Penghianatan

114 11 3
                                    

🕊🕊🕊🕊🕊

Langit, Kevin, dan Arlen sudah lebih dulu mengejar mobil yang membawa Alula pergi dari sana

"Mereka mau kemana?!!" teriak Kevin

"Ikutin aja lah Anying jangan banyak tanya!!'seru Langit yang emosi

"bentar plat nomor nya gua pernah liat" gumam Kevin

Mereka terus mengejar orang itu, hingga mobil itu berhenti di tempat yang sepi dan tiga orang dengan tubuh besar keluar dari sana

"Anak-anak pengganggu!" germa mereka bertiga

Langit dan yang lain langsung turun sudah siap untuk baku hantam

"Mau lo bawa kemana ibu ketua kita" ucap Arlen

"Bukan urusan mu bocah ingusan" ucap pria dengan rambut gondrong nya

"Enak aja manggil gua bocah gini-gini gua pernah jadi incaran para bule di luar sana" ucap nya dengan pdnya

"Banyak omong" orang itu melayangkan satu pukulan namun bisa dengan mudah di hindari oleh Arlen

"Gua tau gua ganteng bang tapi jangan Pegang-pegang juga kali, gua masih suci" ucap Arlen, dia melayangkan satu tendangan tepat pada area paling sensitif seorang laki-laki

"Buset dah Ar!" seru Kevin, setelah dia menumbangkan satu orang

"Woy cabut!!" seruh orang yang sudah babak belur oleh Langit

Mobil itu kembali berjalan dengan kecepatan di atas rata-rata, saat mereka hendak mengejar, dua orang yang tidak tau datang dari mana langsung memukul kepala Langit dari belakang sampai cowok itu ambruk

"Woy bangsat!!" seru Arlen, dia ingin mendekati Langit namun Kevin melarang

"Lo kejar mobil itu Ar ini urusan gua!" seru Kevin dia sudah siap baku hantam part dua, Arlen menangguk dia segera menghampiri motornya dan menaiki nya dan segera tancap gas

🕊🕊🕊🕊🕊

"Lepasin gua!!" berontak Alula saat dia di bawah kesuatu ruangan "kalian gak punya telinga hah! Lepasin gua!!" seru Alula lagi

"Alula cukup diam saja di sana, percuma lo teriak gak akan ada yang dengar" ucap seorang laki-laki remaja di sana

"Lo....."

"Iya gua kenapa kaget? Harusnya gak kaget lah gua musuh cowok lo jadi kalo ini terjadi sama lo wajar kan?" ucap Reynaldi

"Lo gila lepasin gua!!!!"

"Lepasin mangsa yang begitu enak tidak mungkin" ucap Reynaldi, dia mendekati Alula dengan perlahan

"Lo mau ngapain bangsat!!"

"Hanya ingin bersenang-senang manis" ucap Reynaldi

"Sialan lo!" ucap Alula di menggerakkan kaki nya dan menendang Reynaldi agar menjauh

"Berani-beraninya lo!!" amuk nya

Brak!!!!

"Alula!!!" seru Arlen

"Ar tolongin gua Ar" teriak Alula

"Pengganggu" geram Reynaldi

Dia Askara (end) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang