Chapter 17

2 0 0
                                    

terlihat sebuah notifikasi pesan masuk di ponsel Rafka, yang tertera pada pesan itu adalah nama Lioni, Vi berpikir mungkin kah Lioni sudah mengajak Rafka untuk bergabung pada perusahaanya, setelah waktu itu Vi berdiskusi apa yang terjadi pada Rafka.

     Ponsel Rafka tergeletak di meja ruang tamu, sepertinya Rafka lupa untuk membawanya ke kamar. sungguh sangat penasaran dengan apa yang dibicarakan mereka, sialnya notifikasi tersebut hanya menampilkan siapa pengirimnya tanpa menampilkan isi pesan tersebut.

sesaat kemudian suara gagang pintu merenggang, Rafka keluar dari kamarnya lalu pandanganya langsung terarah pada ponsel yang berada di hadapan Vi. Vi mengalihkan pandanganya pada ponselnya sendiri, ia bersikap seolah- olah tidak terjadi apa- apa padahal ia sangat penasaran sekali tentang isi chat mereka berdua.

Rafka lalu duduk di samping Vi sambil meraih ponselnya yang berada di atas meja, ia menyentuh notifikasi chat tersebut. ekspresinya datar tidak terbaca apa yang di ketik oleh Lioni untuk Rafka. terlihat jari -jari Rafka membalas pesan tersebut. lalu tanpa adanya prediksi dari Vi, Rafka sudah menoleh ke arah Vi yang tertangkap basah melirik ponsel Rafka.

        ",udah liat ?",tanya Rafka

ah.. sial.. dirinya tertangkap basah, pasti Rafka mengira Vi sedang curiga denganya karena Rafka dan Lioni berbalas pesan.

      ",aku udah kirimin ke kamu beberapa refrensi dekor buat wedding kita",kata Rafka, seraya menscroll ponselnya untuk mencari-cari yang ia sedang bicarakan.

Vi mematung... apa yang dia pikirkan terlampau sangat jauh, diluar dari ekspetasi yang dia takutkan. ternyata sama sekali tidak dibahas apapun pesan dari Lioni. bisa - bisa dirinya berpikir bahwa Rafka akan merasa di curigai

Vi memang sudah melihat beberapa refrensi decor yang dikirimkan oleh Rafka, Vi agak menyandarkan tubuhnya kesandaran sofa.

      ",kalo diluar dari yang kamu kirimin boleh ?",tanya Vi.

Rafka menatap ke arah Vi, sedikit terdiam mungkin berpikir sesaat tentanag apa yag di inginkan Vi.   ",kalo bisa yang disitu aja ya? aku pikir kita ga usah terlalu buang waktu untuk decor", katanya. dengan pandangan teralih lagi pada ponselnya.

melihat pada layar ponsel Rafka, ternyata itu ruang chat Lioni dengan Rafka, sepertinya Rafka sedang berkonsentrasi membalas pesan dari Lioni. entah apa pesan itu Vi tidak penasaran lagi. hatinya agak sedikit ngilu dengan perkataan Rafka tadi, kalau memang membuang waktu untuk apa bertanya denganya. lagipula Vi sudah berkali - kali bilang pada Rafka jika dia ingin membatalkan pernikahan pada hari H sedikit pun Vi tidak masalah.

karena memang seharusnya mereka tidak bersama, Vi pun tidak memberitahu Lioni jika dirinya dan Rafka berencana menikah, karena Vi mengaggap  pernikahan itu tidak akan terjadi atau akan batal. tidak tahu dengan Rafka apakah dia memberitahu Lioni atau tidak.. tapi semoga saja ada jalan untuk Rafka dan Lioni.

mata Vi teralih pada notifikasi di ponselnya, tertera di akun sosial medianya terdapat sebuah poster yang menunjukan bahwa tokoh kartun favoritnya sedang mengadakan pameran dan beberapa wahana permainan sementara. acara itu untuk merayakan anniversary 100 tahun mereka. mungkin sudah tidak asing dengan tokoh kartun robot kucing dengan warna biru berasal dari abad 22. Vi ingin sekali kesana, namun Vi merasa jarak nya terlalu jauh untuknya pergi sendiri.

sedikit terlintas dalam benaknya untuk mengajak Rafka, tapi apa dia mau ya pergi dengan dirinya ? setelah hari itu dia terlihat sangat sibuk sekali, walaupun Rafka selalu bilang tidak usah mengkhawatirkan apapun. tapi terlihat dirinya semakin tidak punya waktu bersantai. Rafka seperti sedang mengejar semuanya dari awal kembali, bagaimana tidak ? semua yang sudah ia bangun selama bertahun - tahun itu hilang haya dalam sekejap. hanya karena orang asing seperti Vi ini semuanya harus berakhir lenyap.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 6 hours ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

IN TIME :  HallucinationsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang