Part 27 - Traktir

345 80 123
                                    

Part 27 - Traktir

Bella tersenyum-senyum sendiri sambil melangkah ringan keluar dari kelas. Kaivan menyuruhnya ke parkiran lebih dulu karena dia masih ada urusan dengan teman-temannya.

Hari ini mereka akan makan daging di restoran, sesuatu yang membuat Bella merasa berdebar-debar. Ini akan jadi pengalaman pertamanya makan daging sepuasnya bersama Kaivan. Setelah itu, mereka juga berencana belajar bersama. Bella sudah menyiapkan beberapa buku di ranselnya. Kaivan mengatakan, mereka akan belajar di sebuah gedung, tapi bukan perpustakaan. Bella tidak terlalu paham tempat apa itu, tapi dia mengikuti saja rencana Kaivan, meskipun rasa penasaran sedikit menggelitik.

Sesampainya di parkiran, Bella berdiri di samping mobil Kaivan, menunggu dengan sabar. Kaivan selalu membawa mobil saat mereka punya janji, terutama jika tempat yang dituju jauh.

Tak lama kemudian, Kaivan muncul. "Sori, bikin lo nunggu lama," katanya sambil membuka pintu mobil. "Yuk, kita jalan."

"Lo nggak ngajak temen-temen lo?" tanya Bella sambil menyipitkan mata, sedikit curiga.

"Ngapain? Ganggu aja," gerutu Kaivan singkat.

Bella tertawa kecil, lalu masuk ke dalam mobil. Kaivan menyalakan mesin dan membiarkan AC mendinginkan kabin mobil terlebih dahulu. Udara segar langsung membuat Bella nyaman setelah panas menyengat di luar tadi.

"Mereka pada nongkrong?" tanya Bella, mencoba membuka percakapan.

"Iya, biasa lah," jawab Kaivan sambil menyalakan musik lembut sebagai latar perjalanan.

Mereka menuju restoran di sebuah mal di pusat kota. Sudah lama Bella tidak mengunjungi mal, sehingga suasananya terasa sedikit asing baginya. Dia melirik sekeliling, melihat orang-orang sibuk dengan aktivitas masing-masing.

Begitu sampai, mereka naik eskalator menuju lantai atas. Bella menggenggam lengan Kaivan erat, merasakan kebahagiaan menyelimuti hatinya. Sesekali pandangan mereka bertemu, membuat Bella tersenyum lebar dengan wajah cerah.

Mereka memasuki sebuah restoran yang tidak terlalu ramai. Bella mengikuti Kaivan tanpa bertanya, percaya penuh padanya. Ketika mereka memilih tempat duduk, seorang pramusaji datang, menawarkan meja kosong dan menyarankan beberapa paket makanan. Seperti biasa, Bella menyerahkan pilihan menu pada Kaivan.

"Mau pedas nggak?" tanya Kaivan.

"Boleh," Bella mengangguk setuju.

Setelah memesan, pramusaji menunjukkan area buffet di mana mereka bisa mengambil makanan sepuasnya. Bella terpesona melihat berbagai hidangan, dari daging segar hingga sayuran yang disusun rapi. Untuk kenang-kenangan, Bella mengambil beberapa foto dan video.

"Ini juga boleh diambil?" tanya Bella sambil menunjuk sayuran segar di meja lain.

"Ambil aja. Selama lo bisa makan semuanya, ambil sepuasnya," jawab Kaivan santai.

Bella tersenyum bahagia, mengambil beberapa sayuran yang sering dia lihat di media sosial tapi belum pernah dicobanya. Hari ini dia akan mencoba semuanya.

"Lo mau nasi? Ada nasi putih, nasi goreng, sama nasi merah," tanya Kaivan sambil menunjuk ke area nasi.

"Mau nasi goreng," jawab Bella.

Kaivan mengingatkannya untuk mengambil sedikit dari setiap jenis nasi agar bisa mencicipi semuanya. Setelah kedua tangan mereka penuh, mereka kembali ke meja dan menyusun makanan dengan hati-hati. Pramusaji menyalakan kompor di meja, mengisi wajan dengan kuah yang telah dipesan, dan memulai proses memanggang daging di atas grill.

Aroma daging yang dipanggang dan margarin yang meleleh memenuhi udara, membuat perut Bella berkeroncong. Dia manggut-manggut saat pramusaji mempersilakan mereka menikmati makanan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 11 hours ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LUMINOUS [18+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang