26. fuck

24K 1.1K 33
                                    

🎀🎀

Sesampai di rumah mewah Lily langsung masuk ke kamarnya dan mengemasi semua barangnya. Sial! Air matanya sudah mengalir deras sejak dari tadi.

Para pelayan yang melihat hanya diam sambil menunduk. Tidak berani berucap, Nonya-nya dalam kondisi mood yang tidak baik. Untuk Tion sudah tertidur dengan nyenyak.

Koper merah itu di seret Lily menuju lantai satu. Menatap para pelayan yang menatap dirinya kebingungan.

"Saya titip Zetion... Tolong didik dia menjadi pria yang setia dan tangguh"

Ucap Lily dengan nada getir.

"Saya Izin pergi dari rumah ini."

Para pelayan sudah menunduk dalam dia. Rumah tangga Tuan-nya selalu di terpa angin badai yang tidak pernah usia hingga sekarang.

"SAYA TIDAK MENGIZINKAN!"

Suara lantang terdengar di ikuti seorang pria tegap datang. Lian datang di berdiri di lantai satu. Sedangkan Lily berada di anak tangga yg lumayan masih tinggi.

Terjadilah adegan seperti di drama.

"Saya tidak meminta izin dari anda."

Lian langsung tersenyum sinis, Ah? Bukan kah istrinya sangat manis sekarang? Dengan wajah garangnya.

"Oh ya? Lilyana Kau masih istriku."

Para pelayan menyaksikan adegan drama di depan matanya hanya menunduk sambil tersenyum. Momen epic untuk bulan ini.

"Maka dari itu ceraikan diriku Tuan Liano!" Jawab Lily.

Tangan Lian mengepal saat kata laknat itu keluarga dari bibir manis istrinya. Sejak kapan bibir itu dengan ringan berucap seperti itu?

Sopan kah dek?

"Bicara di depan saya jika berani."

Lian sudah tampak terbawa suana sekarang. Sedangkan Lily nekat berjalan turun dari tangga bersiap untuk pergi hari ini juga.

Pria dengan kemana hitam itu langsung menahan istrinya. Dirinya harus menjelaskan hal sialan itu. Jika tidak ia bisa kehilangan dunianya ini.

"Dengarkan penjelasan saya."

Lily hanya memutar bola matanya, laki-laki memang begitu. Selingkuh, Penjelasan, baikan SELINGKUH LAGI! Lily muak.

Author juga.

"Basi!" Jawab Lily.

Kekehan ringan terdengar, Lian maju hingga tepat di depan istrinya. Lalu mengangkat dengan ringan tubuh mungil istrinya sambil tersenyum.

"Turunin gua! Sialan! Turunin gua."

Lian hanya tersenyum lalu membawa istrinya menuju kamar mereka. Ia berjalan dengan santai sambil membuka pintu kamar dengan kaki panjang miliknya. Tak lupa menutup dan menguncinya.

Menurunkan istri kecilnya di atas kasur lalu melepaskan hels yang menyakiti kaki istrinya.

"Kamu jangan memutuskan pendapat satu pihak love? Bagaimana itu hanya salah paham?" Ucap lembut Lian

Dengan telaten Lian memijat pelan kaki kecil itu sambil terus berucap menjelaskan panjang lebar hal tadi.

"Saya tidak berselingkuh... Saya bersumpah." Ucapnya.

Lily hanya memalingkan muka, ia tidak mau langsung terhasut dengan bualan pria di depan nya itu.

"Terus ngapain ke apartemen cewe?!"

Suara Lily meninggi membuat Lian langsung mendongak ke atas menatap sambil tersenyum lembut.

"Saya jelaskan, saya akui diri saya memang salah tanpa memberitahu mu Love." Jelasnya.

Lian tersenyum. "Akhir-akhir ini saya pulang telat memang karena itu-"

"KAN EMANG MAS SELINGKUH!"

Pria itu terkekeh pelan, lalu langsung melanjutkan penjelasan masalah yang sangat rumit ini.

"Itu apartemen memang di huni cewek dan itu adalah istri teman saya yang depresi.... Saya hanya sesekali menjenguk untuk memeriksa keadaannya saja."

Lily berdecih sinis. "KAN ADA SUAMINYA?!" Sentaknya.

"Saya punya masalah dengan wanita itu Love.... Saya hanya memastikan wanita itu sudah mati atau belum."

Dengan malas Lily menatap suaminya. "Lalu siapa wanita itu?!"

"Kamu lupa? Dia Alfa istri Sean mantan mu itu? Wanita itu depresi karena Sean memilih mu hingga sekarang." Jawab Lian.

Kini Lily yang terdiam, masalalu otak minim milik Lily hanga loading saja. Intinya Lian memilih ke apartemen busuk itu dari pada pulang kerumah.

"Wanita itu depresi hingga meminum Alkohol dan berniat bunuh diri.... Padahal saya sudah menyiapkan kematian yang epic."

Tawa renyah Lian terdengar yang membuat Lily merinding sendiri.

"Jika kamu tidak percaya Mas bawa kamu kesana... Biar Sean yang menjelaskan, bukan kah kamu selalu percaya atas ucapan pria itu?"

Skakmat Lily benar-benar terdiam sekarang. Ia lupa bahwa suaminya adalah pebisnis kejam itu.

"Intinya saya tidak berselingkuh Love? Saya bahkan rela melakukan apapun demi kamu berada di sisi saya." Ucap lembut Lian.

Fuck! Sejak kapan Lian pandai berucap manis seperti ini?!






🎀🎀

Double up loh!

cek profil temen temen!

aku buat cerita baru yang mungkin juga masuk ke dlm imajinasi kalian juga....

As Brimob.

nanti aku juga bakal up satu cerita lagi... Genrenya masih sama kayak ini kok hehew

Jangan lupa vote ya! 🤩

antagonis wife Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang