2 : Kedua wanita yang malang

283 29 0
                                    

Liu Mingyan kabur dari penjara air. Kepalanya masih terngiang-ngiang suara parau milik Shen Qingqiu.

Dia tidak bisa percaya dan dia tidak mau untuk percaya.

"Aku ingin pergi ke dunia atas"

Liu Mingyan berlutut di depan suaminya, Raja iblis.

"Mengapa?"

"Aku ingin menemui Shizunku juga berziarah untuk kakakku. Lagipula aku merindukan kampung halamanku"

Luo Binghe menatapnya sejenak lalu memanggil pengawalnya.

"Mereka akan mengawalmu"

Mingyan kembali memohon.

"Biarkan aku membawa pelayan pribadiku saja. Lagipula aku tidak lemah. Ini hanya mengunjungi tanah kelahiran"

Mendengar penjelasannya Luo Binghe tidak menolak. Sebaliknya Ning Yingying yang memang berada disana menyahut.

"Liu Shijie, biarkan aku ikut. Aku ingin menemanimu"

Luo Binghe segera menoleh ke arah orang yang sangat dia hargai itu, orang yang pertama dia cintai dalam hidupnya.

Luo Binghe mengetahui bahwa Ning Yingying juga tidak begitu akrab dengan puncak Cangqiong sejak traumanya dimulai.

"Yingying meminta agar A-Luo membiarkan aku membuat penghormatan kematian shizun. Aku dengar sepuluh hari yang lalu dia sudah tiada"

Itu yang Ning Yingying dengar karena Luo Binghe membuat beritanya seperti itu. Dia adalah raja yang sadis, tapi dia masih mengerti perasaan Ning Yingying.

Ning Yingying adalah wanita yang lembut dan halus. Dia masih menghormati Shen Qingqiu meski dia membencinya. Jadi Luo Binghe tidak akan membiarkan Ning Yingying kecewa terhadapnya.

Lain halnya dengan Luo Binghe. Liu Mingyan menggigit bibir bawahnya erat. Dia juga meremat ujung pakaiannya entah dia menjadi sedih untuk beberapa alasan.

"Tentu aku mengijinkannya. Pergilah dan kembali secepatnya"

Ning Yingying meremat kipas milik Shen Qingqiu di tanganna

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ning Yingying meremat kipas milik Shen Qingqiu di tanganna.

Liu Mingyan entah mengapa menjadi iba dibuatnya.

"Aku dengar dia melakukan hal tak senonoh padamu"

Mereka berdua jarang berbicara. Mungkin karena di istana hanya ada persaingan satu sama lain jadi keduanya juga menutup diri.

Tapi setelah melihat Shen Qingqiu di penjara air, Liu Mingyan tergelitik untuk menanyai hal ini pada murid wanita satu-satunya milik Shen Qingqiu.

"Itu adalah masa lalu. Dia juga sudah tidak ada. Aku sudah memaafkannya. Lagipula dia adalah orang yang mengajariku segala macam hal, dia juga pernah merawat dan melindungiku. Mungkin ini adalah budi terakhir yang bisa kuberikan untuknya"

Shizun, Sorry Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang