqiu dan bersujud disana.

"Adalah kesalahan murid ini. Shizun, jika kamu menginginkan orang mati untuk hidup, itu mustahil. Terlebih jiwanya sudah pergi"

Shen Qingqiu menghela nafas lelah.

"Ya. Mereka sudah mati"

Luo Binghe dan peri iblis bisa menghidupkan kembali Shen Qingqiu karena jiwanya berada di genggaman. Namun Yue Qingyuan dan yang lainnya sudah lama mati, jiwanya sudah pergi.

"Tapi aku akan mencaritahu di sungai neraka. Mungkin akan ada jejak jiwa mereka. Kelak aku akan menuntun mereka masuk roda reinkarnasi tanpa harus menunggu. Shizun memiliki kesempatan untuk bertemu dengan mereka lagi. Aku berjanji mereka akan mendapat kehidupan baru yang lebih baik"

Shen Qingqiu lalu menarik simpul senyuman di bibirnya walau ringan itu tulus.

Luo Binghe merasakan hatinya menghangat. Kapan dia pernah melihat tersenyum tulus seperti ini padanya. Hanya hari ini, dan Luo Binghe akan membuatnya terus menunjukkan senyum itu setiap hari untuknya di masa depan.

"Shizun senang?"

Shen Qingqiu mengangguk.

Luo Binghe tidak tahan untuk melebarkan senyum hingga gusinya terlihat. Seperti seorang anak, dia langsung menerjang tubuh Shen Qingqiu. Memeluknya.

"Aku akan berperilaku baik, aku akan membuatmu senang hingga kamu tidak lagi membutuhkan siapapun. Shizun, aku mencintaimu"

Pengakuan jujur Luo Binghe menggetarkan Shen Qingqiu. Pupil matanya membelalak.

Cinta.

Apakah itu sebuah kebenaran atau hasil dari obsesi dan belas kasihan. Shen Qingqiu tidak berani berpikir jauh. Namun, apa yang harus dia lakukan dengan raja iblis ini.

Shizun, Sorry Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang