Bahagia Itu sederhana kan?

151 9 0
                                    

"Bahagia itu sederhana tapi, gua lupa caranya gimana"-Askara Dirgantara

🕊🕊🕊🕊🕊🕊🕊


Hari ini Luna memberanikan diri nya untuk pulang ke rumah tampa dia sadari Askara dan Sagar membuntuti nya dari belakang

Luna masuk kedalam rumah baru saja masuk yang menyambut nya bukan lah senyuman hangat kedua orang tua nya melainkan pertengkaran yang orang tuanya lakukan sekarang

"EMANG HARUS KAMU GAK PULANG!!!!" teriak Caca marah

"WANITA SIALAN!!! SAYAH SUDAH CUKUP LELAH DENGAN SIKAP KAMU!!!" Balas Ethen tak kalah emosi dari sang istri

Luna terdiam di dapan pintu lagi dan lagi pertengkaran yang menyambut kepulangan nya

"SUDAH SAYA BILANG CERAIKAN SAYA!!" ucap Caca

"JANGAN MULUT KAMU CACA!!!" Ethen sudah sangat murka kali ini "KAMU PIKIRI DENGAN KITA BERCERAI ITU MASALAH AKAN SELESAI HAH!!! KAMU BISA BUAT ANAK SIALAN YANG KAMU BANGGAKAN ITU MENURUT!!!!" yang di maksud Ethen bukan Luna ya tapi sang kaka Raka cucu pertama di keluar Dirgantara

"RAKA GAK SALAH APA APA!!!" ucap Caca tak Terima

"APA KAMU BILANG GAK SALAH!!! MENGHAMILI ORANG ITU GAK SALAH HAH!!! DIA SUDAH MEMPERMALUKAN KELUARGA KITA CACA!!!"ucap Ethen

"Bang Raka ngehamilin orang?" ucap Luna kedua orang tuanya menoleh pada putri nya mereka pikir Luna menginap lagi di rumah Askara

"Luna..." ucap Keduanya

Luna masih mematung di tempat "bang Raka gak mungkin kaya gitu ma pa" kali ini Luna bersuara agak rendah

"Kamu juga gak percaya heh!" ucap Ethen sinis "sudah saya duga jika saya ninggalin kamu sama mama pasti jadi gini, atau jangan-jangan kamu juga sudah tak suci lagi Luna" enteng sekali Papa nya bebicara

"Papa Luna ngg-"

"Banyak Alesan buktinya sudah jelas Luna, kamu bahkan pulang larut malam mungkin saja tubuh kamu baru selesai di nikmat oleh para pria di luaran sana sama seperti ibu kamu dulu"ucap Ethen

"Om!!" ucap Askara yang masuk kedalam bersama dengan Sagar

Askara langsung mendekati Luna yang masih mematung di tempat nya berdiri

"Na..." panggil Askara pada Luna

"abang Luna masih suci kan" ucap Luna dengan gemetar, mengapa Ayah nya mengatakan itu

"Gua bukan cewe murahan kan Gar" kali ini Luna berbicara pada Sagar

"Nggak na lo masih suci jangan dengerin bajingan itu" ucap Sagar dan Askara

"Kamu gak seharusnya bilang gitu ke Luna!" caca benar-benar tak tega melihat putri nya seperti itu

"Saya hanya menembak mungkin saja salah satu dari teman laki-laki nya telah menyentuh nya, dan jangan panggil sayah ayah saya masih tak percaya kalo kamu itu anak Sayah Aluna Dinara" ucap Ethen dengan sinis

"Sialan!!" geram Sagar

Bugh!!!

Satu pukulan telak mendarat tepat di pipi Ethen perlaku nya adalah Sagar

"Sagar!!" teriak Luna

"Gar!!" Askara juga ikut berteriak

"Mas Ethen!!" caca juga ikut panik

Aluna mendekati Sagra dan menarik tangan cowok itu

"Udah gra" ucap Luna

"Ck! Anak Sialan!!" ucap Ethen dengan amarah yang memuncak

"Hahah saya yang Sialan apa anda tidak punya kaca hah?" ucap Sagar dengan tawa hambar

"Apa kamu bilang!!"

"Gak punya kuping apa udah budeg?" ucap Sagar

"Gra udah yo balik" ucap Askara dia tau kalo Sagar marah mau sebesar apapun tenaga Ethen nanti tetap akan KO oleh Sagar dia yakin itu

"Ninggalin Banjingan yang udah berani ngehina Luna,tampa ngasi pelajaran dulu, lo pikir gua mau? "ucap Sagar dengan nada menantang

"Anak Sialan" gerutu Ethen

Sagar baru saja mau kembali mendekati ayah Luna namun Luna sudah langsung menarik tangan nya

"UDAH SAGAR AYO PERGI!!! Sa gua nginep di rumah lo lagi yah" ucap Luna di angguki oleh Askara, Luna dan Askara pergi terlebih dahulu, Ethen sudah naik ke lantai dua

Askara baru saja mau pergi tetapi tangan nya di cegat oleh Caca "Aska tante nitip Luna yah" ucap nya dengan lembut

"Hmm Luan aman sama Aska tan" ucap Askara sebelum pergi dari sana

🕊🕊🕊🕊🕊🕊🕊


Sagar mengantarkan Aluna kerumah Askara dengan Askara yang membuntuti mereka dari belakang

"Gua balik duluan ke markas" ucap Sagar tadi dia meninggalkan Antariksa dengan Erick dan dua anggota lainnya karena benyak dari mereka sudah pulang

"Hmm Thanks" ucap Askara Sagar kemudian pergi dari sana Askara dan Aluna masuk kedalam rumah bi Santi lagi dan lagi menyambut mereka berdua

"Eleh eleh Aa kasep sama neng geulis udah pulang mau makan apa biar bibi masakin" ucap Bi Santi dengan sangat ramah

"Luna gak usah bi mau langsung istirahat aja" ucap Aluna kemudian anak itu langsung pergi kekamar nya

"Aska juga bi tadi kami udah makan di luar heheh bibi sendiri udah makan belum?" tanya Askara

"Bibi udah ko den ya udah aden juga istirahat yah" ucap bi Santi

"Iya bi Aska kekamar dulu" Askara pergi kekamar nya

Saat tiba di kamar lagi dan lagi Askara pergi kebalkon tempat paporit nya

"Mama, Liat Luna sekarang dia jadi diam pemurung gak kaya dulu Aska kangen adek Aska yang dulu ma..." Askara menengok pada lemari kaca di sampai tempat tidur nya dia melihat poto dua anak kecil di sama Askara mengambil poto itu dan menatap nya dengan penuh arti

"Icel kapan lo balik?" ucap Askara

Sementara itu di rumah yang berbeda

"Saka kamu di mana sih udah lebih dari tiga bulan aku cari kamu" lirih anak gadis itu

🕊🕊🕊🕊🕊🕊

Dia Askara (end) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang