23 . Hubungan kita (1)

109 16 0
                                    


" Jevano? Lo? " Kiernan masih kebingungan sekaligus kaget bukan main

" Ini Jevano, suami aku " Jelas karina

" Duduk dulu, gue tau pasti ini bikin lo kaget
Silahkan minum dulu aja " Ucap Jevano

Ketiganya duduk dengan suasana yang tak biasa ini, Jevano menatap Kiernan yang juga menatapnya, ia dapat mengartikan bahwa lelaki itu menatapnya penuh amarah dan kekecewaan yang membuncah  .

" Jev, kenapa harus lo? " Tanya Kiernan

" Memang harusnya siapa? Lo? " Tanya Jevano

" Gimana kalo kita makan dulu, tujuan kita buat makan kan " Karina mencoba memecahkan suasana yang sudah ia duga ini pasti akan terjadi.

" Oke kita makan dulu " Ajak Jevano

Kiernan sama sekali tidak nafsu makan, mengangkat tangannya untuk sekedar memotong steak yang ada di depannya saja rasanya sudah amat menjengkelkan.

" Makan dulu " Ucap karina, sadar sedari tadi Kiernan hanya memainkan makanannya dan mencicip hanya sedikit saja.

Jevano meminum wine nya perlahan sembari memperhatikan tingkah Kiernan, lihat 
Lelaki itu benar-benar terlihat kesal dan gelisah
Sepertinya menunggu penjelasan.

" Kenapa cuma sedikit makannya? " Tanya Jevano

Kiernan tersenyum miring " Lo pikir gue masih ada nafsu makan sekarang? " Tanya Kiernan

" Kenapa? Lo kecewa sama gue? " Tanya Jevano

" Pikir aja! Kita itu temen deket! " Kiernan meninggikan suara nya

" Kiernan, kita omongin semuanya pelan pelan! Jangan pake emosi" Desak karina seraya melerai

" Menurut lo siapa yang pantas kecewa? Lo? Atau gue sebagai suami sah yang harus mengizinkan istrinya untuk kembali bersama dengan mantan nya? " Tanya Jevano

Kiernan terdiam, memang benar..
Sangat wajar apabila Kiernan kecewa sekarang
Tapi jangan lupa , Jevano juga pantas kecewa  .
Posisi keduanya sama sama menyakitkan.

Karina terdiam dan memegangi kepalanya yang sudah mulai pening.

" Jevano, jadi apa yang mau kamu bilang ke Kiernan? Kayaknya kita harus cepet cepet " Ujar karina

" Iya, banyak yang akan gue tanya ke dia
Rin, kamu boleh keluar dulu ya" Pinta Jevano

" Engga " Tolak karina

" Kita gak akan berantem, kamu boleh liat dari luar" Kata Jevano

Akhirnya karina menyanggupi permintaan tersebut untuk menunggu diluar.

" Jev, kenapa gue gak menyangka hal ini bakalan terjadi ya? " Kata Kiernan

" Seberapa sayang lo sama karina? " Tanya Jevano

" Rasa sayang gue ke dia nggak bisa diutarakan dengan jumlah yang spesifik, artinya gue bener bener sayang sama dia " Kata Kiernan

" Lo bisa menjamin dia akan bahagia, gak pernah menangis ataupun terluka selama dia bareng lo? " Tanya Jevano

" Gue jamin dia nggak akan baik baik aja selama dia sama gue " Jawab Kiernan, tegas.

" Tapi dia sempet terluka kemarin " Jevano mengingatkan kembali

" Seperti yang gue bilang, kelalaian itu nggak akan terulang kembali " Jelas Kiernan

" Gue mengizinkan kalian pacaran, tapi asal lo tau batas. Kenapa gue minta karina buat kasih tau lo tentang kita? Meskipun ini pernikahan yang di garis bawahi oleh kontrak tapi gue adalah suaminya.
Gue memegang tanggung jawab besar untuk menjaga karina, jadi gue berhak untuk memperingatkan lo untuk jaga batasan lo, pacaran sewajarnya , harus lo inget inget kalau karina itu punya suami sah.
Dan hubungan kalian diizinkan berkat suami sah nya itu. Gue harap lo akan selalu sadar diri " Jelas Jevano

eye to eye Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang